C. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan dalam penelitian ini memodifikasi dari langkah-langkah penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall dalam
Sugiyono, 2012: 298 dari sepuluh langkah menjadi tujuh langkah karena adanya keterbatasan waktu. Tujuh langkah tersebut yaitu 1 potensi dan
masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk.
Modifikasi yang dilakukan peneliti terdiri dari tujuh langkah, yaitu:
Gambar 3. 2 Bagan pengembangan yang dilaksanakan peneliti
Berikut ini adalah penjabaran dari tujuh langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti:
1. Potensi dan Masalah
Peneliti mencari permasalahan yang ada di Sekolah Dasar melalui wawancara yang dilakukan pada satu guru di satu sekolah dasar. Peneliti
kemudian melakukan analisis kebutuhan tes hasil belajar. Permasalahan yang dialami guru adalah guru masih mengalami kesulitan dalam membuat
soal sendiri khususnya soal pilihan ganda sehingga guru lebih banyak
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk
Validasi Desain
Revisi Desain
Uji Coba Produk
Revisi Produk
memberikan soal esai kepada siswa, guru juga masih belum terbiasa menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda, pengecoh dan indeks
kesukaran yang ada dalam soal.
2. Pengumpulan data
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan wawancara, kuesioner dan tes. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 5 September
2016, dengan mewawancarai guru kelas V SD Kanisius Sorowajan. Wawancara menggunakan pedoman wawancara. Dari hasil wawancara
dapat diketahui bahwa guru membutuhkan contoh tes hasil belajar matematika.
3. Desain produk
Peneliti mengembangkan desain tes hasil belajar untuk mata pelajaran matematika pada meteri menyelesaikan yang berkaitan dengan
operasi bilangan bulat, pembulatan, dan penaksiran. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah dengan membuat indikator berdasarkan
Taksonomi Bloom dari taraf mengingat hingga mencipta yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi
permasalahan. Peneliti kemudian membuat kisi-kisi soal berdasarkan indikator yang telah dibuat. Kisi-kisi soal tersebut dibuat berdasarkan
materi dan aspek berpikir yag akan diukur.
4. Validasi Desain
Peneliti melakukan validasi isi dengan bantuan para guru. Peneliti melakukan validasi dengan empat guru kelas V SD. Validasi data tersebut
hanya dilakukan dengan menggunakan empat guru karena peneliti kesulitan dalam mencari dosen matematika untuk melakukan validasi data.
Empat guru tersebut terdiri dari dua guru SD Kanisius Sorowajan dan dua guru dari SDN 3 Wonokerto. Hasil validasi tersebut kemudian akan
dianalisis dan dijadikan pertimbangan pada revisi soal tes hasil belajar.
5. Revisi Desain