Umur Perusahaan Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela

investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi terhadap manajemen. Return On total Assets ROA = Earnings After Tax Total Aktiva Return on Total Assets mengukur berapa besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Rasio ini diperoleh dari membagi Earnings After Tax EAT dengan total aktiva. Variabel Return On total Assets dinyatakan dalam satuan rasio tipe skala rasio.

2.2.3.8 Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela

Shinghvi dan Desai, 1971 dalam Subiyantoro, 1996 mengutarakan bahwa rentabilitas ekonomi dan profit margin yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi terhadap manajemen.

2.2.3.9 Umur Perusahaan

Umur perusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif dengan kualitas ungkapan sukarela. Alasan yang mendasari adalah bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi tentang perusahaan Marwata, 2001. Umur perusahaan menunjukan jangka waktu lamanya sebuah perusahaan melakukan segala aktivitas atau kegiatan operasionalnya sejak perusahaan tersebut mulai berdiri. Menurut Weston dan Brigham 1990: 499 dalam jangka waktu umur perusahaan, perusahaan mengalami suatu daur hidup: a. Periode Percobaan Experimentation period Penjualan dan laba berkembang lambat mengikuti pengenalan produk baru. b. Periode Exploitasi Exploitation period Perusahaan menikmati perkembangan penjualan yang pesat, profitabilitas yang tinggi dan penerimaan produk di pasar konsumen. c. Kedewasaan Maturyti Tingkat perkembangan penjualan mulai mengendur dan perkembangan sebagian besar tergantung pada penggantian permintaan. d. Kemerosotan Decline Perusahaan menghadapi munculnya produk pengganti, ketinggalan zaman dalam bidang teknologi dan manajemen dan kejenuhan permintaan akan barang.

2.2.3.10 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela

Umur perusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif dengan kualitas ungkapan sukarela. Alasan yang mendasari adalah bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasi laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi tentang perusahaan. 2.2.3.11.Porsi Saham Publik Na’im dan Rakhman, 2000 mengemukakan bahwa adanya perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh investor luar dapat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan oleh perusahaan. Hal ini karena semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, semakin banyak pula detail-detail butir yang dituntut untuk dibuka dan dengan demikian pengungkapan perusahaan akan makin luas. Dilain pihak, ada dorongan bagi manajemen untuk selektif dalam melakukan pengungkapan informasi karena pengungkapan informasi mengandung biaya. Manajemen hanya akan mengungkapkan informasi jika manfaat yang diperoleh dari pengungkapan melebihi biaya pengungkapan informasi tersebut. Maka semakin besar porsi pemilik publik, semakin banyak pula butir-butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk dibuka dalam laporan tahunan seperti yang diungkapkan oleh Marwata 2001. 2.2.3.12.Pengaruh Porsi Saham Publik Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Na’im dan Rakhman, 2000 mengemukakan bahwa adanya perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh publik dapat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan oleh perusahaan. Hal ini karena semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, semakin banyak detail- detail butir yang diminta dan dengan demikian pengungkapan perusahaan semakin luas. 2.2.3.13.Basis Perusahaan Menurut Fitriani 2001 bahwa perusahaan dengan status yang berbeda akan memiliki stakeholders yang berbeda sehingga tingkat kelengkapan pengungkapan yang harus dilakukan berbeda. Afiliasi perusahaan dengan perusahaan asing multinasional mungkin akan memiliki kualitas ungkapan yang lebih tinggi daripada yang tidak berafiliasi. Terdapat beberapa alasan mengenai dugaan ini Susanto, 1994 dalam Marwata, 2001: 161 pertama perusahaan asing mendapatkan pelatihan yang lebih baik misalnya dalam bidang akuntansi dari perusahaan induknya diluar negri. Kedua perusahaan berbasis asing mungkin mempunyai sistem informasi manajemen yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan pengendalian internal dan kebutuhan informasi perusahaan induknya. Ketiga kemungkinan juga terdapat permintaan informasi yang lebih besar kepada perusahaan berbasis asing dari pelanggan, pemasok, analis, dan masyarakat pada umumnya. 2.2.3.14.Pengaruh Basis Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Afiliasi perusahaan dengan perusahaan asing multinasional mungkin akan memiliki kualitas ungkapan yang lebih tinggi daripada yang tidak berafiliasi. Terdapat beberapa alasan mengenai dugaan ini Susanto, 1994 dalam Marwata, 2001: 161 pertama perusahaan asing mendapatkan pelatihan yang lebih baik misalnya dalam bidang akuntansi dari perusahaan induknya diluar negri. Kedua perusahaan berbasis asing mungkin mempunyai sistem informasi manajemen yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan pengendalian internal dan kebutuhan informasi perusahaan induknya. Ketiga kemungkinan juga terdapat permintaan informasi yang lebih besar kepada perusahaan berbasis asing dari pelanggan, pemasok, analis, dan masyarakat pada umumnya. 2.2.3.15.Penerbitan Sekuritas Sekuritas adalah secarik kertas yang menunjukan hak pemilik kertas tersebut dan berbagai kondisi untuk melaksanakan hak tersebut. Jika perusahaan memerlukan dan untuk membiayai kegiatannya demi kelangsungan hidupnya. Maka salah satu jalan keluarnya perusahaan akan menerbitkan sekuritas dan menjualnya dipasar modal. Disamping itu perusahaan menerbitkan sekuritas seringkali adalah untuk menghemat biaya emisi dan juga untuk menambah jumlah lembar saham yang diperdagangkan Husnan, 1996: 428 dalam Sandrawita, 2006. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar saham dibursa akan meningkatkan ferkuensi perdagangan saham tersebut. Sekuritas diterbitkan oleh perusahaan pada dasarnya dalam rangka untuk memperoleh dana dari investor guna membiayai perusahaan. Dengan adanya aktivitas penerbitan sekuritas yang berarti adanya kenaikan permintaan sekuritas akan dapat menurunkan biaya modal yaitu dengan jalan mempertinggi kualitas pengungkapan. Akibatnya sebelum menawarkan sekuritas kemungkinan manager cenderung untuk lebih memaksimalkan nilai perusahaan antara lain dengan mengungkapkan informasi lebih banyak. 2.2.3.16.Pengaruh Penerbitan Sekuritas Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perusahaan dapat menekan biaya modalnya dengan meningkatkan pengungkapan informasi yang terpercaya Frankel dkk. 1995 dalam penelitian Marwata, 1999. Manajemen perusahaan mungkin akan berusaha memberikan informasi yang lebih sebelum menawarkan sekuritas kepada publik untuk memperoleh modal. Kecenderungan manajer untuk memaksimisasi nilai perusahaan pada masa sekarang akan memperbesar kecenderungan untuk mengungkapkan informasi positif sebelum menerbitkan sekuritas selain itu manajer mungkin mengungkapkan informasi lebih banyak sebelum menerbitkan sekuritas untuk mengurangi asimetri informasi.

2.3. Kerangka Pikir

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diambil premis-premis yang kemudian dari premis tersebut akan disimpulkan sehingga dapat dijadikan dasar dalam mengemukakan hipotesis. Adapun premis-premis tersebut adalah sebagai berikut: Premis 1 : Semakin tinggi rasio likuiditas perusahaan, memberikan indikator bahwa mampu membayar utang jangka pendek perusahaan dan efisiensi operasi manajemen Simamora, 1999. Premis 2 : Perusahaan yang tingkat rasio leveragenya tinggi berarti semakin besar proporsi utang yang digunakan untuk pembelanjaan perusahaan Weston dan Copeland, 1992.

Dokumen yang terkait

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 14

PENUTUP PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 5 20

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 21

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO-PUBLIC DI INDONESIA ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO-PUBLIC DI INDONESIA.

0 0 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN RETAIL YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 77

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 5 127

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24

PENGARUH BESARAN PERUSAHAAN, RASIO KEUANGAN, UMUR PERUSAHAAN, PORSI SAHAM, BASIS PERUSAHAAN DAN PENERBITAN SEKURITAS TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 18

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN RETAIL YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22