perusahaan yang menerbitkan sekuritas pada tahun berikutnya 1 dan perusahaan yang pada tahun berikutnya tidak melakukan penerbitan
sekuritas 0.
3.1.2. Pengukuran Variabel
a. Variabel TerikatDependen Y adalah Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan
Luas pengungkapan sukarela adalah seberapa banyak suatu perusahaan melakukan pengungkapan sukarela atau pengungkapan diluar yang
diwajibkan. Alat yang digunakan untuk mengukur luas ungkapan sukarela adalah
menggunakan instrumen luas pengungkapan sukarela yang dikembangkan dan digunakan oleh Suripto 1999: 8. indeks pengungkapan sukarela untuk setiap
perusahaan diperoleh dengan tahapan sebagai berikut: 1. Pendekatan untuk penentuan skor pengungkapan pada dasarnya bersifat
dikotomi. Sebuah item diberi skor satu jika diungkapkan dan nol jika tidak diungkapkan. Namun demikian jika sebuah item pengungkapan jelas tidak
relevan untuk perusahaan tertentu skor pengungkapan perusahaan tersebut tidak akan dikurangi karena tidak mengungkapkan, jadi prosedur dikotomi
diterapkan untuk item-item yang dipertimbangkan relevan dengan perusahaan tertentu berdasarkan pertimbangan setelah membaca seluruh
isi laporan tahunan.
2. Menggunakan model pengungkapan yang tidak diberi bobot sehingga memperlakukan semua item pengungkaapan sama pentingnya.
3. Luas pengungkapan relatif setiap perusahaan diukur dengan indeks yaitu rasio total skor yang diberikan kepada sebuah perusahaan dengan skor
yang diharapkan dapat diperoleh oleh perusahaan tersebut 33. 33 adalah jumlah skor luas pengungkapan sukarela.
Dengan cara tersebut semakin besar indeks pengungkapan sukarela perusahaan yang bersangkutan semakin luas pengungkapan sukarela. Skala
yang digunakan persen. b.
Varibel BebasIndependen X meliputi antara lain: 1.
Besaran Perusahaan X
1
Besaran perusahaan menunjukkan besar atau kecilnya kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan. Besaran perusahaan ini diukur berdasarkan
jumlah aktiva, ukuran yang digunakan dalam satuan rupiah tipe skala rasio.
2. Rasio Leverage
X
2
= Debt to Equity Ratio DER= Total Debt Total Equity
Debt to Equity Ratio mengukur berapa besar modal pemilik dapat
menutupi hutang kepada pihak di luar perusahaan. Rasio ini diperoleh dari membagi total hutang dengan ekuitas. Variabel Debt to Equity Ratio X
2
dinyatakan dalam satuan rasio tipe skala rasio. Kasmir, 2008: 157 – 159
3. Rasio Likuiditas
X
3
= Current Ratio CR= Current Asset Current Liabilities
Current rasio mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan
dalam melunasi hutang jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Rasio ini diperoleh dari membagi aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik walaupun demikian, tingginya current ratio belum menjamin perusahaan tersebut
membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo. Hal ini disebabkan karena proporsi aktiva lancar yang tidak menguntungkan. Variabel Current Ratio
X
3
4. Rasio Profitabilitas
dinyatakan dalam satuan ratio dan tipe skala rasio. Kasmir, 2008: 134 -135
X
4
= Return On total Assets ROA = Earnings After Tax Total Aktiva
Return on Total Assets mengukur berapa besar kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba. Rasio ini diperoleh dari membagi Earnings After Tax EAT
dengan total aktiva. Variabel Return On total Assets
X
4
dinyatakan dalam satuan rasio tipe skala rasio. Prastowo dan Juliaty, 2005: 91
5. Umur Perusahaan
Umur perusahaan X
5
6. Proporsi Saham Publik
menunjukkan pengalaman puublikasi laporan keuangan umur perusahaan diukur berdasarkan selisih antara
tahun 2004 dengan first issuenya satuan yang digunakan adalah tahun.
X
6
7. Basis Perusahaan
= Porsi Saham Publik = Jumlah Saham Publik Total Saham
Porsi Saham Publik mengukur jumlah saham yang dimiliki masyarakat atau public terhadap total saham.
Ditunjukkan dengan Dummy 0,1 untuk menggolongkan perusahaan ke dalam perusahaan berbasis asing 1 dan perusahaan
berbasis domestik 0. Hal ini dilihat dari status perusahaan yang tercantum di Indonesesian Capital Market Directory. Skala pengukuran
yang digunakan adalah nominal. 8.
Penerbitan Sekuritas Penerbitan sekuritas pada tahun berikutnya merupakan variable
dummy untuk menggolongkan perusahaan ke dalam perusahaan yang menerbitkan sekuritas pada tahun berikutnya 1 dan perusahaan yang
pada tahun berikutnya tidak melakukan penerbitan sekuritas 0. Skala yang digunakan adalah skala nominal.
3.2. Teknik Penentuan Sampel