4 Kedua diagonalnya berpotongan di satu titik dan saling membagi dua sama panjang
5 Mempunyai dua sumbu simetri 6 Menempati bingkainya dengan empat cara
Gambar 2.5. Ilustrasi Sifat persegi
Gambar di atas merupakan persegi, adapun sifat-sifat persegi sebagai berikut :
a. Sifat-sifat Persegi Untuk semua persegi, berlaku :
1 Mempunyai empat sisi yang sama panjang. Pada persegi ABCD, panjang sisi AB, BC, CD, dan DA
adalah sama. 2 Memiliki dua pasang sisi sejajar dan sama panjang.
Pada persegi ABCD, sisi AB sejajar sengan CD , sisi BC sejajar dengan AD.
3 Mempunyai empat sudut siku-siku. Pada persegi ABCD, sudut A = sudut B = sudut C= sudut D =
D
B A
C
90
o
. Karena terdapat empat sudut dan tiap sudut besarnya 90
o
maka jumlah keempat sudut dalam persegi adalah 360
o
. 4 Memiliki dua diagonal yang sama panjang, saling
berpotongan saling tegak lurus di satu titik Pada persegi ABCD yaitu AC = BD.
Dari pengertian dan sifat-sifat persegipanjang dan persegi dapat diturunkan rumus luas daerah dan rumus keliling persegipanjang dan
persegi sebagai berikut. 2. Keliling dan Luas Persegipanjang serta Persegi
a. Keliling persegipanjang Keliling persegi panjang sama dengan jumlah seluruh
panjang sisinya. KLMN pada gambar 2.7 di bawah ini, menunjukkan persegi panjang dengan sisi-sisinya KL, LM, MN,
dan KN.
Gambar 2.6 Gambar bangun persegi panjang KLMN dengan kotak- kotak kecil di dalamnya.
Tampak bahwa panjang KL = NM = 5 satuan panjang dan panjang LM = KN = 3 satuan panjang.
Keliling KLMN = KL + LM + MN + NK
= 5 + 3 + 5 + 3 satuan panjang = 16 satuan panjang
Selanjutnya, garis KL dan garis MN disebut panjang p, garis KN dan garis LM disebut lebar l. Secara umum dapat
disimpulkan bahwa keliling persegipanjang dengan panjang p dan lebar l adalah K = p + l + p + l, dan dapat ditulis sebagai :
b. Luas persegipanjang Luas persegi panjang sama dengan hasil kali panjang dan
lebarnya. Luas persegi panjang KLMN pada gambar 2.7 adalah Luas
= KL x LM = 5 x 3 satuan luas
= 15 satuan luas Jadi secara umum luas persegi panjang dengan panjang p dan lebar
l adalah
c. Keliling persegi Keliling suatu persegi adalah sama dengan penjumlahan
dari panjang semua sisi persegi. Gambar 2.6 dibawah ini K = 2p + 2l atau K = 2 p + l
L = p x l
menunjukkan bangun persegi KLMN, dengan panjang tiap sisi = 4 satuan panjang.
Gambar 2.7 Gambar bangun persegi KLMN dengan kotak-kotak kecil di dalamnya.
Keliling KLMN = KL + LM + MN + NK = 4 + 4 + 4 + 4 satuan panjang
= 16 satuan panjang Karena panjang KL = LM = MN = NK disebut sisi s, Jadi secara
umum keliling persegi dengan panjang sisi s adalah K = s + s + s + s, dan dapat ditulis sebagai berikut
d. Luas persegi Luas persegi sama dengan perkalian antara dua sisi dari
persegi tersebut, atau dapat juga disebut sebagai kuadrat panjaang sisinya. Luas persegi KLMN pada gambar 2.6 adalah
Luas = KL x LM
= 4 x 4 satuan luas = 16 satuan luas
K = 4 x s
Atau dapat ditulis sebagai 4
2
satuan luas = 16 satuan luas. Jadi secara umum luas persegi dengan panjang sisi s adalah
G. Kerangka Berpikir
Pembelajaran merupakan proses interaksi siswa dengan guru, dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Tujuan dari pembelajaran
matematika adalah membentuk kemampuan berpikir siswa yang tercermin melalui berfikir secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan
efisien. Dalam pembelajaran matematika ini, siswa diharapkan untuk lebih termotivasi dalam setiap kegiatan pembelajaran. Motivasi belajar dapat
dilihat dari kemauan dan dorongan siswa untuk bertanya, menyampaikan pendapat, dan menyelesaikan tugas dari guru.
Guru memiliki peran penting dalam proses pembelajaran karena guru
merupakan fasilitator
bagi siswanya.
Guru lebih
dominan menggunakan
metode pembelajaran
ceramah. Hal
inilah yang
menyebabkan siswa menjadi kurang aktif dan kurang tertarik untuk belajar matematika. Ketika guru memberikan pekerjaan rumah PR, mereka
menganggap itu adalah suatu beban yang mengganggu waktu bermain. Hal-hal itu yang menyebabkan rendahnya motivasi siswa terhadap mata
pelajaran matematika, terlihat saat siswa merasa tidak semangat dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal lain yang menyebabkan rendahnya
L = s x s = s
2
motivasi siswa dalam pelajaran matematika adalah dengan banyaknya rumus-rumus sehingga mereka cenderung menghafalkan rumus itu satu
persatu tanpa mencoba melakukan dengan berlatih soal. Cara yang mampu membuat pelajaran matematika menjadi
bermakna dan siswa dapat termotivasi adalah dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe
STAD. Dengan
menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Ketika guru menyampaikan suatu materi,
siswa diberi kesempatann untuk berdiskusi dengan siswa yang lain, kemudian menanyakan suatu hal yang tidak dipahami terkait materi
tersebut, selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk bernalar mencari ide pemecahan masalah tersebut dan mencoba untuk mempresentasikan
idenya di ruang kelas. Dengan pembelajaran seperti itu, siswa diberi kesempatan
seluas-luasnya untuk
mengekspresikan kemampuannya,
mereka mendapat
kesempatan untuk
bertanya apa
saja dan
menyumbangkan ide yang mereka miliki, sehingga dari sini perlahan- lahan tumbuh motivasi dalam dirinya untuk terus mempelajari materi
tersebut. Dengan demikian keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD yang diterapkan dengan ditinjau dari motivasi dan hasil belajar siswa di kelas VII-D SMP N 2 Mlati, Sleman, Yogyakarta.
H. Hipotesis
Dari landasan teori diatas peneliti dapat menerka bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh kemauan dari dalam maupun luar diri siswa.
Selain dipengaruhi oleh kemauan untuk belajar hasil belajar juga dipengaruhi oleh dorongan belajar dari diri siswa maupun dari luar siswa.
Kemauan dan dorongan tersebut terangkum di dalam satu topik yaitu motivasi. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat
mengajar juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran yang
dapat membantu siswa dalam memahami materi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Penerapan model
pembelajaran kooperatif
tipe STAD
mempermudah siswa mempelajari materi persegipanjang dan persegi yang diajarkan oleh guru.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat digunakan siswa untuk meraih hasil belajar yang tinggi jika
motivasi untuk belajar tinggi.