Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Berdasarkan observasi tersebut dapat diketahui bahwa kondisi siswa di dalam kelas sangat tidak kondusif. Pada saat observasi berlangsung di dalam kelas, siswa yang bersangkutan dari awal pelajaran menunjukkan sikap yang kurang siap untuk melaksanakan kegiatan belajar. Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa mau memperhatikan hanya dimenit-menit awal dan untuk menit-menit selanjutnya mereka mulai jenuh dan mulai sibuk dengan dirinya sendiri, mengganggu teman, mengobrol dengan teman sebangkunya, jadi guru harus berulang kali menegur siswa-siswanya supaya mau untuk memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru dan mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru, bahkan ada beberapa siswa yang memang dari awal sudah tidak memperhatikan pelajaran. Mereka cenderung membuat keadaan kelas menjadi tidak kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. Namun masih ada siswa yang antusias untuk mengikuti kegiatan belajar, mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru, dan mencatat materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Dari segi materi, siswa masih mengalami kesulitan dengan materi persegipanjang dan persegi dalam hal pemecahan masalah dan lupa terhadap rumus. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor, yang pertama karena usulan dari guru, dengan alasan persegipanjang dan persegi merupakan materi yang mudah namun siswa sulit memahami dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan persamaan satu variabel. Faktor kedua, pada saaat observasi peneliti melihat bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah monoton. Guru hanya mengajar di depan kelas, dengan media power point saja, tidak ada LKS Lembar Kerja Siswa dan lainnya. Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran yang berbeda untuk diterapkan di kelas tersebut. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievent Divisions Selain masalah tersebut, pemilihan kelas adalah kelas VII-D karena siswa dikelas juga kurang aktif dalam mengikuti pelajaran matematika. Namun, ada juga beberapa siswa yang sedikit aktif dalam pembelajaran, tetapi siswa tersebut tidak mau untuk menyampaikan pendapat di hadapan teman-teman sekelas dan guru. Siswa juga kurang terdorong untuk menyampaikan hasil pekerjaan di papan tulis jika ada tugas atau pekerjaan rumah. Siswa juga sering mengeluh kesulitan untuk mengerjakan soal, padahal soal tersebut belum dibaca dengan cermat oleh siswa. Siswa juga cenderung terbiasa diberi masukan atau materi yang terus menerus oleh guru kemudian dihafalkan dibandingkan dengan siswa yang diberi lembar kerja siswa kemudian menemukan jawaban dengan cara diskusi kelompok. Observasi di luar kelas dilakukan pada saat istirahat maupun saat pergantian jam belajar. Menurut pengamatan, aktivitas siswa di luar jam belajar masih dalam batas wajar. Saat istirahat, siswa pergi ke kantin. Saat pergantian jam belajar pasti ada beberapa siswa yang keluar kelas untuk ke kamar mandi. Siswa-siswa cukup disiplin sehingga dapat melakukan hal- hal yang tidak selayaknya dilakukan pada saat jam pelajaran berlangsung. Untuk mengoptimalkan hal itu, hendaknya strategi mengajar tidak hanya bertumpu pada usaha menyampaikan ilmu pengetahuan semata, tetapi juga usaha untuk menciptakan sistem lingkungan di mana siswa lebih diberikan ruang untuk mengembangkan rasa ingin tahu, menyampaikan gagasan, serta bertanggung jawab pada hasil belajarnya. Strategi belajar yang demikian diharapkan mampu untuk menjawab kendala yang dialami pada siswa terhadap mata pelajaran matematika khususnya pada materi persegipanjang dan persegi. Tipe STAD Student Teams Achievent Divisions dalam model pembelajaran kooperatif siswa diikut sertakan dalam pembelajaran. Siswa juga dituntut untuk aktif dalam berdiskusi kelompok dengan instrumen lembar kerja siswa dan menyampaikan gagasan-gagasan serta mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tugas guru adalah menyediakan atau memberikan kegiatan berupa lembar kerja siswa yang berisi permasalahan yang dapat di pecahkan oleh siswa dalam diskusi kelompok. Selain itu guru juga membantu mengekspresikan ide-ide siswa sehingga pelajaran matematika menjadi lebih menyenangkan dan siswa dapat memperoleh pemahaman. Selain model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran matematika, tentu harus ada motivasi yang mendorong siswa untuk senang dan paham belajar matematika. Motivasi merupakan daya-daya dalam dirinya sendiri untuk bergerak, motivasi siswa berasal dari dalam diri siswa dan juga berasal dari luar atau lingkungan sekitar siswa. Disini merupakan tugas guru untuk memotivasi siswa agar terdorong untuk mau belajar matematika supaya tidak bosan. Penerapan model pembelajaran tersebut ditinjau dari tingkat motivasi dan hasil belajar siswa dalam mempelajari matematika. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran Asep, 2013:30, sehingga model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika misalnya pada materi persegipanjang dan persegi setelah melakukan belajar secara berkelompok didalam kelas. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Materi PersegiPanjang dan Persegi Pada Siswa Kelas VII-D SMP N 2 Mlati Tahun Ajaran 20142015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Kemampuan anak untuk menghafal semua informasi dalam mata pelajaran terjadi pada saat proses belajar mengajar. 2. Pelajaran matematika yang dianggap sulit dan membosankan bagi siswa. 3. Siswa masih susah dalam memahami dan mengerjakan soal pemecahan masalah materi persegipanjang dan persegi. 4. Kurang antusiasnya siswa mengikuti pelajaran matematika sehingga perlu diterapkan model pembelajaran tipe STAD. 5. Kurang aktifnya siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. 6. Guru hanya menggunakan metode ceramah pada saat mengajar dengan media power point, tidak ada media pembelajaran yang lain seperti alat peraga dan LKS Lembar Kerja Siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, peneliti perlu membatasi lingkup permasalahan penelitian, agar penelitian dapat terlaksana dengan baik dan fokus. Pembatasan masalah yang ditentukan adalah penerapan model pembelajaran tipe STAD siswa pada materi persegipanjna dan persegi di kelas VII-D SMP N 2 Mlati, Sleman, Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat diterapkan pada materi persegipanjang dan persegi di kelas VII- D SMP N 2 Mlati, Sleman ditinjau dari hasil motivasi dan hasil belajar siswa? 2. Bagaimana motivasi dan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran pada materi persegipanjang dan persegi di SMP N 2 Mlati, Sleman?

E. Batasan Istilah 1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu cara sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda.

3. Student Team Achievement Divisions STAD

Student Team Achievement Divisions STAD merupakan suatu metode tentang pengaturan kelas dan bukan metode pembelajaran komprehensif untuk subjek tertentu, guru menggunakan materi sendiri. Lembar tugas dan kuis disediakan bagi guru untuk siswa, tetapi kebanyakan guru menggunakan materi mereka sendiri untuk menambah atau mengganti materi-materi lain. 4. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII-D SMP Negeri 2 Mlati Sleman Yogyakarta yang berjumlah 32 orang. Dari batasan istilah yang sudah didefinisikan, arti dari judul penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran dengan siswa belajar pada kelompok- kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda pada materi persegipanjang dan persegi di SMP N 2 Mlati Tahun Ajaran 20142015.

F. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui tingkat keterlaksanaan proses pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi persegipanjang dan persegi di kelas VII-D SMP N 2 Mlati Tahun Ajaran 20142015 ditinjau dari hasil motivasi dan hasil belajar siswa.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad terhadap penguasaan konsep siswa pada materi bunyi

1 56 180

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 48