Adapun makanan yang dikonsumsi oleh vegetarian diantara waktu makan snack adalah agar-agar, puding, roti selai, donat, bubur kacang hijau dan salad.
Sedangkan para non vegetarian sering mengonsumsi makanan siap saji seperti burger, pizza, ice cream, bakmie dan pork. Secara keseluruhan, dapat diketahui bahwa jenis
makanan yang dikonsumsi responden vegetarian sesuai dengan prinsip diet vegetarian yang meliputi dan dikatakan baik karena terdiri dari empat jenis atau lebih makanan
nabati, yaitu palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan agar asam amino esensial yang berbeda dapat saling melengkapi. Sedangkan bagi non
vegetarian, selain mengonsumsi makanan nabati juga mengonsumsi makanan hewani. Selain itu non vegetarian juga sering mengonsumsi makanan siap saji yang dapat
memicu tingginya kadar gula darah dan kolesterol. Jika tidak diimbangi dengan olahraga yang cukup dan rutin diperkirakan dapat memicu terjadinya penyakit
degeneratif. Bagi vegetarian sendiri olahraga yang dilakukan cukup rutin yaitu olahraga fitness yang biasa dilakukan di fitness center.
5.2. Kadar Gula Darah dan Diabetes Mellitus pada Vegetarian dan Non
Vegetarian Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar gula darah responden vegetarian
yaitu 98,3 dengan SD 5,8 sedangkan pada kelompok non vegetarian rata-rata gula darah 144,2 dengan SD 51,3. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p-value 0,000 yang
artinya p 0,05 berarti ada perbedaan secara signifikan kadar gula darah antara kelompok vegetarian dengan kelompok non vegeterian.
Menurut American Dietetic Association ADA terhadap wanita dengan berat badan berlebih mendapatkan hasil bahwa konsumsi buah dan sayuran dapat
Universitas Sumatera Utara
menurunkan risiko terjadinya Diabetes tipe 2. Selain itu, menurut penelitian Pritikin Longevity Center dan Dr. James Anderson dari Diabetes Clinic, Loma Linda
University, risiko menderita Diabetes Mellitus pada non vegetarian 4 kali lipat dibanding vegetarian. Ketika diberikan diet vegetarian yang rendah lemak pada
penderita Diabetes Mellitus, 50-75 mampu lepas insulin dalam waktu kurang dari 4 minggu, dan 85-95 mampu lepas pil. Demikian juga diungkapkan oleh American
Diabetes Association, bahwa diet vegan yang rendah lemak menyebabkan penurunan berat badan lebih besar dan pengendalian glukosa darah Emma, 2001.
Pemberian makanan berkadar serat tinggi dapat menurunkan kadar glukosa dan insulin. Menu dengan karbohidrat tinggi 55 - 70 dan serat pangan tinggi
50 - 80 gram per hari berhasil menyembuhkan penyakit Diabetes Mellitus. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa respon glukosa plasma dan insulin
terhadap jumlah karbohidrat yang dikonsumsi dipengaruhi oleh kadar serat di dalam makanan. Berkat semakin tingginya serat di dalam makanan, respon insulin akan
melambat. Hal ini disebabkan oleh melambatnya penyerapan karbohidrat. Akibatnya, penyakit Diabetes Mellitus dapat dicegah Bangun, 2003.
Pola makan vegetarian menyebabkan penurunan kadar gula darah dan juga menjaga kestabilan berat badan. Dengan kata lain, dengan menjaga pola makan yaitu
banyak mengonsumsi buah dan sayur, dapat memperkecil risiko terjadinya penyakit Diabetes Mellitus. Selain itu makanan yang dikonsumsi kelompok vegetarian lebih
murah dibanding dengan makanan hewani seperti daging sapi, unggas dan ikan. Sayur-sayuran dan buah-buahan dapat lebih mudah dijangkau dan lebih murah selain
Universitas Sumatera Utara
itu dapat juga ditanam dipekarangan rumah sehingga dari segi ekonomi jauh lebih hemat Yuliarti, 2009.
5.3. Kadar Kolesterol dan penyakit Kolesterol pada Vegetarian dan Non