Gambaran Supir Gagal dalam Mengamankan

42 “Ya pernah, tapi supir juga, kalo bukan supir mah ama orang dalem juga nggak boleh. Biasanya si supir ngeluh sakit, makanya dikasih ke kawan. ” Bapak AC, kondektur Berdasarkan hasil observasi, peneliti tidak menemukan ada supir yang digantikan oleh supir lainnya.

5.2.2. Gambaran Supir Gagal dalam Mengamankan

Gambaran supir gagal dalam mengamankan dalam penelitian ini ialah supir mengetahui ada kerusakan pada alat-alat bus, seperti ban, komponen mesin, atau alat-alat lainnya, tetapi tetap memaksa untuk menjalankan bus. Dari pengalaman Bapak A, diketahui bahwa dia belum pernah mengalami kerusakan mesin ketika mengemudi bus, hanya saja yang sering terjadi adalah kempesnya ban, sehingga Bapak A meminggirkan bus dan mengganti bannya di pinggir jalan. Bapak A tidak memaksa terus membawa bus tersebut sebab khawatir bisa fatal dan berisiko. “Kalau mesin mah belum pernah rusak di jalanan belum pernah, paling kempes ban, kempes ban tapi minggir. Kalau dipaksain kan kempes ban bisa repot. Kalau pun seandainya mesin ada gangguan di jalan mending diminggirin, daripada dipaksain jadi fatal sifatnya, mending dipinggirin. ” Bapak A, supir Bapak B mengatakan jika dia dalam kondisi seperti itu, dia lebih memilih untuk langsung pulang ke pool jika bannya kempes sebab menurutnya ini musibah dan beban bagi supir yang jika dipaksakan akan berbahaya, dan jika ada sedikit 43 gangguan pada komponen mesin maka tidak dipaksa jalan. Seperti Bapak B, Bapak C tidak memaksakan jalan walaupun ada gangguan pada komponen mesin atau komponen lainnya pada bus, sebab jika dipaksakan akan berbahaya, sehingga Bapak C memanggil storing atau derek resmi Mayasari Bakti untuk membawa bus ke pool. “Yaa kalau udah jalan kan bahaya, misalkan kan, terus tiba-tiba berhenti kan, anginnya, kalau dipaksa jalan kan bahaya. Kebanyakan gitu yang berhenti di pinggir jalan itu kan ada yang tiba-tiba selang angin buat rem nya bocor, mesinnya rada-rada error. Yah paling masalah nya selang angin buat rem nya bocor. Saya kalau tahu begitu langsung pulang, itu kan musibah, beban buat supir, ya pulang. Ya kalau ban bocor mah gak bisa jalan, itu kalo masalah ban .” Bapak B, supir “Nggak pernah juga, nggak pernah paksain jalan. Kan terasa, ada tanda- tanda pasti. Dalam mesin kan, istilah nya kan, ada.., terasa, macet apa atau keluar asap terus cari air. Misalnya rem, angin nya udah kurang atau apa, kan keliatan itu, udah ada tanda-tanda. Misal kopling, kopling lengket, berarti dari kopling udah ada tanda-tandanya rusak, ini kalo bagi yang ngerti, tapi kita bisa ngerasa lah, pakai perasaan gitu istilahnya. Kalau rem misalnya angin udah, feeling aja gitu, berarti udah ada, dari selang atau dari mana udah ada yang bocor. Kalo kopling kan, pas lengket, lengket kalo ada minyaknya, itu kalo minyaknya kurang berarti ada yang bocor. Tapi bus pasti dipinggirin, nunggu storing. Kalo dipaksa jalan kan bahaya. ” Bapak C, supir 44 Bapak AA sebagai kondektur juga menjelaskan bahwa jika bus ada gangguan, mereka menyuruh supir meminggirkan bus untuk mengecek dan melakukan tindakan pertama, seandainya tidak bisa, bus dibawa pulang ke pool. “Kalau ada tanda-tanda, umpamanya AC dan mesin panas, ya udah aja berhenti pulang masukin ke pool, pulang aja seperti ada ini kempes ban, pulang aja, pulang ke pool. Kalau dipinggirin ke jalan mah repot. Repot ada ini.., ada apa…, derek yang liar itu. Ya kalo mesinnya ada kerusakan mah Bapak pasti suruh berenti, kadang-kadang kalo supir ini kan udah pengalaman.., berenti aja gitu kalo-kalo ada kerusakan, punya feeling .” Bapak AA, kondektur Bapak AB dan Bapak AC selaku kondektur juga menjelaskan bahwa bus mereka tidak dipaksa jalan meskipun ada sedikit gangguan mesin pada bus, menurut mereka hal itu dilakukan sebab kalau dipaksakan khawatir kerusakan bus semakin parah. “Kalau memang nggak terlalu parah macet bis, pernah mau ke mana gitu .…, tiba-tiba ngebul mesin, tapi mesin masih bisa jalan. Mesin kan pernah ngebul, hampir kayak kebakaran, tapi untung radiator nya langsung diisi air, supir langsung berentiin bus, kan gangguan di jalan. Dari pool kan nggak mungkin kan lagi rusak jadi batal bawa, gangguan kan di jalan. Kalau masih nggak bisa jalan, nggak dipaksain. Kalau kondisi berbahaya ya kita pinggirin. Kalo kira-kira tempatnya aman, taro .” Bapak AB, kondektur 45 “Ya kalau begitu kita cari tempat yang aman, artinya kita cari tempat yang aman yang nggak mengganggu kendaraan lain, dipinggirin. Jadi yang jelas kalau kita kendaraan lagi error terus dijalanin terus, kita cari tempat yang aman, parkir terutama. Jadi kalo bisa dipaksakan pulang, ya pulang. Mobil ya begitu, kalau kita udah ngerasa ada gejala terus kita paksain, akhirnya makin parah. ” Bapak AC, kondektur Pada saat peneliti sedang observasi, tidak ditemui adanya supir yang gagal dalam mengamankan busnya.

5.2.3. Gambaran Supir Bekerja dengan Kecepatan Berbahaya