49
Dokumentasi dan Media : Dimas Angger Prayogi
Sumber Daya Manusia : Eva Yuliani
Keperpustakaan : Aprizky Bagus Heldinto
B. Deskripsi Data dan Interprestasi Data
Pada bab sebelumnya telah penulis kemukakan bahwa teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penyusunan ini adalah dengan
wawancara dan angket untuk memperoleh data informasi tentang peran sekolah Madani sebagai sekolah non formal dalam membentuk karakter peserta didik
Studi kasus Sekolah Non formal Madani. Angket yang disusun berdasarkan pokok penelitian yang di teliti,
angket yang terbuat terdiri dari 21 pertanyaan meliputi pertanyaan mengenai pembentukan karakter peserta didik di sekolah Madani. Sedangkan Wawancara
dilakukan dengan Kepala sekolah Madani, tutor bagian kurikulum, dan orang tua peserta didik.
Setelah didapat hasil persentase dari angket yang di sebarkan kepada 15 peserta didik yang menjadi responden, kemudian data di olah dinyatakan
dengan persen kemudian di analisis menggunakan tabel dan penjelasan dari tabel di kaitkan dengan hasil wawancara yang relevan. Sedangkan hasil
wawancara yang dilakukan kepada empat narasumber di analisis menggunakan analisis deskrtif. Adapun hasil dari deskrpsi data dan interprestasi data adalah
sebagai berikut : 1.
Peran Sekolah Madani Sebagai Sekolah Non Formal
Peran Sekolah Madani sebagai sekolah non formal tidak terlepas dari para tutor yang memiliki kompetensi di bidang agama dan bidang
umum. Berbeda dengan sekolah non formal lainnya yang lebih mempioritaskan aspek umum sebagai bahan pembelajarannya.
Sekolah Madani merupakan salah satu sekolah non formal yang memadukan antara aspek pengetahuan umum, dan aspek pengetahuan
agama serta kreativitas untuk peserta didiknya. Setelah meneliti berbagai macam peran sekolah Madani sebagai sekolah non formal,
50
peneliti mendapatkan hasil penelitian tentang peran Sekolah Madani sebagai sekolah non formal diantaranya :
1. Sekolah Sebagai Pengingat Nilai – nilai Ketuhanan
Dalam peran ini adalah tugas yang paling mulia di sisi Allah SWT. Sebab jika di kaji ulang tentang perannya sebagai pengingat
nilai – nilai ketuhanan benar – benar sangat berat. Selain memberikan teladan langsung kepada peserta didik, ada hal lain
yang membuat peran sebagai pengingat nilai – nilai keagamaan itu menjadi sangat berat, yakni pertanggung jawaban terhadap Allah
SWT. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil Kepala Sekolah Madani berpendapat bahwa para tutor selalu mengajak, dan wajib
mengingatkan. Pembelajaran akan di mulai ketika peserta didik telah melaksanakan Shalat Asar dan kemudian di tutup dengan Shalat
Magrib bersama di Musollah. Dan peran orang tua untuk memantau anak mereka sangat di perlukan mengingat waktu yang di lalui
peserta didik lebih banyak di lingkungan keluarga.
60
Dan peran Sekolah Madani sebagai pengingat nilai – nilai ketuhanan di perkuat dengan pernyataan orang tua peserta didik
sebagai berikut: “Semenjak anak saya sekolah di Sekolah Madani, anak saya
lebih rajin shalatnya. Setiap Magrib denger Adzan Langsung pergi ke mesjid kemudian habis shalat magrib langsung
membaca quran mengaji ”
61
2. Peran Sekolah Madani Sebagai Agent Of Change
Dalam peran ini Sekolah Madani sebagai lembaga yang bersifat non formal memiliki misi yakni membina anak – anak
60
Wawancara pribadi dengan Bapak Hijjri Alaudin, wakil Ketua bidang kurikulum, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. Pukul. 17:30
61
Wawancara pribadi dengan, Ibu Hani, salah seorang wali murid di Sekolah Madani, Jakarta Selatan, Rabu 08 April 2015. Pukul 17:00