Peran Sekolah Madani Sebagai Sekolah Non Formal dalam

55 memilih guru selalu mengajarkan untuk jujur. Sehingga dari hasil perolehan angket dan wawancara langsung, maka dapat dikatakan bahwa Sekolah Madani telah berupaya menanamkan karakter jujur pada peserta didik. 3. Sekolah Madani Membentuk Karakter Toleransi Peserta didik yang bersekolah di Madani, adalah anak – anak dari berbagai macam latar belakang keluarga. Sehingga hal tersebut mempengaruhi sikap dan sifat mereka. Dengan dasar itu kami para tutor selalu mengarakan pada setiap peserta didik, walaupun kita berbeda kita di satukan oleh Islam. 69 Hasil tersebut diperoleh berdasarkan wawancara langsung dengan ketua Madani, dan di buktikan dengan perolehan hasil angket sebagai berikut : Tabel 4.4 Tutor Mengajarkan Peserta didik Untuk SalingMenghargai Perbedaan Pendapat No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 15 100 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 Dari Tabel di atas dapat terlihat bahwasanya tutor di Sekolah Madani selalu mengajarkan peserta didiknya untuk saling menghargai perbedaan di antara mereka. Seluruh responden yakni 15 responden menyatakan tutor selalu mengajarkan Peserta didik untuk saling menghargai perbedaan. Dan hal ini dapat membuktikan bahwa Sekolah Madani telah berusaha untuk membentuk karakter toleransi kepada peserta didik 69 Wawancara pribadi dengan Ibu Nanik, Ketua, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. Pukul. 18:00 56 4. Sekolah Madani Membentuk Karakter Disiplin Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua Madani, dalam kedispilnan tepat waktu belajar, kami akui dari para tutor yang masih terkadang terlambat, hal tersebut di sebabkan dengan berbagai hal, salah satunya jadwal perkuliahan kami hingga sore. Tapi kami sebagai tutor sangat bangga kepada anak – anak yang sekolah di Madani. Mereka selalu datang tepat waktu. 70 Hal tersebut di benarkan oleh seorang wali Peserta didik yang memaparkan bahwasanya tutor untuk waktu belajar belum tepat waktu. Adakalanya kesorean dan lain sebagainya, besar harapan kami untuk jam berbelajar lebih tepat waktu sehingga anak – anak bisa belajar efektif. 71 Tabel 4.5 Tutor Hadir Tepat Waktu Ketika Mengajar Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa, 12 responden atau setara dengan 80 menyatakan Tutor selalu hadir tepat waktu ketika mengajar. Kemudian 2 responden atau setara dengan 13,3 yang menyatakann Tutor terkadang hadir tepat waktu. Dan yang 70 Wawancara pribadi dengan Ibu Nanik, Ketua, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. Pukul. 18:00 71 wawancara pribadi dengan ibu hani, Wali murid atas nama Dini, Jakarta Selatan 08 April 2015. Pukul 17:00 No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 12 80 2 Sering 3 Kadang – Kadang 2 13,30 4 Tidak Pernah 1 6,70 JUMLAH 15 100 57 menyatakan Tidak pernah hadir tepat waktu berjumlah 1 responden atau setara dengan 6,7 . Dengan demikian dapat dikatakan tutor di Sekolah Madani selalu datang tepat waktu walaupun kadang kala terlambat. Dari hal Tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa Sekolah Madani telah mengajari peserta didiknya untuk disiplin terhadap waktu. Walaupun pada praktiknya masih terkadang belum menerapkan tepat waktu secara keseluruhan. 5. Sekolah Madani Membentuk Karakter Kerja Keras Berdasarkan hasil wawancara salah seorang Tutor Madani mengungkapkan bahwa peserta didik Sekolah Madani adalah mereka dari kalangan yang pra sejahtera. Salah satu yang menjadi hambatan kami adalah ada beberapa orang tua yang tidak megizinkan untuk pergi ke Madani di karenakan mereka harus bekerja. 72 Salah seorang wali Peserta didik juga memaparkan bahwa mayoritas anak – anak yang bersekolah di Madani adalah anak – anak yang telah didik orang tuanya untuk bekerja keras, karena kondisi sosial yang pra sejahtera. 73 Tabel 4.6 Tutor mengingatkan untuk selalu bekerja keras No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 15 100 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 Dari hasil angket yang di sebar ke peserta didik tergambarkan bahwa Tutor selalu mengingatkan Peserta didik untuk selalu bekerja keras, Hal ini di buktikan dengan perolehan 72 Wawancara pribadi dengan Bapak Hijjri Alaudin, wakil Ketua bidang kurikulum, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. 73 wawancara pribadi dengan ibu hani, Wali murid atas nama Dini, Jakarta Selatan 08 April 2015. Pukul 17:00 58 angket dari 15 responden seluruh responden menyatakan Tutor selalu mengingatkan Peserta didik untuk bekerja keras. Meskipun hanya bersifat motivasi tambahan Sekolah Madani telah menjalankan perannya dalam membentuk karakter kerja keras untuk peserta didiknya. 6. Sekolah Madani Membentuk Karakter Kreatif Berdasarkan hasil wawancara, Kepala Sekolah Madani memaparkan bahwasanya di Madani untuk tahun ajaran ini tidak hanya melatih untuk bidang akademik. Tetapi kami seimbangkan dengan skill atau keterampilan sehingga bisa menjadi bekal ketika mereka dewasa. Keterampilan yang kami berikan kepada mereka diantaranya, silat, membuat dompet, tempat handphone dan lain sebagainya yang dapat menghasilkan rupiah. 74 Pernyataan tersebut di buktikan dengan pernyataan oran tua Peserta didik yang memaparkan bahwa anak saya memiliki ketrampilan membuat dompet, sehingga ketika anak saya memiliki waktu luang anak saya membuat kerajinan tangan. 75 Tabel 4.7 Tutor trampil dalam memecahakan masalah No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 15 100 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 74 Wawancara pribadi dengan Ibu Nanik, Ketua, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. Pukul. 18:00 75 wawancara pribadi dengan ibu hani, Wali murid atas nama Dini, Jakarta Selatan 08 April 2015. Pukul 17:00 59 Dari Tabel di atas terlihat bahwa tutor selalu mengajarkan keterampilan – keterampilan yang bernilai ekonomis. Dari 15 responden 100 responden menjawab selalu yang artinya tutor di Madani selalu memberikan keterampilan –keterampilan yang membuat setiap peserta didik menjadi anak yang kreatif. 7. Sekolah Madani Membentuk Karakter Mandiri Berdasarakan hasil wawancara dengan ketua Madani, memamparkan bahwa salah satu tujuan dari diberikan kreativitas ketrampilan adalah agar persertta didik bisa membantu orang tua dengan hasil karya mereka. Sehingga mereka nantiya bisa mandiri dalam manjelankan hidup mereka 76 Pernyataan tersebut di benarakan salah satu wali Peserta didik yang memaparkan bahwa anaknya setelah sekolah di Madani bisa membuat dompet handphone, kemudian di jual dan hasil penjualannya di belikan beras, karena memang pada saat itu kondisi ekonomi kami sangat kurang. 77 Tabel 4.8 Peserta didik selalu mengerjakan Tugas sendiri Dari Tabel di atas terihat bahwa dari 15 responden seluruhnya atau 100 menyatakan bahwa mereka selalu 76 Wawancara pribadi dengan Ibu Nanik, Ketua, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. Pukul. 18:00 77 wawancara pribadi dengan ibu hani, Wali murid atas nama Dini, Jakarta Selatan 08 April 2015. Pukul 17:00 No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 15 100 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 60 mengerjakan tugas sendiri. Hal ini di karenakan mereka telah di latih baik di rumah, maupun di lingungan sekolah untuk dapat mandiri dalam menjalankan kehidupannya. Dengan demikian peran Sekolah Madani dalam membentuk karakter peserta didik yang mandiri dapat tercapai. 8. Peran Sekolah Madani Dalam Membentuk Karakter Demokratis Hasil wawancara salah seorang tutor di Sekolah Madani memaparkan bahwasanya, di sekolah kami bebas jika ada yang ingin memberi saran, ataupun kritikan. Hanya saja setiap saran yang masuk tidak langsung kami tanggapi akan tetapi kami telaah kembali baik dan buruknya. Sekolah Madani pada dasarnya adalah sekolah yang berdiri karena dukungan dari masyarakat sekitar dan nantinya akan bermanfaat untuk masyaraat sekitar. 78 Tabel 4.9 Tutor Merespon Atau Menanggapi Setiap Pertanyaan Peserta Didik Dari perolehan angket yang tersebar oleh 15 responden menyatakan bahwa 12 responden atau setara dengan 80 78 Wawancara pribadi dengan Bapak Hijjri Alaudin, wakil Ketua bidang kurikulum, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 12 80 2 Sering 3 Kadang – Kadang 2 13,30 4 Tidak Pernah 1 6,70 JUMLAH 15 100 61 menyatakan bahwa Tutor selalu merespon atau menanggapi setiap pertanyaan peserta didik, kemudian 2 responden atau 13, 3 menyatakan kadang – kadang Tutor merespon atau menanggapi setiap pernyataan peserta didik. Dan 1 responden menyatakan bahwa Tutor tidak pernah merespon atau menanggapi setiap pertanyaan peserta didik. Dengan demikian Sekolah Madani telah berusaha membentuk karakter peserta didik yang demokratis. 9. Sekolah Madani Memben tuk Karakter Rasa Ingin Tahu Hasil wawancara dari salah seorang Tutor di Madani menunjukan bahwa rasa ingin tahu peserta didik dengan hal – hal yang baru sangat tinggi. Peluang ini yang kami pakai sebagai tutor untuk menarik perhatian peserta didik. Kami selalu mengambil hal – hal baru bagi mereka agar mereka lebih tertarik pada proses pembelajaran, kemudian di usia mereka memang usia yang bener – bener ingin mencari tahu akan sesuatu. Akan tetapi memang tidak semua pertanyaan kami jawab, yang menurut kami pertanyaan berkualitas kami akan jawab akan tetapi pertanyaan yang tidak berkualitas maka kami akan diam tidak menjawab. 79 Tabel 4.10 Tutor Selalu Menjawab Pertanyaan Yang Diberikan Oleh Peserta Didik 79 Wawancara pribadi dengan Bapak Hijjri Alaudin, wakil Ketua bidang kurikulum, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 9 60 62 Hasil Tabel menyatakan bahwa 9 responden atau 60 menyatakan bahwa Tutor selalu menjawan pertanyaan yang diberikan oleh peserta didik. Kemudian yang jawab tidak pernah berjumlah 6 esponden atau setara dengan 40. Hal Ini membuktikan bahwa sebenarnyan tingkat rasa ingin tahu peserta didik di Madani cukup tinggi hal ini dibuktikan berdasarkan wawancara dan hasil angket yang di peroleh. Sehingga dengan demikan dapat dikatakan bahwa Sekolah Madani telah beusaha menjadikan peserta didiknya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. 10. Sekolah Mandani Membentuk Karakter Semangat Kebangsaan Hasil wawancara dari ketua Madani dan salah satu Tutor di Madani memaparkan bahwa untuk memperingati hari – hari kebangsaan yang salah satunya 17 Agustus 1945 memang kurang, hal ini kami sadari dari kelemahan kami 1 tahun kebelakang. Perayaan 17 agustus dari tahun kemarin memang kami tidak memperingati dengan peserta didik karena kami juga harus pulang karena bertepatan dengan libur semester perkuliahan kami. Walau demikian kami selalu berusaha menanamkan rasa semangat kebangsaan agar kelak mereka bangga menjadi warga Negara Indonesia. 80 Tabel 4.11 Peserta didik Selalu mengikuti kegiatan perlombaan 80 Wawancara pribadi dengan Bapak Hijjri Alaudin, wakil Ketua bidang kurikulum, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah 6 40 JUMLAH 15 100 63 saat 17 Agustus baik dirumah maupun di sekolah No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 9 60 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah 6 40 JUMLAH 15 100 Hasil tabel menyatakan bahwa 9 responden atau 60 menyatakan bahwa Peserta didik selalu mengikuti kegiatan perlombaan saat 17 agustus baik di rumah atau pun di sekekolah Kemudian yang jawab tidak pernah berjumlah 6 esponden atau setara dengan 40. Hal Ini membuktikan bahwa sebenarnyan rasa kebangsaan peserta didik di Madani cukup tinggi hal ini dibuktikan berdasarkan wawancara dan hasil angket yang di peroleh. Sehingga dengan demikan dapat dikatakan bahwa Sekolah Madani telah beusaha menjadikan peserta didiknya memiliki rasa kebangsaan yang cukup. 11. Sekolah Madani Membentuk Karakter Cinta Tanah Air Berdasarkan hasil wawancara oleh ketua Madani, untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, kami mengajarkannya dengan menjadikan diri kami teladan buat mereka. Kami mengguanakan bahasa Indonesia dengan baik, bersikap baik, memberikan pengetahuan kepada mereka budaya Indonesia. Sehingga harapan kami mereka dapat meniru kami. Walaupun kami sadari dengan kondisi lingkungan sosial yang kurang mendukung kami yakin anak – anak Madani adalah anak yang cerdas yang dapat memilih hal yang baik maupun yang buruk. 81 81 Wawancara pribadi dengan Bapak Hijjri Alaudin, wakil Ketua bidang kurikulum, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. 64 Tabel 4.12 Tutor Dalam Mengajar Menggunakan Bahasa Yang Baik No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 15 100 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 Tabel 4.13 Tutor Bersikap Sopan Santun Kepada Peserta didik Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa Tutor selalu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Dari 15 Responden seluruhnya attau 100 menyatakan Tutor selalu mengguanakan bahasa Indoensia dengan baik. Pada Tabel 2 dapat di ketahui bahwa Tutor selalu bersikap sopan dan santun kepada peserta didik. Hal itu di buktikan dengan perolehan angket yang mencapai 100 atau seluruh responde yang berjumlah 15 responden menyatakan Tutor selalu bersikap sopan dan santun kepada peserta didiknya. Berdasarkan hasil wawancara dan No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 15 100 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 65 hasil pesebaran angket dapat di katakakn bahwa Tutor berusaha membentuk karakter cinta tanah air dengan cara menjadi teladan yang baik untuk anak didik mereka. 12. Sekolah Madani Membentuk Karakter Menghargai Prestasi Berdasarkan hasil wawancara oleh ketua dan salah seorang tutor menyatakan bahwa jika ada yang berprestasi di anatara peserta didik maka kita selalau memberikan mereka reward penghargaan. Tersebut tidak hanya berupa benda atau uang akan tetapi hal apapun yang mereka bisa bangga dengan diri mereka. Maka kami berfikir untuk melatih mereka menghargai prestasi dengan sebuah pengakuan dari teman – teman lainnya. Buat peserta didik yang berprestasi kami memiliki sebuah tepuk tangan yang kami bernama “ tepuk salut”, dari tepuk salut itu teman – teman lain mengakui bahwa temannya memang hebat atau berprestasi. 82 Tabel 4.14 Tutor Memberikan Penghargaan Kepada Peserta didik Yang Aktif Dalam Proses Belajar – Mengajar No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 15 100 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 Pernyataana di atas di buktikan dengan perolehan hasil angket yang di sebar kepada 15 responden, seluruh responden atau 100 menyatakan bahwa Tutor selalu memberikan reward atau pengharagaan kepada Peserta didik - Peserta didik yang berprestasi. Dengan demikan Sekolah Madani telah membentuk karakter Saling 82 Wawancara pribadi dengan Bapak Hijjri Alaudin, wakil Ketua bidang kurikulum, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. 66 mengharagai prestasi kepada peserta didik mereka, dengan berbagai cara, salah satunya bentuk mengharagai prestasi temen dengan menggunakan cara “ tepuk salut”. 13. Sekolah Madani Membentuk Karakter Bersahabat Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua Madani memaparkan bahwa setiap peserta didik di Madani saling bersahabat. Karena alasan yang pertama mereka merasa satu nasib, dari keluarga pra sejahtera. Walaupun terkadang mereka saling bertengkar, tidak membuat persahabtan mereka putus. Namanya juga anak kecil berantem sedikit wajar, nanti juga baikan lagi. Kami pun sebagai tutor berusaha tidak hanya menjadi tutor buat mereka akan teapi sahabat buat mereka. 83 Tabel 4.15 Tutor Sangat Di Senangi Oleh Peserta Didik Berdasarkan hasil perolehan angket, seluruh responden berjumlah 15 responden atau setara dengan 100 responden mengatakan bahwa Tutor selalu di senangi oleh peserta didik. Hal ini menjadi sebuah bukti bahwa Sekolah Madani berusaha untuk membentuk peserta diidik mereka bersahabat. 14. Sekolah MadaniMembentuk Karakter Cinta Damai 83 Wawancara pribadi dengan Bapak Hijjri Alaudin, wakil Ketua bidang kurikulum, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 15 100 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 67 Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang tutor memaparkan bahwa pada dasarnya peserta didik di Madani adalah anak – anak yang baik. Akan tetapi memang kadang kala mereka berantem dengan temannya. Jika permasalahan hanya mudah di atasi kami sebagai tutor hanya memantau akan tetapi jika permasalahannya sulit maka harus ada orang yang memisahakan atau merelai. Kami pun sering kali mengingatkan kepada peserta didik untuk berkelahi, tetapi namanya anak kecil yang penting berantem sifatnya sementara dan langsung baikan lagi. 84 Tabel 4.16 Tutor Melarang Peserta Didik Berkelahi Baik Sesama Teman Maupun Dengan Orang Lain. No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 15 100 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 Dari Tabel di atas dapat terlihat bahwa Tutor selalu melarang Peserta didik berkelahi baik sesama teman maupun orang lain. Hal tersebut terlihat dari 15 responden, seluruh Peserta didik mengatakan bahwa Tutor di Madani melarang mereka untuk berkelahi baik sesama teman maupun dengan orang lain. Hal ini membuktikan bahwa sekolah Madani telah berusaha untuk membentuk karakter peserta didik yang cinta damai. 15. Sekolah Madani Dalam Membentuk Karakter Gemar Membaca Berdasarkan hasil wawancara oleh seoarang tutor sekolah Madani, mengungkapkan bahwa untuk minat membaca di 84 Wawancara pribadi dengan Bapak Hijjri Alaudin, wakil Ketua bidang kurikulum, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. 68 sekolah kami masih sangat minim walaupun disini banyak buku bukan berarti kerena anak – anak gemar membaca. Disini banyak buku karena dari para donator. Mayoritas mereka hanya melihat gambar – gambar tanpa membaca koten dari buku tersebut. Sebenernay melihat kondisi seperti ini membuat saya cukup sedih, akan tetapi kami selalu berusaha untuk tetap mengajak anak – anak untuk membaca. 85 Tabel 4.17 Peserta didik Gemar Membaca Buku D ari Tabel di atas yang memilih Peserta didik selalu gemar membaca dari 15 responden terdapat 7 responden atau setara dengan 46,7 , kemudian yang mejawab Peserta didik sering gemar membaca sebanyak 2 responden atau setara dengan 13, 3 . Dan yang menjawab Kadang – kadang gemar mebaca sebanyak 6 responden atau setara dengan 40 . Hal ini membuktikan bahwa peran Sekolah Madani dalam membentuk karakter peserta didik yang gemar membaca belum terlaksana dengan baik. 85 Wawancara pribadi dengan Bapak Hijjri Alaudin, wakil Ketua bidang kurikulum, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 7 46,7 2 Sering 2 13,3 3 Kadang – Kadang 6 40 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 69 16. Sekolah Madani Dalam Membentuk Karakter Perduli Lingkungan Berdasarkan hasil wawancara ketua Madani memaparakan bahwa peserta didik Madani adalah anak – anak yang memiliki rasa empati yang tinggi. Dikatakan memiliki empati yang tinggi karena sikap mereka tanpa di minta untuk membersikan sekolah mereka sudah inisiatif sendiri. Jadi ketika kami para tutor datang sekolah sudah dala kondisi bersih dan siap untuk proses belajar. Sekolah adalah salah satu lingkup kecil dalam lingkungan mereka. Mereka sudah mulai perduli dengan sekeliling mereka walaupun masih dalam lingkup sekolah. 86 Tabel 4.18 Tutor Menegur Peserta didik Yang Membuang Sampah Sembarangan No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 15 100 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 Dari hasil Tabel diatas dapat terlihat bahwa Tutor selalu menegur Peserta didik yang membuang sampah semabarangan. Hal tersebut terbukti dari 15 responden seluruh responden atau setara dengan 100 menyatakan bahwa Tutor selalu menegur Peserta didik yang membuang sampah sembarangan. Hal ini membuktikan bahwa peran Sekolah Madani dalam membentuk karakter peserta didik yang perduli lingkungan terlaksana. 86 Wawancara pribadi dengan Ibu Nanik, Ketua, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. Pukul. 18:00 70 17. Sekolah Madani Membentuk Karakter Perduli Sosial Tabel 4.19 Peserta didik Selalu Membantu Orang Lain Yang Kesulitan Dari Tabel di atas dapat terlihat bahwa Peserta didik yang mengatakan bahwa Peserta didik selalu membantu orang lain dalam kesulitan sebanyak 9 responden atau setara dengan 60 kemudian yang menjawab tidak pernah membantu orang lain yang kesulitan 6 esponden atau setara dengan 40 . Hal ini menujukan bahwa tidak semua anak – anak di Madani ingin membantu orang lain yang dalam kesulitan. Dengan demikan dapat dikatakan bahwa peran Sekolah Madani dalam membentuk karakter perduli sosial masih sangat minim dan perlu di tingkatkan. 18. Sekolah Madani Membentuk Karakter Tanggung Jawab Berdasarkan hasil wawancara oleh salah seorang tutor di Madani mengungkapkan bahwa peserta didik yang di beri tugas oleh tutornya pasti semua mengerjakan. Walaupun tidak semua sesuai harapan minimal mereka terlah berusaha untuk mengerjakan tugas mereka. 87 Tabel 4.20 87 Wawancara pribadi dengan Ibu Nanik, Ketua, Jakarta Selatan, Senin 06 April 2015. Pukul. 18:00 No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 9 60 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah 6 40 JUMLAH 15 100 71 Peserta Didik Selalu Mengerjakan Tugas Yang Di Berikan Para Turor Dari Tabel di atas dapat di katakana bahwa Peserta didik selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh tutor mereka. Hal tersebut terlihat dari 15 responden atau setara dengan 100 menjawab selalu, yang artinya Peserta didik selalu mengerjakan tugas yang di berikan oleh para tutor. Dan dapat dikatakan bahwa Sekolah Madani dalam membentuk karakter tanggung jawab peserta didik telah berusaha. 19. Peserta Didik Berusaha Untuk Menjadi Lebih Baik Tabel 4.20 Peserta Didik Berusaha Untuk Menjadi Lebih Baik Dari Tabel di atas dapat terlihat bahwa peserta didik di sekolah Madani selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. Hal ini No Alternatif Jawaban F 1 Selalu 15 100 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 No ALTERNATIF JAWABAN F 1 Selalu 15 100 2 Sering 3 Kadang – Kadang 4 Tidak Pernah JUMLAH 15 100 72 terlihat dari hasil perolehan angket yang memilih selalu sebagai pilihan utama yakni 15 responden atau setara dengan 100 .

C. Analisis dan Pembahasan

Pada bagian ini, terlebih dahulu di lakukan proses reduksi data dari hasil wawancara dan penyebaran angket yang hanya memfokuskan pada seluruh data yang berkaitan dengan peranan sekolah Madani sebagai sekolah non formal dalam membentuk karakter peserta ddik, sehingga beberapa jawaban yang tidak berkaitan dengan penelitian tidak di sajikan sebagai data baru. Setelah melakukan reduksi data, dilakukan proses selajutnya yakni, proses display data yaitu menguraikan beberapa instrument yang telah di tentukan. Setelah proses display data selesai, proses selanjutnya adalah proses Conclusing Drawing yaitu penarikan kesimpulan dan verivikasi. Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil perolehan data yang disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah di tentukan yakni peranan sekolah Madani sebagai sekolah non formal dalam membentuk karakter peserta didik. Dan hasil akhir dari proses analisis ini akan di paparkan pada paragraph berikutnya : Sekolah Madani adalah salah satu contoh sekolah non formal, sifat dari sekolah Madani adalah pelajaran tambahan. Yang artinya pelajaran yang diajarkan bukan pelajaran inti dari pelajaran akademik pada umumnya, akan tetapi pelajaran yang diajarakan berupa pelajaran tambahan yang mengacu pada peningkatan skill atau kemampuan dari peserta didik itu sendiri. Terdapat beberapa peranan sekolah Madani sebagai sekolah non formal, dan salah satu yang menjalankan peranan penting tersebut ialah tutor yang menjalankan program – program yang telah di buat, hal tersebut berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah Madani yang berpendapat bahwa sekolah Madani berperan sebagai lembaga pendidikan yang meningatkan akan nila – nilai ketuhanan atau keagamaan. Tidak hanya mengingatkan akan tetapi tutor selalu 73 memberikan keteladanan untuk peserta didik. Cara lain selain memberikan keteladana, tutor juga melakukan koordinasi dengan para orang tua peserta didik, sehingga dari orang tua juga ikut berperan dalam memberikan contoh kepada anak – anaknya. Walaupun pada kenyataannya tidak semua peserta didik melaksankan hal – hal yang telah tutor contohkan. Peran selanjutnya dari sekolah Madani yakni Sekolah Madani sebagai sekolah non formal merupakan bagian dari Agen Of Change, cara yang dilakukan para tutor untuk menjalankan peran Agen of Change yakni dengan memberikan keterampilan. Keterampilan yang di berikan diantaranya ketrampilan berbahasa Inggris, ketrampilan olah vocal, ketrampilan menggambar dan melukis, ketrampilan bela diri dan ketrampilan kerajinan tangan. Ini semua merupakan upaya yang telah tutor lakukan untuk meningkatkan ketrampilan para peserta didik. Kemudian tutor sekolah Madani juga berperan sebagai motivator untuk peserta didik di Sekolah Madani. Hal tersebut diperoleh dari hasil wawancara penulis dengan salah satu wali murid di Sekolah Madani yang menyatakan bahwa tutor di sekolah Madani menjadi penyemangat untuk peserta didik agar dapat menjadi seperti tutor yang dapat menlanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Pelaksanaan peran sekolah Madani sebagai sekolah non formal dalam membentuk karakter peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan wakil kepala sekolah bagian kurikulum berpendapat bahwa pembentukan karakter untuk peserta didik merupakan hal yang sangat di utamakan di sekolah Madani. Walaupun pada pelaksanaanya terdapat beberapa peserta didik yang masih bersikap dan bersifat kurang baik. Cara yang dilakukan tutor untuk dapat membentuk karakter peserta dengan cara tetap memberikan keteladanan, mengingatkan, mengajak, serta menginternalisasikan nilai karakter ke setiap materi pelajaran yang diajarkan. Gambaran pembentukan karakter peserta. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum berpendapat 74 bahwa sebagaian besar peserta didik disekolah Madani berusaha untuk membentuk karakter mereka. Karakter yang di maksud adalah karakter yang terdapat pada pendidikan karakter Bangsa yang meliputi karakter religius, karakter jujur, karakter toleransi, karakter disiplin, karakter kerja keras, kaarakter kreatif, karakter mandiri, karakter demoratis, karakter rasa ingin tahu, karakter semangat kebangsaan, karakter cinta tanah air, karakter menghargai prestasi, karakter bersahabat, karakter cinta damai, karakter gemar membaca, karakter perduli lingkungan , karakter perduli sosial dan karakter tanggung jawab. Selanjutnya berdasarkan hasil Tabel 4.21 dalam pernyataan angket “ Apakah anda berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik ? ” menunjukan bahwa sebagaian besar peserta didik selalu berusaha untuk menjad pribadi yang lebih baik. Dengan demikan tidak semua peserta didik mau membentuk karakter mereka menjadi lebih baik. Perspektif teoritis terkait dengan peran sekolah Madani sebagai Sekolah Non Formal dalam membentuk karakter peserta didik, dapat di lihat dari pengertian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang menyatakan pendidikan pada umumnya berarti upaya untuk memajukan budi perkerti Karakter, kekuatan batin , pikiran Intellect , dan jasmani anak – anak selaras dengan alam dan masyarakat. Oleh karena itu setiap manusia membutuhkan pendidikan untuk memiliki budi perkerti, pikiran, dan jasmani yang baik. Perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi serta perkembangan moderenisasi yang tidak sejalan dengan pemerataan pendidikan ke semua lapisan masyarakat menimbulkan masalah yakni kesenjangan pemerataan pendidikan yang akhirnya akan berdampak pada penurunan kualitas dari budi perkerti, pikiran dan jasmani generasi bangsa. Salah satu penyebab kesenjangan pemerataan pendidikan adalah keterbatasan secara ekonomi orang tua dalam membiayai pendidikan anak mereka di sekolah formal. Dan sekolah non formal menjadi salah satu 75 solusi untuk mengatasi kesenjangan pemerataan pendidikan untuk masyarakat pra sejahtera. Sehingga peserta didik didik dari kalangan masyarakat pra sejahtera juga dapat mengenyam pendidikan tanpa terbebani dengan biaya pendidikan. Menurut Depatermen Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa pendidikan non formal atau sekolah non formal adalah usaha sadar yang di lakukan untuk membentuk perkembangan kepribadian serta kemampuan anak di luar sekolah atau tempat di luar sistem persekolahan yang kita kenal. Berdasarkan pengertian di atas bahwa sekolah non formal membentuk perkembangan kepribadian serta kemampuan anak di luar sekolah. Kemampuan anak meliputi kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotorik. Kemudian perkembangan kepribadian meliputi perkembangan sosioemosional sosial dan emosi dan perkembangan fisik. Berkaitan dengan peran sekolah non formal dalam membentuk kemampuan anak, di penelitian ini penulis menekankan pada pembentukan kemampuan anak pada aspek afektif yaitu sikap karakter peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum bahwa pembentukan karakter pada peserta didik adalah hal yang sangat di tekankan. Pembentukan karakter di lakukan dengan cara mengingatkan, mencontohkan, dan mengajak peserta didik. Sehingga pembentukan karakter peserta didik menjadi suatu kebiasaan dan menjadi suatu kebutuhan untuk peserta didik. Hal tersebut sejalan dengan proses pembentukan karakter yang di jelaskan oleh Skripsi Dian Susila Wijaya yang mengutip buku karangan Agus Wibowo, menjelaskan bahwa Pendidikan karakter terhadap anak hendaknya menjadikan mereka terbiasa untuk berperilaku baik, sehingga ketika anak tidak melakukan kebiasaan baik itu, yang bersangkutan akan merasa bersalah. Dengan demikian kebiasaan baik cara otomatis akan membuat sesorang sudah menjadi semacam instrik, yang secara otomatis akan membuat sesorang tidak nyaman