Bidang Usaha Koperasi Hasil Eksplorasi Profil Koperasi Syariah
303
PROSIDING
Seminar Nasional dan Call For Papers Ekonomi Syariah“Indonesia Sebagai Kiblat Ekonomi Syariah”
Keterangan: 1. Rapat anggota. Rapat anggota merupakan
kekuasaan. Keanggotaan koperasi didasarkan pada AD-ART Koperasi
2. Pengurus, dipilih oleh anggota dalam RA Tahunan. Pengurus terdiri atas Ketua
umum, ketua bidang, dan wakil ketua bidang,
3. Pengawas, dipilih oleh anggota dalam RAT, terdiri atas Pengawas Syariah, Pengawas
kelembagaan, pengawas bisnis. 4. Pembina, dari unsur Dinas Koperasi, dan
UM melibatkan dosen ahli ekonomi syariah, dan kewirausahaan.
Keanggotaan di Koperasi Syari’ah mahasiswa menurut anggaran dasar koperasi
dibagi menjadi tiga status keanggotaan, yang pertama adalah anggota biasa yang kedua
adalah calon anggota, dan yang terakhir adalah anggota luar biasa.Anggota biasa merupakan
orang-orang yang sudah melunasi simpanan pokok dan telah terdaftar di koperasi, calon
anggota adalah mereka-mereka yang belum melunasi simpanan pokok di koperasi namun
sudah mendaftar atau mengajukan diri menjadi anggota koperasi. Sedangkan anggota luar biasa
adalah mereka yang berstatus sebagai warga UM bukan mahasiswa yang memiliki
kepedulian terhadap perkembangan koperasi syariah mahasiswa UM, bermaksud menjadi
anggota dan memiliki kepentingan kebutuhan dan kegiatan ekonomi yang diusahakan oleh
koperasi namun tidak memenuhi semua persyaratan sebagai anggota.
Sedangkan dalam bidang usaha prinsip dasar operasional koperasi syariah meliputi
sumber dana dan penggunaan dana. Sumber dana koperasi syariah terdiri atas: simpanan
sukarela, dana ZIS, investasi pihak lain, modal koperasi. Penyaluran dana dapat melalui jasa,
jual beli, dan lain-lain. Operasional usaha koperasi syariah ditunjukkan sebagaimana
gambar 3 berikut:
304
PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Ekonomi Syariah“Indonesia Sebagai Kiblat Ekonomi Syariah”
Sesuai FGD yang melibatkan para validator ahli, penelitian ini berhasil mengem-
bangkan sebuah model Koperasi Mahasiswa berbasis Syariah, khususnya menyangkut
perspektif manajemen kelembagaan dan manajemen bisnisnya. Terkait dengan
manajemen kelembagaan, keberadaan Koperasi Mahasiswa di UM berada pada Unit Kegiatan
Mahasiswa yang berada dalam pembinaan Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan.
Sementara itu, Operasional Koperasi sebagai badan usaha berada dalam pembinaan dinas
koperasi dan UMKM. Keanggotaan koperasi didasarkan pada Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga yang telah disyahkan Dinas Koperasi. Pengurus bertanggungjawa untuk
pengelolaan koperasi dan bertanggungjawab kepada anggota. Demikian juga, keberadaan
Pengawas bertugas melaksanakan pengawasan dan bertanggungjawab kepada anggota. Hal ini
didasarkan pada ADART yang disyahkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM.
Dalam bidang bisnis, agar sesuai dengan syariah, maka ditunjuklah atau diangkatlah
Pembina yang memiliki kompetensi dan komitmen terhadap perkembangan koperasi
dan ekonomi syariah. Hal ini sesuai dengan program dikti untuk melahirkan generasi muda
yang memiliki kompetensi dibidang kewirausahaan. Sehingga Koperasi Mahasiswa
bisa menjadi wadah untuk pelatihan maha- siswa. Demikian juga, seiring dengan
perkembangan dan tuntutan masyarakat akan terwujudkan bisnis berbasis syariah yang
mengoptimalkan kepentingan individu dan kesejahteraan masyarakat.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa dalam lingkungan UM
terdapat potensi yang mendukung dikem- bangkannya dikembangkan model Koperasi
Mahasiswa berbasis Syariah. Indikator potensi tersebut adalah adanya matakuliah ekonomi
syariah, matakulian kewirausahaan, matakuliah koperasi yang sudah barang tentu didukung
oleh para ahli dibidang tersebut. Sarana penddukung lainnya adalah ada laboratorium
perbankan syariah, Bank Muamalat Indonesia yang membuka kantor cabang dalam kampus.
Disamping itu ada kajian muslim studi, lembaga dakwah kampus. Dari segi
kelembagaan, karakteristik koperasi syariah tampak pada struktur organisasi pada dewan
Pembina syariah dan Pengawas syariah. Sedangkan pada perspektif bisnis atau usaha,
karakteristik bisnis syariah terletak pada maslahah, tampak pada cara memperoleh
sumber pendanaan dan cara menggunakan dana dan distribusi keuntungan yang mengede-
pankan nilai-nilai keadilan.
Saran
Model Koperasi Mahasiswa berbasis syariah ini akan terwujud dengan baik jika para
piah yang berkepentingan mendukung scara moril dan materiil terhadap kelangsungan dan
perkembangan Koperasi syariah. Disarankan kepada pimpinan perguruan tinggi memberikan
dukungan penguatan legalitas, dan fasilitas lokasi bisnis yang strategis. Para ahli ekonomi
syariah, kewirausahaan dan koperasi bersedia mendukung terwujudnya klinik bisnis syariah.
Lembaha keuangan syariah mendukung pembiayaan usaha dan pembinaan pengelolaan
keuangan.
DAFTAR RUJUKAN
A Ward, Department of Electronics, University of York. 2005. An integrated model of
Entrepreneurship and Intrapreneurship .
Emerald Insight source of Journal. Bogdan, R.C. and Biklen, S.K. 1998. Qualita-
tive Research in Education: An Introduc-