Prinsip Komunikasi Dimensi-Dimensi Ilmu Komunikasi

West,2009:5 Pertama-tama, sepenuhnya diyakini bahwa komunikasi adalah suatu proses sosial. Ketika menginterpretasikan komunikasi secara sosial social, maksud yang disampaikan adalah komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi. Kemudian kita membicarakan komunikasi sebagai proses process, hal ini berarti komunikasi bersifat berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Komunikasi juga dinamis, kompleks dan senantiasa berubah. Istilah ketiga yang diasosiasiakan dengan defenisi kita mengenai komunikasi adalah simbol. Simbol symbol adalah sebuah label arbitrer atau representasi dari fenomena. Kata adalah simbol untuk konsep dan benda, misalnya kata cinta merepresentasikan sebuah ide mengenai cinta; kata kursi merepresentasikan benda yang kita duduki. Label dapat bersifat ambigu, dapat berupa verbal dan nonverbal. Berbicara lebih jauh tentang simbol, kita akan mengenal simbol konkret concrete symbol, simbol yang merepresentasikan benda dan simbol abstrak abstract symbol, simbol yang merepresentasikan suatu pemikiran ide. Simbol konkret seperti komputer akan dipahami akan lebih mudah dipahami daripada “otak anda seperti komputer”. Seseorang mungkin memiliki interpretasi bahwa anda akan mampu mengingat detail dan spesifik sebuah pujian. Sementara orang lain mungkin akan melihat bahwa arti dari pernyataan ini bahwa anda orang yang kaku dan tidak berperasaan dalam berhubungan dengan orang lain sebuah hinaan. Makna adalah pesan yang diambil dari suatu pesan. Judith dan Tom Nakayama 2002 menyatakan bahwa makna memiliki konsekuensi budaya. Contohnya masyarakat Amerika pada umumnya tidak menyukai hari Senin, hari pertama dalam satu minggu, dan menyukai hari Sabtu. Banyak orang Muslim sebaliknya, tidak menyukai hari Sabtu, yang merupakan hari pertama setelah hari suci umat Islam, yaitu hari Jumat. Martin dan Nakayama menegaskan bahwa ungkapan TGIF Thank God It’s Fryday, tidak akan mengkomunikasikan makna yang sama pada semua orang. Istilah kunci yang terakhir dalam definisi komunikasi adalah lingkungan. Lingkungan environment adalah situasi atau konteks di mana komunikasi terjadi. Lingkungan terdiri atas beberapa elemen, seperti waktu, tempat, periode sejarah, relasi, dan latar belakang budaya pembicara dan pendengar. Petugas peminjaman dana di sebuah bank, contohnya, harus memperhitungkan pengaruh-pengaruh lingkungan yang dibawa orang lain dalam sebuah percakapan. Orang-orang yang ingin meminjamkan dana dari bank mungkin pernah saja beberapa kali ditolak permohonannya, tidak memercayai bank, dan mungkin memiliki sedikit pengalaman atau bahkan tidak sama sekali dalam mengajukan peminjaman dana. Hal-hal ini merupakan elemen-elemen lingkungan yang harus dipertimbangkan oleh si petugas dalam memproses permohonan peminjaman dana dan juga komunikasi yang sedang berlangsung West,2009:5-8.

II.1.3 Prinsip Komunikasi

Universitas Sumatera Utara Tidak banyak dibahas para ahli tentang prinsip komunikasi. Para ahli lebih banyak disibukkan pada perdebatan proses dalam komunikasi. Esensi dari komunikasi sendiri adalah pesan. Pesan yang di stimulus oleh komunikator dimaknai sama oleh komunikan. Kesamaan dalam komunikasi dapat diibaratkan dua buah lingkaran yang bertindihan satu sama lain. Daerah yang bertindihan itu disebut kerangka pengalaman field of experience yang menunjukkan adanya kesamaan antara A dan B dalam hal tertentu, misalnya bahasa atau simbol. Gambar 3 Field of experience Cangara ,2006:20 Dari gambar di atas, kita dapat menarik tiga prinsip dasar komunikasi, yakni: 1. Komunikasi hanya terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi sharing similar experiences. 2. Jika daerah tumpang tindih the field of experience menyebar menutupi lingkaran A atau B, menuju terbentuknya satu lingkaran yang sama, makin besar kemungkinannya tercipta proses komunikasi yang mengena efektif. 3. Tetapi kalau daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menjauhi sentuhan kedua lingkaran, atau cenderung mengisolasi lingkaran masing-masing, maka komunikasi yang terjadi sangat terbatas. Bahkan besar kemungkinannya gagal dalam menciptakan suatu proses komunikasi efektif Cangara,2006:20-21.

II.1.4 Dimensi-Dimensi Ilmu Komunikasi

A B Universitas Sumatera Utara Mempelajari dan menelaah komunikasi sangatlah luas ruang lingkup dan dimensinya. Oleh karena itu, klasifikasi atau jenis-jenis komunikasi dapat dilihat berdasarkan konteksnya sebagai berikut : Bentuktatanan komunikasi 1. Komunikasi Pribadi personal communication - Komunikasi antar pribadi interpersonal communication - Komunikasi intra pribadi intrapersonal communication 2. Komunikasi Kelompok group communication - Kelompok kecil small group communication : ceramah, forum, simposium, diskusi panel, seminar, curahsan brainstorming - Komunikasi kelompok besar large group communicationpublic speaking 3. Komunikasi Organisasi organization communication 4. Komunikasi Massa mass communication - Komunikasi massa cetak printed mass communication: surat kabar, majalah, buku, dll. - Komunikasi massa elektronik electronic mass communication : radio, televise, film, dll. Sifat komunikasi 1. Komunikasi verbal verbal communication - Komunikasi lisan oral communication - Komunikasi tulisan written communication 2. Komunikasi nonverbal - Komunikasi kial gesturalbody communication - Komunikasi gambar pictorial communication 3. Komunikasi tatap muka face-to-face communication 4. Komunikasi bermedia mediated communication Tujuan komunikasi 1. Untuk mengubah sikap to change the attitude 2. Untuk mengubah opinipendapatpandangan to change opinion 3. Untuk mengubah perilaku to change behavior 4. Untuk mengubah masyarakat to change society Fungsi komunikasi 1. Menginformasikan to inform 2. Mendidik to educate 3. Menghibur to entertain 4. Mempengaruhi to influence Universitas Sumatera Utara Metode komunikasi 1. Komunikasi informatif informative communication 2. Komunikasi persuasif persuasive communication 3. Komunikasi pervasif pervasive communication 4. Komunikasi koersif coersive communication 5. Komunikasi instruktif instructive communication 6. Hubungan manusiawi human relation Bidang komunikasi 1. Komunikasi sosial social communication 2. Komunikasi organisasionalmanajemen organizationalmanagement communication 3. Komunikasi bisnis business communication 4. Komunikasi politik political communication 5. Komunikasi internasional international communication 6. Komunikasi antarbudaya intercultural communication 7. Komunikasi pembangunan development communication 8. Komunikasi tradisional traditional communication 9. Komunikasi lingkungan environment communication Teknik komunikasi 1. Jurnalistik journalism 2. Hubungan masyarakat public relations 3. Periklanan advertising 4. Propaganda 5. Publisitas publicity dll. Model komunikasi 1. Komunikasi satu tahap one step flow communication 2. Komunikasi dua tahap two step flow communication 3. Komunikasi banyak tahap multi step flow communication Purba,2006:36-38. Silvestri 1983 melukiskan bahwa komunikasi tatap muka, berhadapan langsung merupakan jenis komunikasi tradisional yang paling tua seumur hidup manusia. Ia merupakan satu-satunya komunikasi antar manusia yang paling utama. Dengan penemuan-penemuan baru sebagaimana dilukiskan jaman edan itu, Silvestri mengakui semuanya dapat mengubah kebiasaan dan gaya hidup, jenis dan cara kegiatan dan menampilkan manusia setiap harinya. Ia memberikan contoh, pekerjaan seseorang bisa diatur jadwalnya sehari-hari oleh kontak yang kelewat batas dengan komputer sehingga seorang direktur tidak Universitas Sumatera Utara memerlukan lagi seorang sekretaris cantik seperti biasanya. Jika kemarin, seorang direktur membaca jadwal kegiatan setiap harinya di papan yang disiapkan sekretarisnya kemudian menjadwalkan jam untuk menerima dan mengunjungi rekan bisnisnya, maka saat ini tidak dilakukan lagi. Dengan telepon, facsimile, teleks, jaringan komputer semua pertemuan dan informasi dapat dilakukan dengan cara tanpa berhadapan muka. Semua yang menikmatinya kemudian terlena dalam teknologi dan merasa bahwa komunikasi inipun komunikasi antar pribadi yang manusiawi meskipun melalui perantara. Tatap muka sebagai komunikasi antar pribadi yang terutama. Tatap muka yang dilakukan berulang-ulang dan bergantian dapat meningkatkan komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi kalau ditinjau dari penggunaan media, maka ada komunikasi antar pribadi dengan media dan tanpa media. Meskipun demikian komunikasi antar pribadi dengan tatap muka dipandang lebih sukses daripada bentuk komunikasi antar manusia lainnya. Karena itu mana Rogers dan Shoemaker 1971 berpendapat bahwa, seseorang dapat berkomunikasi untuk mempelajari sesuatu dengan baik apabila menggunakan lebih dari satu inderanya, yaitu : a tahapan mengetahui atau melihat melalui indera mata adalah 83,0 ; b tahapan mendengar melalui indera telinga adalah 11,0 ; c tahapan membaui melalui indera hidung adalah 3,5 ; d tahapan meraba dengan tangan sebesar 1,5 ; e tahapan merasa dengan indera lidah sebesar 1,0. Pendapat Rogers ini menyakinkan kita bahwa komunikasi antar pribadi setiap harinya melibatkan tahapan mengetahui atau melihat melalui indera mata adalah terbesar yakni 83,0. Komunikasi antar pribadi melalui tatap muka tetap jauh lebih unggul daripada bentuk-bentuk lainnya. Tan 1981 juga berpendapat bahwa yang dibicarakan adalah komunikasi antar pribadi artinya komunikasi tatap muka antara dua atau lebih orang. Kelebihan komunikasi tatap muka, wawan muka yang merupakan suatu rangkaian pertukaran-pertukaran pesan antara dua orang dalam proses komunikasi diantara mereka berhasil menjalin suatu kontak. Kontak itu berhasil karena mereka saling mempertukarkan pesan secara bergantian dan berbalas-balasan. Bentuk komunikasi tatap muka mempunyai keistimewaan dimana efek dan umpan balik, aksi dan reaksi langsung terlihat karena jarak fisik partisipan yang dekat sekali. Aksi maupun reaksi verbal dan nonverbal, semuanya terlihat langsung. Oleh karena itu, tatap muka yang dilakukan terus menerus kemudian dapat mengembangkan komunikasi antar pribadi yang memuaskan dua pihak. Kegiatan tatap muka yang dilakukan antar pribadi sesamanya merupakan suatu gerakan yang terus menerus dalam waktu dan ruang sebagai wujud keberadaan dan hubungannya yang aktif dengan orang lain. Dalam proses seperti ini, komunikasi tatap muka selalu berusaha saling menarik lawannya untuk memasuki area pengaruh komunikasi, area pengalaman dan area rujukannya. Komunikasi tatap muka merupakan Universitas Sumatera Utara suatu komunikasi yang dinamis yang dimulai melalui pesan pertama yang menarik perhatiannya. Katakanlah memanggil mama dan papa merupakan kesan pertama yang terlintas tidak hanya dalam benak dan penglihatannya, tetapi juga dalam perasaan maupun nuraninya. Karena komunikasi antar manusia itu berkembang, maka tatap muka yang terus menerus merupakan suatu dinamika komunikasi, akan meningkatkan keterikatan psikologis antara mereka, menumbuhkan saling percaya, menumbuhkan kesamaan dan mungkin sama-sama dalam bertindak Liliweri,1991:63-72.

II.1.5 Unsur-Unsur Komunikasi