pengertian, membentuk dan mengubah sikap atau menumbuhkan hubungan yang baik. Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi. Hal ini bukan saja
memerlukan pemahaman tentang seluruh mekanisme psikologis yang terlibat dalam proses komunikasi, tetapi juga faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
Rakhmat,2005:12-16.
I.5.4 Komunikasi Nonverbal
Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi nonverbal mencakup
semua rangsangan kecuali rangsangan verbal dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai
nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima; jadi definisi ini mencakup perilaku yang disengaja juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara
keseluruhan; kita mengirim banyak pesan nonverbal tanpa menyadari bahwa pesan tersebut bermakna bagi orang lain Samovar,1991:179.
Batasan lain mengenai komunikasi nonverbal dikemukakan oleh beberapa ahli lainnya, yaitu :
a. Frank E.X. Dance dan E. Carl E. Larson : komunikasi nonverbal adalah sebuah
stimuli yang tidak bergantung pada isi simbolik untuk memaknainya a stimulus not dependent on symbolic content for meaning.
b. Edwar Sapir : komunikasi nonverbal adalah sebuah kode yang luas yang ditulis
tidak dimanapun juga, diketahui oleh tidak seorang pun dan dimengerti oleh semua an elaborate code that is written nowhere, known to none, and
understood by all.
c. Malandro dan Barker yang dikutip dari Ilya Sunarwinadi : komunikasi antar
budaya memberikan batasan-batasannya sebagai berikut : -
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa kata-kata -
Komunikasi nonverbal terjadi bila individu berkomunikasi tanpa menggunakan suara.
- Komunikasi nonverbal adalah setiap hal yang dilakukan oleh seseorang yang
diberi makna oleh orang lain. -
Komunikasi nonverbal adalah studi mengenai ekspresi wajah, sentuhan, waktu, gerak, isyarat, bau, perilaku mata dan lain-lain Sendjaja,2005:228-
229.
Universitas Sumatera Utara
Kategori komunikasi nonverbal dalam Sendjaja Sasa Djuarsa antara lain vocalic atau paralanguage, kinesic yang mencakup gerakan tubuh, lengan dan kaki, serta
ekspresi wajah facial expression, perilaku mata eye behavior, lingkungan yang mencakup objek benda dan artefak, proxemics yang merupakan ruang dan teritori
pribadi, haptics sentuhan, penampilan fisik tubuh dan cara berpakaian, chronomics waktu dan olfaction bau Sendjaja,2005:6.17.
Perasaan seseorang lebih banyak dikomunikasikan secara nonverbal ketimbang lewat kata-kata. Bahasa tubuh akan selalu menjadi indikator yang paling terpercaya
untuk menyampaikan perasaan, pendirian dan emosi. Tanpa disadari, dalam kehidupan sehari-hari kita terus memperlihatkan pikiran-pikiran yang ada dalam benak kita.
Bentuk komunikasi yang relatif baru, yakni berbicara, telah memenuhi perannya untuk menyampaikan informasi fakta dan data, sementara tubuh memenuhi perannya untuk
mengungkapkan perasaan Borg,2009:24. Kita dapat memahami perasaan seseorang dengan melihat tanda-tanda
komunikasi nonverbalnya. Berdasarkan perkiraan ada 700,000 bentuk komunikasi nonverbal yang biasa dipakai umat manusia dari berbagai budaya yang berbeda. Setiap
budaya mempunyai bentuk komunikasi nonverbalnya masing-masing. Beberapa mempunyai pengertian yang sama, namun tidak jarang tanda nonverbalnya yang sama
mempunyai pengertian yang berbeda, bahkan bertentangan Rakhmat,2005:316. Mark L. Knapp dalam Rakhmat,2005:287 menyebut lima fungsi pesan
nonverbal yaitu repetisi mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal, substitusi menggantikan lambing-lambang verbal, kontradiksi menolak pesan
verbal atau memberikan makna yang lain terhadap pesan verbal, komplemen
Universitas Sumatera Utara
melengkapi dan memperkaya makna pesan verbal, dan aksentuasi menegaskan pesan verbal atau menggaris bawahinya. Dalam perkembangannya sekarang ini, fungsi
komunikasi nonverbal dipandang sebagai pesan-pesan yang holistic, lebih daripada sebagai fungsi pemrosesan informasi sederhana. Fungsi-fungsi holistic mencakup
indentifikasi pembentukan dan manajemen kesan, muslihat, emosi, dan struktur percakapan. Hickson dan Stacks menegaskan bahwa fungsi holistic tersebut dapat
diturunkan dalam 8 fungsi, yaitu pengendalian terhadap percakapan, control terhadap perilaku orang lain, ketertarikan atau kesenangan, penolakan atau ketidaksenangan,
peragaan informasi kognitif, peragaan informasi afektif, penipuan diri self-deception dan muslihat terhadap orang lain Sendjaja,2005:234.
1.5.5 Asuransi