Unsur-Unsur Komunikasi KOMUNIKASI .1 Sejarah Perkembangan Komunikasi Manusia

suatu komunikasi yang dinamis yang dimulai melalui pesan pertama yang menarik perhatiannya. Katakanlah memanggil mama dan papa merupakan kesan pertama yang terlintas tidak hanya dalam benak dan penglihatannya, tetapi juga dalam perasaan maupun nuraninya. Karena komunikasi antar manusia itu berkembang, maka tatap muka yang terus menerus merupakan suatu dinamika komunikasi, akan meningkatkan keterikatan psikologis antara mereka, menumbuhkan saling percaya, menumbuhkan kesamaan dan mungkin sama-sama dalam bertindak Liliweri,1991:63-72.

II.1.5 Unsur-Unsur Komunikasi

Unsur-unsur dalam komunikasi merupakan bagian yang sangat penting dan saling melengkapi satu sama lain dalam sebuah rangkaian sistem yang memungkinkan berlangsungnya suatu aktivitas komunikasi. Aktivitas komunikasi sebagai suatu proses memiliki berbagai defenisi yang beraneka ragam mulai dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks. Semakin kompleks suatu teori atau defenisi semakin memerlukan unsure-unsur atau elemen komunikasi yang semakin kompleks pula Purba,2006:39. Aristoteles, ahli filsafat Yunani Kuno dalam bukunya Rhetorica menyebut bahwa suatu proses komunikasi memerlukan tiga unsur yang mendukungnya, yakni siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan dan siapa yang mendengarkan Cangara,2006:21. Sejalan dengan apa yang disampaikan Carl I. Hovland dalam bukunya Social Communication menyebutkan: communication is the process by which an individual the communicator transmit stimuli usually verbal symbol to modify the behavior of other individual communicate. Komunikasi adalah suatu proses dimana seorang individu komunikator mengirimkan stimuli simbol kata untuk mengubah perilaku orang lain komunikan Purba,2006:29. Universitas Sumatera Utara Claude E. Shannon dan Warren Weaver 1949, dua orang insinyur listrik menyatakan bahwa terjadinya proses komunikasi memerlukan lima unsur yang mendukungnya, yakni pengirim, transmitter, signal, penerima dan tujuan. Awal tahun 1960-an David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana. Formula itu dikenal dengan nama “SMCR”, yakni : Source pengirim, Message pesan, Channel salura-media dan Receiver penerima dalam Cangara:2006:21-22. Proses komunikasi lain yang dikembangkan oleh Herbert G. Hicks dan C Ray Gullet yang didasarkan model David K. Berlo dan model yang dikembangkan Wilbur Schramm menggambarkan komunikasi dimulai dari sumber sebagai titik awal komunikasi itu berasal. Dalam diri sumber terjadi proses pengkodean encoding yakni ketika ide diubah menjadi kode atau simbol bahasa. Gerak-gerik dan sebagainya di alam pikiran kemudian diekspresikan menjadi sebuah pesan berupa produk fisik seperti kata- kata yang diucapkan, dicetak, ekspresi wajah yang disampaikan melalui saluran tertentu kepada penerima. Pesan tersebut diterima berupa idea tau simbol dan terlebih dahulu melalui proses pembacaan kode decoding dalam diri penerima dengan menyusunnya kembali guna memperoleh pengertian Purba,2006:39-40. Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan Joseph de Vito, K. Sereno dan Erika Vora yang menilai faktor lingkungan tidak kalah penting dalam mendukung terjadinya proses komunikasi Cangara:2006:22. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa unsur-unsur komunikasi terdiri dari : 1. Sumber coomunicator 2. Pembentukan kode encoding 3. Pesan message 4. Saluran channel 5. Penerima communicant 6. Pembacaan kode decoding Universitas Sumatera Utara 7. Umpan balik feedback 8. Efek effect 9. Lingkungan environment Sumber Komunikasi communicator – Penerima communicant Seseorang menjadi komunikator ketika sedang mengirimkan pesan, misalnya sedang berbicara, menulis, menggambar, ataupun sedang melakukan tindakan, gerak- gerik, menampilkan ekspresi wajah dan sebagainya. Setelah mengirimkan pesan maka beberapa saat kemudian akan menerima pesan dari teman bicara misalnya, melalui pendengaran, penglihatan, observasi, rabaan, penciuman, dan lain-lain. Bila komunikasi terjadi secara langsung direct communication, pada saat memberikan perhatian, memandang, melihat, mendengar, maupun menyerap lambang-lambang verbal maupun nonverbal untuk memberikan tanggapan respon maka dalam hal ini seseorang sedang berfungsi sebagai penerima komunikan Purba,2006:40-41. Pesan Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda Cangara,2006:23. Encoding-Decoding Sebagai komunikator akan melakukan fungsi encode encoding dan pada saat itu disebut encoder sedangkan komunikan melakukan fungsi decode decoding yang disebut sebagai decoder. Ketika akan melakukan kegiatan untuk menghasilkan pesan. Pesan bersumber dari gagasan atau ide. Pada saat menerjemahkan gagasan, ide, buah pikiran tersebut ke dalam bentuk kode-kode tertentu sebagai kata-kata tertulis maupun lisan, gambar, gerak-gerik, maupun isyarat yang disengaja dipilih untuk menyampaikan pesan tersebut, maka kita sedang melakukan proses encoding. Universitas Sumatera Utara Tindakan menerima pesan tersebut misalnya membaca, mendengarkan, melihat, mengamati dan selanjutnya memberikan penafsiran atau interpretasi terhadap pesan tersebut. Dalam hal ini berarti komunikan sedang terlibat dalam proses decoding Purba,2006:42. Saluran channel Saluran channel adalah media yang dipergunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. Saluran yang merupakan mata rantai yang harus dilalui pesan untuk sampai kepada tujuan berbeda-beda tergantung jenis proses komunikasi yang berlangsung dan jarang sekali menggunakan hanya satu saluran saja. Dalam komunikasi tatap muka face to face proses penyampaian ide, gagasan atau perasaan seseorang dapat menggabungkan pemakaian beberapa saluran yang berbeda- beda secara simultan. Misalnya sebuah proses komunikasi dengan menggunakan beberapa lambang-lambang berupa kata-kata atau bunyi-bunyian disebut saluran suara, gerak-gerik atau isyarat tubuh misalnya menganggukkan kepala, mengerutkan kening dan lain-lain dapat diamati secara visual, menggunakan wangi-wangian menggunakan saluran yang disebut olfactory Purba,2006:43. Umpan Balik feedback Umpan balik memainkan peranan amat penting dalam komunikasi, sebab ia menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan oleh komunikator. Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif, dapat pula bersifat negatif. Umpan balik positif adalah tanggapan atau response atau reaksi komunikan yang menyenangkan komunikator sehingga komunikasi berjalan lancer. Sebaliknya, umpan balik negatif adalah tanggapan komunikan yang tidak menyenangkan komunikatornya sehingga komunikator enggan untuk melanjutkan komunikasinya Effendy,1999:14. Komunikator yang baik adalah orang yang selalu memperhatikan umpan balik sehingga ia dapat segera mengubah gaya komunikasinya di kala ia mengetahui bahwa umpan balik dari komunikan bersifat negatif. Universitas Sumatera Utara Umpan balik diri sendiri adalah pesan atau informasi yang kita terima atas pesan yang kita produksi sendiri, misalnya ketika sedang berbicara dengan orang lain maka pada saat bersamaan secara sengaja dan sadar kita mendengarkan suara kita sendiri. Umpan balik sejenis ini disebut internal feedback. Feedforward atau umpan maju adalah informasi yang menjawab pesan yang akan disampaikan kepana komunikan. Umpan maju ini sering sekali dilakukan sebagai pengantar dalam sebuah kalimat yang berisi pesan, misalnya “Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya, saya mohon……”. Pengantar dalam kalimat merupakan umpan maju berupa isyarat dan tanggapan yang akan disampaikan oleh komunikator. Umpan balik verbal adalah tanggapan yang dikirimkan oleh komunikan berupa kata-kata baik lisan maupun tulisan. Sedangkan umpan balik nonverbal dalah tanggapan atau respon yang diberikan oleh komunikan berupa pesan yang disampaikan bukan dengan kata-kata tetapi dengan isyarat, gambar, warna, dan sebagainya. Umpan balik sejenis ini disebut external feedback. Dalam komunikasi tatap muka, umpan balik secara langsung dan seketika diterima oleh komunikator. Umpan balik ini disebut immediate feedback. Berbeda dengan komunikasi massa, umpan balik diterima tertunda dalam rentang waktu yang cukup lama sejak saat pesan dikirimkan. Umpan balik tertunda pada media massa disebut delay feedback Purba,2006:45-46. Efek effect Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Karena itu, pengaruh bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan Cangara,2006:25. Lingkungan environment Adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu komunikasi. Situasi Lingkungan terjadi karena adanya 4 faktor : − Lingkungan FisikLetak Geografis dan Jarak − Lingkungan Sosial Budaya Adat istiadat, bahasa, budaya, status sosial Universitas Sumatera Utara − Lingkungan Psikologis Pertimbangan Kejiwaan seseorang ketika menerima pesan − Dimensi Waktu Musim, Pagi, Siang, dan Malam Cangara,2006:26-27. Gambar 4 Unsur-unsur komunikasi Cangara,2006:23

II.1.6 Proses Komunikasi