Systematic Cause Analysis Technique SCAT
kerusakan dalam pemindaian visual, respon yang tertunda, teknik yang buruk, gagal dalam memperioritaskan perhatian, dll.
c Kesalahan persepsi perceptual errors: adalah faktor-faktor dalam
kecelakaan ketika terjadinya salah persepsi terhadap suatu objek, ancaman atau situasi misal visual, pendengaran, gagal dalam
memperhatikan sesuatu, dll. Pelanggaran violations adalah faktor dalam kecelakaan ketika tindakan
pekerja merupakan pengabaian yang disengaja, misalnya mengabaikan aturan atau instruksi yang dapat menyebabkan situasi tidak aman. Tidak seperti
kesalahan error, pelanggaran merupakan tindakan yang disengaja. b.
Prakondisi tindakan tidak aman precondition for unsafe act Prakondisi tindakan tidak aman dibagi kedalam tiga kategori yaitu faktor
lingkungan, kondisi pekerja, faktor personil. Ketiga kategori tersebut dibagi
lagi menjadi subkategori. Faktor lingkungan mengacu pada faktor fisik dan teknologi yang mempengaruhi praktekpekerjaan, kondisi dan tindakan
individu dan yang mengakibatkan kesalahan manusia atau situasi yang tidak aman. Kondisi operator mengacu pada keadaan mental yang merugikan,
kondisi fisiologis yang merugikan, dan faktor keterbatasan mentalfisik yang mempengaruhi praktekpekerjaan, kondisi atau tindakan individu yang
mengakibatkan kesalahan manusia atau situasi yang tidak aman. Faktor personil mengacu pada manajemen sumber daya pekerja dan faktor kesiapan
pribadi yang mempengaruhi praktekpekerjaan, kondisi atau tindakan
individu, dan mengakibatkan kesalahan manusia atau situasi yang tidak aman.
c. Pengawasan yang tidak aman unsafe supervision
Pengawasan yang tidak aman dibagi menjadi empat kategori yaitu : a
Pengawasan tidak memadai: Peran setiap pengawas adalah untuk memberikan kesempatan untuk berhasil bagi setiap pekerja, dan
mereka harus memberikan bimbingan, pelatihan, kepemimpinan, pengawasan, atau insentif untuk memastikan tugas dilakukan dengan
aman dan efisien. b
Rencana kerja yang tidak pantastepat: Mengacu pada pekerjaan- pekerjaan yang dapat diterima dan berbeda selama keadaan darurat,
tetapi tidak dapat diterima selama pekerjaa normal. c
Gagal memperbaiki masalah yang dikenal : Mengacu pada ketika kekurangan diketahui oleh pengawas, namun tetap diperbolehkan
untuk terus bekerja misalnya, melaporkan kecenderungan yang tidak aman, melakukan tindakan korektif, memperbaiki bahaya keamanan.
d Pelanggaran Pengawas: Mengacu pada ketika aturan dan peraturan
yang ada sengaja diabaikan oleh pengawas misalnya, penegakan aturan dan peraturan, resmi bahaya yang tidak perlu, dokumentasi
yang tidak memadai. d.
Pengaruh organisasi organizational influences Pengaruh organisasi dibagi menjadi tiga kategori yaitu :
a Manajemen Sumber Daya: mengacu pada tingkat pengambilan
keputusan organisasi mengenai alokasi dan pemeliharaan aset organisasi misalnya sumber daya manusia, sumber daya keuangan
anggaran, peralatan fasilitas. b
Iklim Organisasi: mengacu pada suasana kerja dalam organisasi misalnya struktur, kebijakan, budaya.
c Proses operasional: mengacu pada keputusan dan aturan organisasi
yang mengatur kegiatan sehari-hari dalam sebuah organisasi atau perusahaan misalnya prosedur, pengawasan.
Dengan menggunakan kerangka HFACS untuk investigasi kecelakaan kerja, perusahaan dapat mengidentifikasi kerusakan dalam seluruh sistem yang
memungkinkan kecelakaan terjadi. HFACS juga dapat digunakan secara proaktif dengan menganalisa peristiwa sejarah untuk mengidentifikasi kecenderungan terjadi
kembalinya kekurangan atau kelemahan sistem dan kinerja pekerja. Metode ini juga akan memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang lemah
dan alatperlatan yang ditargetkan, intervensi berbasis data yang pada akhirnya akan
mengurangi tingkat kecelakaan dan cedera Wiegmann dan Shappell, 2002.