mengakibatkan kecelakaan dan menyatakan bagaimana suatu benda atau zat sebagai penyebab kecelakaan menyebabkan kecelakaan, sehingga sering dipandang sebagai
kunci bagi penyeidikan sebab lebih lanjut. Suma’mur, 1987. Setiap kecelakaan kerja yang terjadi dapat diketahui besar kecilnya dampak
kerugian yang ditimbulkan. Occupational Safety and Health Organization OSHA mengklasifikasikan kecelakaan berdasarkan akibat kecelakaan yang menimpa
pekerja, yaitu cidera ringan first aid, rawat medis medical treatment, kerja ringan atau kecelakaan yang mengakibatkan pembatasan kegiatan bekerja restricted
accident , hari kerja hilang loss time incident dan meninggal fatality.
2.4 Teori - Teori Penyebab Kecelakaan
Kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh beberapa hal. Terdapat dua golongan penyebab kecelakaan kerja. Golongan pertama adalah faktor mekanis dan
lingkungan, yang meliputi segala sesuatu selain faktor manusia. Faktor mekanis dan lingkungan dapat dikelompokkan menurut keperluan dan maksud tertentu misal
dikelompokkan berdasarkan pengolahan bahan, mesin penggerak, dan pengangkat, terjatuh di lantai dan tertimpa benda jatuh, pemakaian alat secara manual, menginjak
atau terbentur barang, luka bakar oleh benda pijar, dan transportasi. Sedangkan golongan kedua adalah faktor manusia itu sendiri yang merupakan penyebab
kecelakaan Suma’mur, 2009. Sebuah kecelakaan kerja kemungkinan akan mengakibatkan atau tidak
mengakibatkan bahaya secara fisik bagi individu. Tidak masalah apa yang dihasilkannya, yang mendasar adalah mempertanyakan bagaimana sebuah kecelakaan
kerja bisa terjadi. Sejumlah teori penyebab kecelakaan kerja memberikan pemahaman akan hal ini Winarsunu, 2008.
2.4.1 Teori Domino Heinrich
Teori ini diperkenalkan oleh H.W. Heinrich pada tahun 1931 setelah menganalisis 75.000 kasus kecelakaan. Dalam hasil pengamatannya tersebut dia
menyimpulkan bahwa 88 penyebab kecelakaan adalah tindakan tidak aman unsafe acts
, 10 merupakan kondisi tidak aman unsafe condition daan 2 lainnya adalah penyebab yang tidak dapat dihindari unavoidable.
Heinrich berpendapat bahwa cidera disebabkan oleh beberapa faktor yang terangkai dan saling berkaitan dimana akhir dari rangkai tersebut adalah cidera.
Sebagaimana tampak pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Teori Domino Heinrich Sumber : iDRM Training Modules
Lima faktor yang saling berhubungan dalam teori Domino Heinrich adalah : a. Lingkungan Sosial dan Sifat Bawaan Seseorang Social environmnent and
Ancestry . Heinrich menjelaskan bahwa manusia memiliki sifat bawaan yang tidak
baik seperti keras kepala dan ceroboh yang diperoleh karena faktor keturunan atau pengaruh lingkungan dan pendidikan atau keduanya yang berkontribusi atas
terjadinya keselahan manusia. b. Kesalahan Manusia Fault of person. Faktor kedua ini terbentuk dari
kegagalankecacatan lingkungan dan keturunan yang mempengaruhi seseorang hingga kurang hati-hati dan banyak membuat kesalahan.
c. Perilaku tidak aman dan atau kondisi tidak aman Unsafe act andor unsafe condition
. Merupakan tindakan berbahaya disertai bahaya mekanikmesin dan bahaya fisik lainnya yang memudahkan untuk terjadinya rangakain berikutnya.
Heinrich menyatakan bahwa unsafe act dan unsafe condition adalah faktor utama dalam mencegah kecelakaan, dan faktor penyebab kecelakaan termudah untuk
diperbaiki. d. Kecelakaan Accident yaitu peristiwa kecelakaan yang menimpa pekerja yang
pada umumnya disertai kerugian. e. Cidera Injury merupakan kerugian yang dihasilkan oleh kecelakaan kerja.
Heinrich mengumpamakan lima batu domino yang disusun berurutan sebagai faktor-faktor penyebab kecelakaan. Apabila batu domino tersebut jatuh ke kanan
maka semua batu domino setelahnya akan ikut jatuh sehingga terjadi suatu kondisi celaka. Berdasarkan teori domino, kecelakaan dapat dicegah dengan menghilangkan
salah satu faktor sehingga dapat mencegah timbulnya dampak berikutnya. Heinrich mengusulkan bahwa tindakan tidak aman dan bahaya mekanis kondisi tidak aman
merupakan faktor utama dalam urutan kecelakaan kerja dan dengan menghilangkan
faktor utama tersebut dapat mengakibatkan faktor-faktor sebelumnya tidak efektif . Heinrich mengutamakan faktor manusia yang dinyatakan sebagai kegagalan manusia
“Man Failure” sebagai penyebab sebagian besar kecelakaan OHS Body of Knowledge Models of Causation : Safety, 2012.
2.4.2 ILCI Loss Causation Model
Teori domino Heinrich kemudian dikembangkan oleh Bird dan Germain pada tahun 1985 yang mengakui bahwa teori domino Heinrich tersebut merupakan dasar
pemikiran keselamatan selama 30 tahun lebih. Bird dan Germain menyadari bahwa diperlukan manajemen untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan. Mereka
mengembangkan teori domino baru yang mencerminkan hubungan langsung manajemen dengan penyebab dan dampak dari kerugian kecelakaan. Teori domino
baru dari Bird dan Germain sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan The ILCI Loss Causation Model
yang digambarkan dengan lima batang domino, terkait satu sama lain dalam suatu urutan linear OHS Body of Knowledge Models of Causation :
Safety, 2012.
Gambar 2.2 The International Loss Control Institute Loss Causation Model modified from Bird and Germaine, 1985
Teori ini terdiri dari lima batu domino yang berurutan dengan susunan sebagai berikut :
a. Kurangnya pengawasan manajemen Lack of control
Pengawasan merupakan salah satu di antara fungsi manajemen yang penting, selain perencanaan, pengorganisasian, dan kepemimpinan. Ada beberapa hal
yang menyebabkan kurangnya pengawasan manajememen yaitu kurangnya program keselamatan dan kesehatan kerja, standar kerja yang tidak sesuai dan
kepatuhan terhadap standar yang berlaku. b.
Penyebab dasar basic cause Penyebab dasar adalah sesuatu yang menyebabkan timbulnya tindakan dan
kondisi tidak aman. Ada dua penyebab dasar yaitu faktor manusia dan faktor pekerjaan. Adapun faktor manusia diantaranya adalah kemampuan fisik yang
tidak memadai, kemampuan mentalpsikologi yang tidak memadai, minimnya pengetahuan, motivasi kerja yang kurang, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor
pekerjaan meliputi tidak memadainya peralatan dan perlengkapan. c.
Penyebab langsung immediate cause Penyebab langsung dari suatu kecelakaan adalah tindakan tidak aman unssafe
act dan kondisi tidak aman unsafe condition. Tindakan tidak aman berupa
mengabaikan prosedur keamanan, mengoperasikan alat tanpa izin, menggunakan peralatan yang tidak sesuai atau rusak. Kondisi tidak aman meliputi ventilasi
yang tidak memadai, kebisingan dan panas yang berlebihan, penerangan yang tidak memadai atau berlebihan, dan lain sebagainya.