Obyek Benda Wakaf Problematika Pendaftaran Tanah Wakaf (Studi di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

62 b. Catatan pengelolaan hasil wakaf. c. Melaporkan hasil pencatatanya kepada KUA setiap tahunnya. 5 Melaporkan pada KUA Kecamatan apabila terjadi perubahan anggota Nadzir. 6 Mengajukan permohonan bila ada perubahan atas tanah wakaf baik statusnya maupun bila tidak sesuai lagi dengan ikrar wakaf. 7 Melaporkan padaWalikota Bupati setempat serta Kepala Kantor Pertanahan setempat, bila terjadi perubahan status maupun penggunaan tanah wakaf.

4. Obyek Benda Wakaf

Syarat-syarat Wakaf Hak Milik, yakni : a. Merupakan tanah milik atau tanah hak milik yang bebas dari segala pembelaan, ikatan, sitaan dan perkara. b. Tanda bukti pemilikan harta bendasertifikat hak milik. c. Harta benda tidak bergerak, surat keterangan kepala desa yang diperkuat oleh camat. d. Surat keterangan pendaftaran tanah. e. Izin dari walikota bupati kepala daerah C.q. Kepala sub. Direktorat Agraria setempat. Ruang lingkup wakaf yang selama ini dipahami secara umum cenderung terbatas pada wakaf benda tidak bergerak seperti Tanah, dan Bangunan. Padahal, menurut Undang-Undang Wakif dapat pula mewakafkan sebagian kekayaannya berupa benda wakaf bergerak, baik berwujud atau tidak berwujud yaitu : a. uang, Universitas Sumatera Utara 63 b. logam mulia, c. surat berharga, d. kendaraan, e. hak kekayaan intelektual, f. hak sewa, dan g. benda bergerak lainnya. Sedangkan menurut Pasal 19 Undang-undang No. 41 Tahun 2004 Tentang wakaf menyebutkan bahwa : 1.Harta benda wakaf terdiri dari : a. Benda tidak bergerak; dan b. Benda bergerak. 2.Benda tidak bergerak sebagaimana dimaksud meliputi : a. Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku baiksudah maupun yang belum terdaftar; yang b. Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah; c. Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah; d. Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganberlaku; yang e. Benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undanganberlaku. 3 Benda bergerak sebagaimana dimaksud adalah harta benda yang tidak bisa habis karena dikonsumsi, meliputi : Universitas Sumatera Utara 64 a. Uang; b. Logam mulia; c. Surat berharga; d. Kendaraan; e. Hak atas kekayaan intelektual; f. Hak sewa; dan g. Benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 Dari ketentuan Pasal 4 disebutkan bahwa obyek Perwakafan adalah tanah dengan hak milik dimana tanah tersebut dalam keadaan bebas dari segala pembebanan, ikatan, sitaan dan sengketa. Menurut Pasal 20 Undang-Undang Pokok Agraria dinyatakan bahwa hak milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dimiliki seseorang atas tanah, dengan mengingat ketentuan Pasal 6 Undang-Undang Pokok Agraria. Adapun fungsi dari wakaf adalah mengekalkan benda wakaf sesuai dengan tujuan wakaf sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977. Benda wakaf itu harus dikelola dan dipelihara dengan baik dan bertanggung jawab kepada wakif, masyarakat dan kepada Tuhan. 5 . Fungsi Dan Tujuan Wakaf Peruntukan benda wakaf tidak semata-mata untuk kepentingan sarana ibadah dan sosial melainkan diarahkan pula untuk memajukan kesejahteraan umum dengan cara meningkatkan potensi dan manfaat ekonomi benda wakaf. Hal ini Universitas Sumatera Utara 65 memungkinkan pengelolaan benda wakaf dapat memasuki wilayah kegiatan ekonomi dalam arti luas sepanjang pengelolaan tersebut sesuai dengan prinsip manajemen dan ekonomi syariah. Tujuan dalam Pasal 4 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004, Wakaf bertujuan memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya. Fungsi wakaf dalam Pasal 5 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004, Wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Dalam Pasal 22 Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 mengatur mengenai pembatasan peruntukan wakaf yakni dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi wakaf, harta benda wakaf hanya dapat diperuntukan bagi : a. Sarana dan kegiatan ibadah; b. Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan; c. Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, bea siswa; d. Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat; danatau e. Kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan peraturan perundang-undangan.

6. Dasar Hukum Wakaf