Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Dengan Lingkungan Hidup

yang dibutuhkan masyarakat. Kemampuan mengkombinasikan input dapat disebut sebagai kemampuan inovasi.

2.6.4. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Dengan Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup yang ada haruslah tetap dijaga kelestariannya, karena lingkungan hidup yang terjaga sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Seperti halnya dengan lingkungan, hutan juga telah dimanfaatkan bagi kehidupan manusia sejak saat kehidupan manusia masih primitif. Manusia memanfaatkan hutan sebagai sumber kehidupan untuk mengumpulkan bahan-bahan makan, buah-buahan, perburuan maupun untuk diambil kayunya. Kayu merupakan salah satu hasil hutan yang sangat dibutuhkan untuk bahan bangunan pokok di dunia, seperti pembangunan rumah-rumah, perabotan rumah tangga, membuat kapal, senjata, kereeta, bajak, dan lain-lain. Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan kegiatan industri di negara- negara di dunia termasuk Indonesia, mengharuskan untuk mengolah hasil-hasil hutan dalam jumlah yang besar demi memenuhi kebutuhan hidup mausia dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan semakin meningkatnya penggunaan hutan dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menyebabkan terjadinya pembukaan hutan secara besar-besaran. Sebagai akibat selanjutnya, maka degradasi hutan di Indonesia semakin meningkat dan dengan hasil hutan yang semakin sedikit jumlahnya. Suparmoko:1997;236 Universitas Sumatera Utara 2.7. Anggaran Lingkungan Hidup 2.7.1. Instrumen Kebijakan Instrumen kebijakan untuk membiayai dan mengembalikan sebagian investasi pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi : a kebijakan pemerintah insentif dan subsidi, b kebijakan disinsentif, pajak dan retribusi, c kebijakan penentuan harga sumber daya alam. Instrumen-instrumen tersebut merupakan instrumen ekonomi yang umum digunakan sebagai instrumen kebijakan keuangan negara. Suparmoko : 2000;156 Khusus dikaitkan dengan tujuan pengelolaan lingkungan, kebijakan tersebut bertujuan : a. Mendorong penggunaan atau pengambilan sumber daya alam agar lebih efisien dan tidak terjadi pemborosan, b. Menerapkan konsep pencemar yang membayar polutter pays principles sehingga eksternalitas negatif akibat tindakan seseorang atau perusahaan terhadap kelompok masyarakat lain dapat dibatasi, c. Mengambil sebagian atau seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dalam mengelola lingkungan dari masyarakat yang mendapatkan manfaat dari masyarakat yang mendapatkan manfaat dari pengelolaan lingkungan tersebut. Dengan penerapan instrumen pembiayaan yang didukung dengan administrasi dan kelembagaan yang tepat, maka instrumen kebijakan itu akan menjadi efektif Universitas Sumatera Utara