BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Hutan.
2.1.1. Pengertian Hutan dan Degradasi Hutan.
Berdasarkan Undang-Undang No.41 Tahun 1999 tentang kehutanan mendefinisikan hutan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi
sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Dari definisi hutan
di atas, terdapat unsur-unsur yang meliputinya yaitu: a.
Suatu kesatuan ekosistem; b.
Berupa hamparan lahan; c.
Berisi sumber daya alam hayati beserta alam lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya; dan
d. Mampu memberi manfaat secara lestari.
Pengertian degradasi hutan memiliki arti yang berbeda dan bervariasi tergantung pada suatu kelompok masyarakat. Sebagian mengatakan bahwa hutan
yang terdegradasi adalah hutan yang telah mengalami kerusakan sampai pada suatu pointtitik dimana penebangan kayu maupun non kayu pada periode yang akan datang
menjadi tertunda atau terhambat semuanya. Sedangkan sebagian lainnya
Universitas Sumatera Utara
mendefinisikan hutan yang terdegradasi sebagai suatu keadaan dimana fungsi ekologis, ekonomis dan sosial hutan tidak terpenuhi.
A. Pembagian Hutan Menurut Departemen Kehutanan, berdasarkan fungsi hutan yaitu :
1.1. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir, mengendalikan erosi, mencegah instrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
1.2. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.
Hutan produksi dapat dibagi lagi menjadi: a.
Hutan produksi dengan penebangan terbatas, yaitu hutan produksi yang hanya dapat dieksploitasi dengan cara tebang pilih, dan
hutan produksi dengan penebangaan bebas, yaitu hutan produksi yang dapat dieksploitasi baik dengan cara tebang pilih maupun dengan cara tebang habis
disertai dengan pembibitan alam atau dengan pembibitan buatan. 1.3. Hutan suaka alam yaitu kawasan hutan yang karena sifatnya yang khas
diperuntukkan secara khusus untuk perlindungan alaam hayati lainnya. Antara lain dapat dibagi dalam beberapa jenis yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Hutan suaka alam yang berhubungan dengan keadaan alamnya yang khas, termasuk alam hewani dan alam nabati yang perlu dilindungi untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang selanjutnya disebut cagar alam, dan
b. Hutan suaka alam yang ditetapkaan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta
merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional yang kemudian disebut suaka margasatwa.
1.4. Hutan wisata ialah hutan yang diperuntukkan secara khusus untuk dibina dan dipelihara guna kepentingan pariwisata atau perburuan, yaitu :
a. Hutan wisata yang memiliki keindahan alam baik keindahan nabati, keindahan hewani, maupun keindahan alamnya sendiri memiliki corak yang khas untuk
dimanfaatkan demi kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Hutan seperti ini disebut sebagai taman wisata.
b. Hutan wisata yang didalamnya terdapat satwa buru yang memungkinkan diselenggarakannya perburuan yang teratur bagi kepentingan rekreasi yang
selanjutnya disebut taman buru. Suparmoko : 1997 ; 239
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Fungsi Hutan