Interaksi Kependudukan dan Lingkungan Hidup.

D. Aliran Neo Maltusianisme

Aliran Neo Maltusianisme muncul karena adanya kritik terhadap teori Malthus. Kritikan ini muncul karena walaupun jumlah penduduk di Eropa bertambah, namun hal tersebut dapat diimbangi dengan peningkatan kemakmuran. Aliran Neo Maltusianisme membela teori Malthus dengan menambah penjelasan-penjelasan yang lebih lanjut. Tokoh dari aliran ini adalah Siegfried Budge, Warren Thomson, dan John Maynard Keynes. Mereka mengatakan bahwa walaupun produksi dapat ditingkatkan dengan kemajuan teknologi, namun ini pun mempunyai batas. Lubis dikutip dari Ritonga : 2003 ; 31

2.5.3. Interaksi Kependudukan dan Lingkungan Hidup.

Pendudukan dan lingkungan hidup berkaitan erat. Keprihatinan tentang masalah kependudukan di indonesia sebetulnya telah lama dirasakan. Sekarang keprihatinan itu telah meningkat kembali setelah kita sendiri menjadi lebih sadar tentang berbagai dampak pertumbuhan penduduk yang tak terkendalikan di negara kita sendiri. Bersamaan dengan meningkatnya kesadaran lingkungan hidup, telah meningkat pula kesadaran tentang kaitan antara lingkungan hidup dengan aspek kependudukan. Bagi lingkungan sosial, masalah kependudukan dan lingkungan hidup merupakan unsur atau komponen dari masalah lingkungan sosial, yaitu masalah perubahan sosial di segala segi kehidupan, akibat perubahan dari segi material dan teknologi yang lebih cepat dari pada laju perubahan dari segi tata nilai atau gaya hidup. Oleh karena itu, untuk menanggapi masalah kerusakan lingkungan hidup, Universitas Sumatera Utara termasuk masalah degradasi hutan, pola hidup penduduk harus berubah sehingga tumbuh masyarakat yang mampu menopang suatu pembangunan yang dapat memperbaiki mutu kehidupan manusia dengan tetap berusaha tidak melampaui kemampuan ekosistem yang mendukung kehidupannya. Untuk menumbuhkan masyarakat yang seperti itu, perlu dikembangkan prinsip etika prinsip pertama dari prinsip-prinsip berkelanjutan yang mengindahkan semangat gotong royong. Di atas prinsip gotong royong dikembangkan empat prinsip berkelanjutan, yaitu: 1. Prinsip meningkatkan kualitas hidup. Pembangunan ini baru berarti jika meningkatkan kualitas hidup dalam segala seginya; 2. Prinsip melestarikan vitalitas dan keanekaragaman bumi agar pembangunan bisa berlanjut; 3. Prinsip minimalisasi penciutan sumberdaya alam yang tidak diperbarui; dan 4. Prinsip mengindahkan daya dukung lingkungan. Pertumbuhan penduduk dunia yang cukup tinggi dua persen pertahun, sampai demikian jauh telah memberikan dampak negatif kepada alam sekitar. Jelas kiranya pertumbuhan yang bertambah itu menuntut jumlah kebutuhan hidup yang terus meningkat, pada hal bumi kita sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan pangan perlu dicetak persawahan, ladang baru dengan membuka hutan Lubis, dikutip dari Ritonga : 2003 ; 98 Universitas Sumatera Utara 2.6. Pertumbuhan Ekonomi 2.6.1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi