Model Persamaan I I

4.3.2. Model Persamaan I I

Model Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics 1 Beta Tolerance VIF Variable Y 1 -0.553 -0.784 0.440 0.020 49.912 X 1 0.659 1.452 0.159 0.048 20.620 X 2 -0.095 -0.580 0.567 0.375 2.667 X 3 -1.840 -2.277 0.031 0.015 65.397 X 4 2.013 2.216 0.036 0.012 82.580 X 5 0.591 2.414 0.023 0.167 5.995 Coefficients R 2 0740 0,680 12,353 2,090 R 2 Adj. F-Statistik DW-Test Y 2 = 0,659 X 1 + -0,095 X 2 + -1,840 X 3 + 2.013 X 4 + 0.591 X 5 + -0,553 Y 1 4.3.2.1.Direct Effect Besarnya Pengaruh langsung direct effect variabel sektor industri, sektor pertanian, subsektor perkebunan, jumlah penduduk , jumlah anggaran, dan pertumbuhan ekonomi terhadap degradasi hutan Indonesia, adalah sebagai berikut: X 1 Y 2 = 0,659 X 2 Y 2 = -0,095 X 3 Y 2 = -1,840 X 4 Y 2 = 2,013 X 5 Y 2 =0,591 Y 1 Y 2 = -0,553 Interpretasi Model Universitas Sumatera Utara Hasil estimasi di atas dapat dijelaskan pengaruh variabel eksogeneus sektor industri, sektor pertanian, subsektor perkebunan, jumlah penduduk , jumlah anggaran, dan pertumbuhan ekonomi terhadap degradasi hutan Indonesia, adalah sebagai berikut: 1. Sektor Industri X 1 Sektor industri X 1 memiliki tanda positif terhadap degradasi hutan Indonesia, dengan koefisien sebesar 0,659. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada sektor industri sebesar 10 akan menyebabkan peningkatan degradasi hutan Indonesia seluas 6,5. 2. Sektor Pertanian X 2 Sektor pertanian X 2 memiliki tanda negatif terhadap degradasi hutan Indonesia, dengan koefisien sebesar -0,095. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada sektor pertanian sebesar 10 akan menyebabkan penurunan degradasi hutan Indonesia seluas 0,9. 3. Subsektor perkebunan X 3 Subsektor perkebunan X 3 memiliki tanda negatif terhadap degradasi hutan Indonesia, dengan koefisien sebesar -1,840. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada subsektor perkebunan sebesar 1 akan menyebabkan penurunan degradasi hutan Indonesia seluas 1,8. 4. Jumlah Penduduk X 4 Universitas Sumatera Utara Jumlah penduduk X 4 memiliki tanda positif terhadap degradasi hutan Indonesia, dengan koefisien sebesar 2,013. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada jumlah penduduk sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan degradasi hutan Indonesia seluas 2,01. 5. Jumlah Anggaran X 5 Jumlah anggaran X 5 memiliki tanda positif terhadap anggaran hutan Indonesia, dengan koefisien sebesar 0,591. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada jumlah anggaran sebesar 10 akan menyebabkan pertambahan degradasi hutan Indonesia seluas 5,9. 6. Pertumbuhan Ekonomi Y 1 Pertumbuhan ekonomi Y 1 memiliki tanda negatif terhadap degradasi hutan Indonesia, dengan koefisien sebesar -0,553. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada pertumbuhan ekonomi sebesar 10 akan menyebabkan penurunan degradasi hutan Indonesia seluas 5,5. Universitas Sumatera Utara 4.3.2.2.Indirect Effect Hubungan X 1 sektor industri, X 2 sektor pertanian, X 3 subsektor perkebunan, melalui Y 1 PDB terhadap Y 2 degradasi hutan. PY 1 X 1 = 0,277 PY 1 X 2 = -0,038 PY 2 Y 1 = -0,553 PY 1 X 3 = 0,695 X 1 melalui Y 1 terhadap Y 2 = PY 1 X 1 × PY 2 Y 1 = 0,277 × -0,553 = -0,153 X 2 melalui Y 1 terhadap Y 2 = PY 1 X 2 × PY 2 Y 1 = -0,038 × -0,553 = 0,021 X 3 melalui Y 1 terhadap Y 2 = PY 1 X 3 × PY 2 Y 1 = 0,695 ×-0,553 = -0,384 X 1 X 3 X 2 Y 2 Y 1 Universitas Sumatera Utara X 1 Y 1 Y 2 = -0,153 X 2 Y 1 Y 2 = 0,021 X 3 Y 1 Y 2 = -0,384 Interpretasi Model Hasil estimasi di atas dapat dijelaskan pengaruh variabel eksogeneus sektor industri, sektor pertanian, subsektor perkebunan melalui pertumbuhan ekonomi terhadap degradasi hutan Indonesia, adalah sebagai berikut: 1. Sektor Industri X 1 Sektor industri X 1 melalui pertumbuhan ekonomi Y 1 memiliki tanda negatif terhadap degradasi hutan Indonesia, dengan koefisien sebesar -0,153. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada sektor industri sebesar 10 akan menyebabkan penurunan degradasi hutan Indonesia seluas 1,5. 2. Sektor Pertanian X 2 Sektor pertanian X 2 melalui pertumbuhan ekonomi Y 1 memiliki tanda positif terhadap degradasi hutan Indonesia, dengan koefisien sebesar 0,021. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada sektor pertanian sebesar 10 akan menyebabkan kenaikan degradasi hutan Indonesia seluas 0,21. 3. Subsektor perkebunan X 3 Subsektor perkebunan X 3 melalui pertumbuhan ekonomi Y 1 memiliki tanda negatif terhadap degradasi hutan Indonesia, dengan koefisien sebesar - 0,384. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada subsektor perkebunan Universitas Sumatera Utara X 3 sebesar 10 akan menyebabkan penurunan degradasi hutan Indonesia seluas 3,8.

4.3.2.3. Total effect pengaruh total.

Total hubungan X 1 sektor industri, X 2 sektor pertanian, X 3 subsektor perkebunan, melalui Y 1 PDB terhadap Y 2 degradasi PY 1 X 1 = 0,277 PY 1 X 2 = -0,038 PY 2 Y 1 = -0,553 PY 1 X 3 = 0,695 Total hubungan X 1 melalui Y 1 terhadap Y 2 = PY 1 X 1 + PY 2 Y 1 = 0,277 + -0,553 = 0,276 Total hubungan X 2 melalui Y 1 terhadap Y 2 = PY 1 X 2 + PY 2 Y 1 = -0,038 + -0,553 = -0,591 X 1 X 3 X 2 Y 2 Y 1 Universitas Sumatera Utara Total hubungan X 3 melalui Y 1 terhadap Y 2 = PY 1 X 3 + PY 2 Y 1 = 0,695 + -0,553 = 0,142 X 1 Y 1 Y 2 = 0,276 X 2 Y 1 Y 2 = -0,591 X 3 Y 1 Y 2 = 0,142 Interpretasi data 1. Sektor industri X 1 dan pertumbuhan ekonomi Y 1 secara total memiliki positif terhadap degradasi hutan, dengan koefisien regresi sebesar 0,276. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada sektor industri X 1 sebesar 10 akan menyebabkan peningkatan degradasi hutan Indonesia seluas 2,7. 2. Sektor pertanian X 2 dan pertumbuhan ekonomi Y 1 secara total memiliki hubungan negatif terhadap degradasi hutan , dengan koefisien regresi sebesar -0,591. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada sektor pertanian X 3 sebesar 10 akan menyebabkan penurunan degradasi hutan Indonesia seluas 5,9. 3. Subsektor perkebunan X 3 dan pertumbuhan ekonomi Y 1 secara total memiliki hubungan positif terhadap degradasi hutan, dengan koefisien regresi sebesar 0,142. Hal ini berarti bahwa bila terjadi kenaikan pada subsektor Universitas Sumatera Utara perkebunan X 3 sebesar 10 akan menyebabkan kenaikan degradasi hutan Indonesia seluas 1,4. 4.4. Test Goodness of Fit Uji Kesesuaian 4.4.1. Koefisien Determinasi R-square