Analisis Bivariat Analisis Multivariat

3.7.2. Analisis Bivariat

Analisisi bivariat dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan hubungan dua variabel yaitu antara variabel independen yang diduga kuat mempunyai hubungan bermakna dengan variabel dependen. Analisa ini menggunakan uji Pearson Correlation, dengan menggunakan derajat kepercayaan 95 persen. Bila P0.05 berarti hasil perhitungan statistik bermakna signifikan.

3.7.3. Analisis Multivariat

Analisa multivariat dilakukan dengan tujuan untuk melihat faktor mana yang paling dominan pada independen variabel dalam mempengaruhi variabel dependen, dengan menggunakan Uji Regresi Linier Berganda. Didalam menganalisis data pada penelitian ini teknis yang dipergunakan adalah teknis analisis regresi linier berganda yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus dari model analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y = α + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + b4.X4 + b5.X5 + e Dimana : Y = Variabel dependen Kepuasan pasien α = Konstanta X1 = Iur biaya operasi X2 = Iur biaya pelayanan laboratorium X3 = Iur biaya pelayanan radiologi X4 = Iur biaya pelayanan diagnostik terpadu Universitas Sumatera Utara X5 = Iur biaya ruangan b1 … b6 = Koefisien regresi e = Error of term Selanjutnya untuk menguji signifikansi parameter regresi secara bersama sama digunakan uji simultan Uji F. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah: Ho : b1, b2, b3, b4, b5 = 0 Ho : b1, b2, b3, b4, b5 ≠ 0 Apabila hasil perhitungan menunjukan : 1 Fhitung Ftabel α= 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel bebas iur biaya operasi, iur biaya pelayanan laboratorium, iur biaya pelayanan radiologi, iur biaya pelayanan diagnostik terpadu, atau iur biaya ruangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat kepuasan pasien. 2 Fhitung Ftabel α = 0,05, maka : Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya Variabel bebas iur biaya operasi, iur biaya pelayanan laboratorium, iur biaya pelayanan radiologi, iur biaya pelayanan diagnostik terpadu, atauiur biaya ruangan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat kepuasan pasien. Selanjutnya untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi R² artinya nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan dari variasi variabel bebas independen yang diteliti terhadap variabel terikat dependen. Universitas Sumatera Utara Untuk mencari besaran koefisien regresi bi yang paling besar, selanjutnya dilakukan pengujian secara parsial melalui uji t. Krireria pengujian hipotesis secara parsial adalah: Ho : bi = 0 Ha : bi ≠ 0 Apabila hasil perhitungannya menunjukan : 1 t hitung t tabel pada taraf α = 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat pada tingkat kepercayaan 95. 2 Apabila t hitung ≤ t tabel pada taraf α = 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak artinya variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat pada tingkat kepercayaan 95. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik 4.1.1. Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik terletak di Jalan Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan Kota Medan Propinsi Sumatera Utara. RSUP H. Adam Malik adalah unit pelaksana teknis dilingkungan Departemen Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan, wajib melaksanakan Sistem Pelaporan Rumah Sakit. Pada Tahun 1990 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 335MenkesSKVII1990, pada tahun 1991 sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502MenkesSKIX1991. Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik juga sebagai Pusat Rujukan wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau. Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik mulai berfungsi sejak tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan Rawat Jalan sedangkan untuk pelayanan Rawat Inap baru dimulai tanggal 2 Mei 1992. Pada tanggal 11 Januari 1993 secara resmi Pusat Pendidikan Fakultas Kedokteran USU Medan dipindahkan ke Rumah Sakit Umum 53 Universitas Sumatera Utara