sumber keluhan pasien. Sistem Asuransi kesehatan akan dapat mengatasi masalah biaya kesehatan.
4. Penampilan fisik kerapian petugas, kondisi kebersihan dan kenyamanan
ruangan tangibility. 5.
Jaminan keamanan yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan assurance. Ketepatan jadwal pemeriksaan dan kunjungan dokter termasuk pada faktor ini.
6. Keandalan dan keterampilan reliability petugas kesehatan dalam memberikan
perawatan. 7.
Kecepatan petugas memberikan tanggapan terhadap keluhan pasien responsiveness.
2.6. Peneliti Terdahulu
Penelitian pengaruh iur biaya pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien Askes rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik belum pernah
dilaksanakan, terdapat penelitian sejenis yang dilaksanakan di tempat lain seperti yang dilakukan oleh :
1. Didiek Supriyadi 1995, dengan judul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan
selisih tarif rawat nginap purnawirawan menurut tarif askes dan tarif rumah sakit di Rumah Sakit Kepolisian Pusat tahun 1992”. Penelitian ini merupakan
penelitian survey analitik yang dilaksanakan dalam bentuk cross-sectional study. Variabel bebas: Golongankepangkatan, Kelengkapan administrasi askes, jenis
pelayanan medik dan variable terikat: Selisih tarif perawatan purnawirawan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa selisih tarif perawatan untuk rawat nginap Purnawirawan berhubungan dengan : 1 Kepangkatan terakhir pasien
Purnawirawan yang menentukan akomodasi kelas perawatan, 2 Kelengkapan administrasi, mempengaruhi pembayaran tagihan askes. Sebagai akibat
kurangnya atau hilangnya berkas atau bagian berkas tagihan akan berkurang pula jumlah pembayaran tagihan rumah sakit, 3 Jenis pelayanan medik selain
dipengaruhi oleh pelayanan paket askes atau non paket juga tergantung kelas perawatan yang membedakan tarif beberapa tindakan.
2. Elly Widiani 2007, dengan judul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kemauan membayar WTP iur biaya pelayanan rawat inap peserta Askes wajib di RSUD Salatiga tahun 2006”. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory
research dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas: iur biaya pelayanan akomodasi, iur biaya tindakan pelayanan, iur biaya pelayanan obat dan variable
terikat: kemauan membayar. Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kemauan membayar peserta Askes wajib yang mendapatkan pelayanan rawat
inap di RSUD Salatiga tidak berhubungan dengan karakteristik peserta yang meliputi tingkat pendidikan p=0,64, pendapatan p=0,24 dan golongan
kepegawaian p=0,54. Namun ada hubungan yang signifikan antara iur biaya pelayanan akomodasi p=0,01, iur biaya tindakan pelayanan p=0,01, iur biaya
pelayanan obat p=0,01 terhadap kemauan membayar iur biaya rawat inap. Untuk persepsi peserta, tidak ada hubungan yang signifikan dengan kemauan
membayar pelayanan rawat inap di RSUD Salatiga terhadap persepsi pelayanan
Universitas Sumatera Utara
akomodasi p=0,01, persepsi tindakan pelayanan p=0,77 dan persepsi pelayanan obat p=0,90.
3. Hujaipah 2007, dengan judul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kepuasan peserta PT. Askes terhadap kebijakan iur biaya di pelayanan rawat inap RSU Dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang”. Penelitian ini merupakan penelitian
explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas: pengetahuan tentang iur biaya, sikap, kepuasan tentang iur biaya dan variable
terikat: kebijakan iur biaya. Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang iur biaya cukup sebanyak 56,5, sikap tentang iur biaya
cukup sebanyak 65,9 dan kepuasan terhadap kebijakan iur biaya yang puas sebanyak 64,7. Hasil uji hubungan umur, jenis kelamin, pendidikan tidak ada
hubungan, sedangkan penghasilan, kelas perawatan, pengetahuan tentang iur biaya dan sikap tentang iur biaya ada hubungan dengan kepuasan peserta PT.
Askes terhadap kebijakan iur biaya di pelayanan rawat inap RSU Dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Kerangka Konsep