keluarganya, ”yang penting sembuh” menyebabkan mereka menerima saja jenis perawatan dan teknologi kedokteran yang ditawarkan petugas kesehatan.
Akibatnya biaya perawatan menjadi mahal. Informasi terbatas yang dimiliki oleh pihak pasien dan keluarganya tentang perawatan yang diterima dapat menjadi
sumber keluhan pasien. Sistem Asuransi kesehatan akan dapat mengatasi masalah biaya kesehatan.
4. Penampilan fisik kerapian petugas, kondisi kebersihan dan kenyamanan
ruangan tangibility. 5.
Jaminan keamanan yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan assurance. Ketepatan jadwal pemeriksaan dan kunjungan dokter termasuk pada faktor ini.
6. Keandalan dan keterampilan reliability petugas kesehatan dalam memberikan
perawatan. 7.
Kecepatan petugas memberikan tanggapan terhadap keluhan pasien responsiveness.
2.5. Landasan Teori
Iur biaya adalah pembebanan sebagian biaya pelayanan kesehatan kepada peserta dan atau anggota keluarga, yang dibayarkan kepada fasilias kesehatan yang
bekerjasama dengan PT. Askes Persero. Besaran iur biaya ditetapkan bersama antara PT. Askes Persero dengan fasilitas kesehatan. PT. Askes Persero, 2008.
Konsep iur biaya ini juga sudah diterapkan PT. Askes Persero dengan RSUP H. Adam Malik yang dicantumkan dalam perjanjian kerja sama. Iur biaya yang
Universitas Sumatera Utara
diberlakukan adalah biaya pelayanan luar paket pemeriksaan laboratorium di patologi klinik, radiologi, pemeriksaan elektromedik, tindakan medik operatif,
ruangan. Perhitungannya berdasarkan selisih tarif pelayanan namun pelaksanaannya bukan murni selisih tarif tapi 50 dari selisih tarif yang dibebankan ke peserta Askes
Perjanjian kerja sama RS dengan PT. Askes, 2008 Menurut Kotler 1994 bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
Kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor Muninjaya, 2004 antara lain :
1. Pemahaman pengguna jasa tentang jenis pelayanan yang akan diterimanya.
Dalam hal ini aspek komunikasi memegang peranan penting karena pelayanan kesehatan adalah high personal contact.
2. Empati sikap peduli yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan. Sikap ini akan
menyetuh emosi pasien. Faktor ini akan berpengaruh pada tingkat kepatuhan pasien complience.
3. Biaya cost. Tingginya biaya pelayanan dapat dianggap sebagai sumber moral
hazard bagi pasien dan keluarganya. Sikap kurang peduli ignorance pasien dan keluarganya, ”yang penting sembuh” menyebabkan mereka menerima saja jenis
perawatan dan teknologi kedokteran yang ditawarkan petugas kesehatan. Akibatnya biaya perawatan menjadi mahal. Informasi terbatas yang dimiliki oleh
pihak pasien dan keluarganya tentang perawatan yang diterima dapat menjadi
Universitas Sumatera Utara
sumber keluhan pasien. Sistem Asuransi kesehatan akan dapat mengatasi masalah biaya kesehatan.
4. Penampilan fisik kerapian petugas, kondisi kebersihan dan kenyamanan
ruangan tangibility. 5.
Jaminan keamanan yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan assurance. Ketepatan jadwal pemeriksaan dan kunjungan dokter termasuk pada faktor ini.
6. Keandalan dan keterampilan reliability petugas kesehatan dalam memberikan
perawatan. 7.
Kecepatan petugas memberikan tanggapan terhadap keluhan pasien responsiveness.
2.6. Peneliti Terdahulu