4.1.4. Ketenagaan
Ketenagaan dibedakan atas tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan lainnya dan tenaga administrasi.
Tabel 4.1. Jenis Ketenagaan di RSUP H. Adam Malik NO Jenis
Tenaga PNS NON
PNS 1 Tenaga
Medis 167
2 Tenaga Keperawatan
616 3
3 Tenaga kesehatan lain 303
21 4 Tenaga
Administrasi 303
149 Total 1.389
173 Sumber : Profil RSUP H. Adam Malik 2008
4.2. Karakteristik Responden 4.2.1. Identitas Umum Responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 88 orang pasien Askes Rawat Inap yang mendapat tindakan medik operatif. Distribusi data umum responden disajikan
pada tabel 4.2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien berjenis kelamin laki-laki
persentasenya lebih banyak yaitu 52,3 dibanding dengan perempuan sebesar 47,7. Bila dilihat dari kelompok umur pasien yang terbanyak adalah pasien berusia 40
tahun keatas yaitu usia 41-56 tahun sebesar 40,9 dan usia 56 tahun sebesar 34,1, dan yang paling sedikit usia 25 tahun sebesar 10,2. Bila dilihat dari
tingkat pendidikan pasien yang terbanyak berpendidikan SLTA sebesar 52,3, diikuti AkademiPerguruan tinggi sebesar 37,5, dan yang sedikit berpendidikan SD
Universitas Sumatera Utara
sebesar 4,5. Berdasarkan lama hari rawatan terlihat bahwa pasien yang terbanyak dirawat berkisar dari 1 – 5 hari sebanyak 48,9 dan yang terkecil dirawat antara 11 –
15 hari sebesar 5,7. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Umum Responden
No. Data Umum Responden
Frekuensi Persentase
1. Jenis Kelamin
1.1. Laki-laki 46
52,3 1.2. Perempuan
42 47,7
Jumlah 88
100,0 2. Umur
2.1. 25 tahun
9 10,2
2.2. 25 – 40 tahun
13 14,8
2.3. 41-56 tahun
36 40,9
2.4. 56 tahun
30 34,1
Jumlah 88
100,0 3. Pendidikan
3.1. SD 4
4,5 3.2. SLTP
5 5,7
3.3. SLTA 46
52,3 3.4. AkademiPerguruan
Tinggi 33
37,5 Jumlah
88 100,0
4. Lama Hari
Rawatan 4.1.
1 – 5 hari 43
48,9 4.2.
6 – 10 hari 24
27,3 4.3. 11-15
hari 5
5,7 4.4.
15 hari 16
18,2 Jumlah
88 100,0
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2009
4.3. Analisis Univariat 4.3.1. Iur Biaya Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian sesuai pada tabel 4.3. menunjukkan bahwa iur biaya yang diberlakukan di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik dibandingkan dengan
Universitas Sumatera Utara
kondisi pelayanan, fasilitas dan informasi yang diberikan, menurut pasien adalah tinggi dan cukup tinggi.
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Iur Biaya Pelayanan Kesehatan No. Variabel
Frekuensi Persentase
1. Iur Biaya Operasi
1.1. Tinggi 34
38,6 1.2. Cukup
Tinggi 32
36,4 1.3. Rendah
22 25,0
Jumlah 88
100,0 2.
Iur Biaya Pelayanan Laboratorium 2.1. Tinggi
29 33,0
2.2. Cukup Tinggi
36 40,9
2.3. Rendah 23
26,1 Jumlah
88 100,0
3. Iur Biaya Pelayanan Radiologi
3.1. Tinggi 30
34,1 3.2. Cukup
Tinggi 38
43,2 3.3. Rendah
20 22,7
Jumlah 88
100,0 4. Iur
Biaya Pelayanan
Diagnostik Terpadu
4.1. Tinggi 30
34,1 4.2. Cukup
Tinggi 33
37,5 4.3. Rendah
25 28,4
Jumlah 88
100,0 5.
Iur Biaya Ruangan 5.1. Tinggi
30 34,1
5.2. Cukup Tinggi
36 40,9
5.3. Rendah 22
25,0 Jumlah
88 100,0
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2009 Iur biaya operasi yang menyatakan tinggi sebanyak 34 orang 38,6, yang
cukup tinggi sebanyak 32 orang 36,4, dan yang rendah sebanyak 22 orang 25,0. Iur biaya pelayanan laboratorium yang menyatakan tinggi sebanyak 29
orang 33,0, yang cukup tinggi sebanyak 36 orang 40,9, dan yang rendah
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 23 orang 26,1. Iur biaya pelayanan radiologi yang menyatakan tinggi sebanyak 30 orang 34,1, yang cukup tinggi sebanyak 38 orang 43,2,
dan yang rendah sebanyak 20 orang 22,7. Iur biaya pelayanan diagnostik terpadu yang menyatakan tinggi sebanyak 30 orang 34,1, yang cukup tinggi sebanyak
33 orang 37,5, dan yang rendah sebanyak 25 orang 28,4. Iur biaya ruangan yang menyatakan tinggi sebanyak 30 orang 34,1, yang cukup tinggi sebanyak 36
orang 40,9, dan yang rendah sebanyak 22 orang 25,0.
4.3.1. Kepuasan Pasien
Hasil penelitian sesuai pada tabel 4.4. menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap diberlakukannya iur biaya di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam
Malik setelah dibandingkan dengan kondisi pelayanan, fasilitas dan informasi yang diberikan diperoleh persentase terbanyak dengan kategori cukup puas 38 orang
43,2 diikuti yang puas sebanyak 30 orang 34,1, yang kurang puas 20 orang 22,7.
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien No. Variabel
Frekuensi Persentase
1. Kepuasan Pasien
1.1. Puas 30
34,1 1.2. Cukup
Puas 38
43,2 1.3. Kurang
Puas 20
22,7 Jumlah
88 100,0
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2009
Universitas Sumatera Utara
4.4. Analisis Bivariat
Analisa yang dilakukan dengan menggunakan korelasi bivariat yaitu Pearson Correlation yang tujuannya ingin mengetahui hubungan masing-masing variabel
independen yaitu iur biaya pelayanan kesehatan iur biaya Operasi, iur biaya pelayanan laboratorium, iur biaya pelayanan radiologi, iur biaya pelayanan diagnostik
terpadu, iur biaya ruangan terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pasien pada pasien rawat inap di umah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik.
Tabel 4.5. Hasil Analisis Bivariat antara Variabel iur biaya pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien
Total Iur Biaya Pelayanan Total Kepuasan Pasien
Pearson Correlation p Value
Total iur biaya operasi 0,420
0,000 Total iur biaya pelayanan laboratorium
0,425 0,000
Total iur biaya pelayanan radiologi 0,304
0,004 Total iur biaya pelayanan diagnostik terpadu
0,395 0,000
Total iur biaya ruangan 0,401
0,000 Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2009
Angka korelasi berkisar pada 0 tidak ada korelasi sama sekali dan 1 korelasi sempurna. Menurut Sugiyono 2008 hubungan interval kofisien korelasi dengan
tingkat hubungan : 0,00 – 0,199 sangat rendah, 0,20 – 0,399 rendah, 0,40 – 0,599 sedang, 0,60 – 0,799 kuat, 0,80 – 1,000 sangat kuat.
Hipotesa untuk signifikan adalah : Ho : Tidak ada hubungan antara dua variabel
Hi : Ada hubungan antara dua variabel Jika probabilitas 0,05, Ho diterima; jika probabilitas 0,05, Ho ditolak
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji statistik Pearson Correlation diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi antara iur biaya operasi dengan kepuasan pasien adalah 0,420 dan nilai p =
0,000 p 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada korelasi hubungan yang signifikan antara iur biaya operasi dengan kepuasan pasien. Tingkat hubungannya
adalah sedang Sugiyono, 2008. Hasil uji statistik Pearson Correlation diperoleh bahwa nilai koefisien
korelasi antara iur biaya pelayanan laboratorium dengan kepuasan pasien adalah 0,425 dan nilai p = 0,000 p 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada korelasi
hubungan yang signifikan antara iur biaya pelayanan laboratorium dengan kepuasan pasien. Tingkat hubungannya adalah sedang Sugiyono, 2008.
Hasil uji statistik Pearson Correlation diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi antara iur biaya pelayanan radiologi dengan kepuasan pasien adalah 0,304
dan nilai p = 0,004 p 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada korelasi hubungan yang signifikan antara iur biaya pelayanan radiologi dengan kepuasan
pasien. Tingkat hubungannya adalah rendah Sugiyono, 2008. Hasil uji statistik Pearson Correlation diperoleh bahwa nilai koefisien
korelasi antara iur biaya pelayanan diagnostik terpadu dengan kepuasan pasien adalah 0,395 dan nilai p = 0,000 p 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada korelasi
hubungan yang signifikan antara iur biaya pelayanan laboratorium dengan kepuasan pasien. Tingkat hubungannya adalah rendah Sugiyono, 2008.
Hasil uji statistik Pearson Correlation diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi antara iur biaya ruangan dengan kepuasan pasien adalah 0,401 dan nilai
Universitas Sumatera Utara
p = 0,000 p 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada korelasi hubungan yang signifikan antara iur ruangan dengan kepuasan pasien. Tingkat hubungannya adalah
sedang Sugiyono, 2008. Dari lampiran 8 dapat juga terlihat bahwa signifikan tidaknya korelasi dua
variabel bisa dilihat dari adanya tanda pada pasangan data yang dikorelasikan, yang mempunyai tanda berarti mempunyai korelasi yang signifikan. Dari pasangan
diatas seluruh pasangan variabel mempunyai tanda , ini dapat disimpulkan bahwa semua pasangan mempunyai korelasi yang signifikan.
4.5. Analisis Multivariat