3.6.2 Pembuatan Media Agar
11,5  gram  nutrient  agar  dilarutkan  dalam  500  mL  akuades  lalu dipanaskan  sampai  mendidih  selama  ±  40  menit.  Setelah  itu  disterilkan
dalam autoklaf pada suhu 121
o
C tekanan 1,5 atm selama 15 menit.
3.6.3 Kultur Bakteri
Butiran  cryo Escherichia coli  yang  berasal  dari  microbank  dengan suhu  -80
C  dimasukkan  ke  dalam  media  cair  Buffered Peptone Waters BPW.  Kemudian  inkubasi  di  dalam  inkubator  selama  24  jam  dengan
suhu 37
o
C.
3.6.4 Prosedur Ekstraksi
Proses  ekstrasi  madu  karet  menggunakan  metode  ekstrak  cair-cair. Dengan  perbandingan  madu  :  pelarut  sebanyak  1  :  1.  Ambil  madu
karet  sebanyak  50  mL.  Kemudian  madu  karet  dimasukan  kedalam masing-masing  corong  pisah  A  dan  B.  Lalu  tambahkan  pelarut  50  mL
aseton  pada  corong  pisah  A  dan  50  mL  n-heksan  pada  corong  pisah  B. Setelah  itu  corong  pisah  dikocok  selama  3  jam  dengan  shaker.  Lalu
pindahkan dari corong pisah A ke gelas beker C dan corong pisah B ke gelas beker D untuk dilakukan pemisahan secara sempurna antara madu
karet  dan  pelarut  selama  12  jam.  Lalu  hasil  ekstrak  madu  karet  dengan pelarut yang sudah didiamkan selama 12 jam pada gelas beker C dan D
kemudian  dikeluarkan  dan  dipisahkan  menggunakan  pipet  lalu diletakkan  pada  gelas  beker  E,  F,  G,  H.  Kemudian  dipekatkan
menggunakan oven dengan suhu 80
o
C. Keterangan Lampiran 5 :
1. Corong pisah A : campuran madu karet + aseton
2. Corong pisah B : campuran madu karet + n-heksan
3. Gelas beker C : hasil ekstrak madu karet + aseton
4. Gelas beker D : hasil esktrak madu karet + n-heksan
5. Gelas beker E : residucairan hasil ekstrak madu karet + aseton
6. Gelas beker F : sedimenendapan hasil ekstrak madu karet + aseton
7. Gelas beker G : residu cairan hasil ekstrak madu karet + n-heksan
8. Gelas  beker  H  :  sedimenendapan  hasil  ekstrak  madu  karet  +
n-heksan
3.6.5 Pembuatan Variabel Konsentrasi
Uji antibakteri dengan madu karet tanpa ekstraksi dan ekstrak madu karet  dengan  variasi  konsentrasi  yang  disesuaikan  dengan  penelitian
sebelumnya  yaitu  20  ,  25  ,  50  ,  100    dan  kontrol  positif menggunakan  antibiotik  amoksisilin  25  ug.  Sedangkan  kontrol  negatif
menggunakan pelarut aseton dan n-heksan.
Keterangan : n = volume zat terlarut Sehingga peneliti menggunakan volume zat terlarut saat konsentrasi
20, 25, 50, dan 100 berturut-turut yaitu 1 mL, 1,25 mL, 2,5 mL, dan 5 mL.
3.6.6 Metode
disk diffusion
Ambil  kultur  dalam  BPW  Buffered Peptone Water  menggunakan pipet  sebanyak  1  mL  lalu  masukkan  ke  dalam  masing-masing  cawan
petri kemudian campur dengan nutrien agar sebanyak 15-20 mL. Kemudian  blank  disk  direndam  didalam  wadah  yang  berisi
residusedimenasetonn-heksanmadu karet selama 15 menit. Kemudian blank disk  yang  sudah  terendam  serta  antibiotic disk  amoksisilin  25  ug
diletakkan  di  cawan  petri  yang  sudah  berisi  biakan  murni  bakteri Escherichia coli.  Lalu    diinkubasi  didalam  inkubator  dengan  suhu  37
o
selama 24 jam. Kemudian disk akan berdifusi pada media nutrient agar tersebut.  Area  jernih  mengindikasikan  adanya  hambatan  pertumbuhan
pada  mikroorganisme  di  permukaan  media  nutrient  agar.  Kemudian Konsentrasi
Volume zat terlarut Volume zat terlarut + volume pelarut
100 X
=