6. Gelas beker F : sedimenendapan hasil ekstrak madu karet + aseton
7. Gelas beker G : residu cairan hasil ekstrak madu karet + n-heksan
8. Gelas beker H : sedimenendapan hasil ekstrak madu karet +
n-heksan
3.6.5 Pembuatan Variabel Konsentrasi
Uji antibakteri dengan madu karet tanpa ekstraksi dan ekstrak madu karet dengan variasi konsentrasi yang disesuaikan dengan penelitian
sebelumnya yaitu 20 , 25 , 50 , 100 dan kontrol positif menggunakan antibiotik amoksisilin 25 ug. Sedangkan kontrol negatif
menggunakan pelarut aseton dan n-heksan.
Keterangan : n = volume zat terlarut Sehingga peneliti menggunakan volume zat terlarut saat konsentrasi
20, 25, 50, dan 100 berturut-turut yaitu 1 mL, 1,25 mL, 2,5 mL, dan 5 mL.
3.6.6 Metode
disk diffusion
Ambil kultur dalam BPW Buffered Peptone Water menggunakan pipet sebanyak 1 mL lalu masukkan ke dalam masing-masing cawan
petri kemudian campur dengan nutrien agar sebanyak 15-20 mL. Kemudian blank disk direndam didalam wadah yang berisi
residusedimenasetonn-heksanmadu karet selama 15 menit. Kemudian blank disk yang sudah terendam serta antibiotic disk amoksisilin 25 ug
diletakkan di cawan petri yang sudah berisi biakan murni bakteri Escherichia coli. Lalu diinkubasi didalam inkubator dengan suhu 37
o
selama 24 jam. Kemudian disk akan berdifusi pada media nutrient agar tersebut. Area jernih mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan
pada mikroorganisme di permukaan media nutrient agar. Kemudian Konsentrasi
Volume zat terlarut Volume zat terlarut + volume pelarut
100 X
=
diukur diameter zona hambat menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0,02 milimeter mm.
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah uji statistik one way ANOVA. Uji statistik one way ANOVA digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh
pemberian ekstrak madu karet terhadap pertumbuahan Escherichia coli. Analisis data menggunakan program SPSS Statistical Product of Service
Solution for Windows versi 17.