Pengertian Belajar Prinsip - Prinsip Belajar

12

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian tentang Prestasi Belajar Akuntansi

2.1.1 Pengertian Belajar

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Slameto2010 : 2 mendefinisikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan suatu proses panjang dari lahir hingga akhir hayat. Belajar dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun nonformal yaitu pendidikan dari keluarga dan lingkungannya sampai pendidikan sekolah yang mempunyai tujuan untuk merubah tingkah laku, sikap, keterampilan, kebiasaan serta perubahan seseorang kearah yang lebih baik. Menurut Gagne 1977:3 dalam Anni 2007:2 menyatakan belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Belajar menurut pandangan teori kontruktivistik adalah lebih dari sekedar mengingat. Seseorang yang memahami dan mampu menerapkan pengetahuannya yang telah dipelajari, mereka harus mampu memecahkan masalah, menemukan discovery sesuatu untuk dirinya sendiri dan berkutat dengan berbagai alasan. Menurut Morgen et.al 1986: 140 dalam Anni 2007: 2 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan belajar maka akan terjadi perubahan menyeluruh dalam diri seseorang.

2.1.2 Prinsip - Prinsip Belajar

Menurut Slameto 2010 : 27-28 prinsip-prinsip belajar mencakup : a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar 1 Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. 2 Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. 3 Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif. 4 Belajar perlu ada interaksi siswa dalam lingkungannya. b. Sesuai hakikat belajar 1 Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya. 2 Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery. 3 Belajar adalah proses kontinguitas hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapat pengertian yang diberikan menimbulkan respon yang diharapkan. c. Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari 1 Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktus, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. 2 Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya. d. Syarat keberhasilan belajar 1 Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. 2 Repetisi dalam proses belajar perlu pengulangan berkali-kali agar pengertian keterampilan sikap itu mendalam pada siswa. Jadi prinsip belajar harus memperhatikan hakikat belajar, perhatian, motivasi, aktivitas siswa, keterlibatan langsung siswa, balikan dan penguatan materi yang merangsang dan menantang yang dapat mengembangkan kemampuan siswa, pengulangan belajar dan tersedianya sarana belajar.

2.1.3 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

KOMPARASI HASIL BELAJAR GEOGRAFI POKOK BAHASAN HIDROSFER MODEL PEMBELAJARAN CERAMAH BERVARIASI DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KABUPATEN BATANG

0 7 159

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

9 47 79

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Khusus di SMA YAS Bandung.

0 0 35

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Pendekatan STAD untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Khusus pada Siswa Kelas XII-IS SMA Negeri 9 Semarang Tahun Ajaran 2009/2010.

0 0 1