Sejarah Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

prestasi belajar. Hal ini sejalan dengan pernyataan Tu’u 2004:75 yang menyatakan bahwa unsur yang ada dalam prestasi belajar adalah hasil belajar dan nilai siswa. Tu’u 2004: 75 merumuskan prestasi belajar sebagai berikut: 1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. 2. Prestasi belajar tersebut terutama dinilai sebagai aspek kognitifnya. 3. Prestasi siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya. Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut mengalami proses belajar yang dibuktikan dengan perubahan perilaku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya yang terutama dinilai aspek kognitifnya yang ditunjukkan melalui nilai atau angka baik dari latihan soal maupun hasil ulangan.

e. Sejarah

Secara etimologis istilah sejarah berasal dari kata syajara yang berarti terjadi, atau dari kata syajarah berasal dari bahasa Arab, yang berarti pohon, syajarah an nasab, artinya pohon silsilah Kuntowijoyo,1995. Waktu itu ada kebiasaan menyusun daftar silsilah atau lukisan garis keturunan yang disusun secara sistematis, menyerupai pohon yang lengkap dengan cabang-cabang dan ranting- rantngnya Subagyo, 2011:8. Sejarah akan mengandung arti dan punya nilai ilmiah apabila peristiwa masa lampau atau faktanya diberi cerita dan ceritanya harus disusun dengan menggunakan persyaratan ilmiah. Dari keterangan tersebut dapat ditarik simpulan bahwa sejarah ialah cerita perubahan- perubahan, peristiwa-peristiwa atau kejadian masa lampau yang telah diberi tafsir atau alasan dan dikaitkan sehingga membentuk suatu pengertian yang lengkap Tamburaka, 1999:2. Sejarah mengandung arti yang mengacu pada: 1. Sejumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa- peristiwa dalam kenyataan sekitar kita, 2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang merupakan realitas tersebut, 3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian- kejadian dan peristiwa yang merupakan realitas tersebut Ali dalam Tamburaka, 1999: 4. Sejarah merupakan suatu ilmu yang memiliki ciri khas yang berbeda dengan ilmu pengetahuan lainnya. Menurut Garraghan dalam Wasino 2007: 3, sejarah memiliki mencakup tiga arti, yaitu: 1. Kejadian-kejadian atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia pada masa yang lalu sejarah sebagai peristiwa 2. Catatan dari sejarah kejadian-kejadian atau kegiatan manusia tersebut sejarah sebagai cerita atau kisah 3. Proses atau teknik cara atau metode untuk pembuatan catatan dari kejadian-kejadian tersebut sejarah sebagai ilmu Sejarah adalah pelajaran yang mempelajari kehidupan manusia di masa lampau dan memberikan petunjuk dalam merespon masalah-masalah baru yang ada di masa sekarang. Sejarah memiliki berberapa manfaat bagi kehidupan manusia pada masa sekarang. Wasino 2007: 10-14 mengemukakan guna sejarah bagi manusia yang mempelajarinya, yakni edukatif untuk pendidikan, instruktif memberikan pengajaran, inspiratif memberi ilham, serta rekreatif memberikan kesenangan. Sejarah sebagai ilmu pengetahuan berbeda dengan sejarah sebagai mata pelajaran. Sejarah sebagai ilmu pengetahuan pada umumnya mencakup kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan manusia masa lampau yang membawa perubahan dan perkembangan secara kesinambungan. Sedangkan sejarah sebagai mata pelajaran mengkhususkan pada penyajian tentang proses pertumbuhan dan perkembangan masyarakat pada masa lampau di berbagai tempat atau jenis lingkungan dengan berbagai corak politik, sosial, budaya, dan perekonomian; juga mempelajari mata rantai kehidupan yang satu dengan yang lain serta hubungan masa silam dengan masa silam serta masa yang akan datang. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar sejarah merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik baik dalam aspek kognitif, afektif ataupun psikomotorik setelah mengalami kegiatan belajar tentang ilmu yang di dalamnya berisi kesusastraan lama, silsilah, asal-usul, kejadian serta peristiwa masa lampau.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan di atas dapatlah disusun kerangka berpikir guna memperoleh jawaban sementara atas kesalahan yang timbul. Pada kondisi awal akar penyebab hasil belajar siswa kurang dalam pembelajaran sejarah, karena proses pembelajaran yang dilakukan guru kurang menarik dan membosankan. Hal ini perlu segera diatasi melalui strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pengajaran guru yang kurang menarik di mana guru hanya menjelaskan materi dan informasi sebanyak-banyaknya tanpa melibatkan siswa di kelas, sehingga siswa tidak berperan aktif dalam kegiatan ini. Pengetahuan guru yang kurang mengenai penggunaan strategi pembelajaran yang inovatif dan interaktif menjadikan pengajaran sejarah setiap harinya menjadi kurang dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Peer Lessons dengan Media Flip Chart pada Siswa Kelas IVA SD Negeri 1 Nunggalrejo Tahun Pelajaran 2013/2014

0 9 76

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEER LESSONS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 5 MAGELANG

0 12 145

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MODEL MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 2015

1 17 130

Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2015 2016

3 33 185

PENERAPAN KOLABORASI STRATEGI PEMBELAJARAN INFORMATION SEARCH DENGAN PEER LESSONS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 28

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSONS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IS SMA KRAKATAU MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

2 7 26

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEER LESSONS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 5 MAGELANG.

0 0 290

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 17

PENANAMAN NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 3 PURWOKRTO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - repository perpustakaan

0 1 14

1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSONS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI.IS SMA NEGERI 1 GAUNG ANAK SERKA KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Hikmah Marwoto Saiman Kamaruddin Pendidikan Sejarah,FKIP-Universitas Riau E

0 0 11