Prinsip-prinsip Pendidikan Taman Kanak-kanak

25 Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa guru bukan hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya didepan kelas tetapi merupakan seorang tenaga professional yang dapat menjadikan murid mampu merencanakan menganalisa dan mengumpulkan masalah yang dihadapi. Guru juga harus mampu melihat serta memperhatikan apakah para siswa benar-benar berminat terhadap apa yang telah diberikandigunakannya dalam menyampaikan pelajaran. Seorang guru juga harus bisa melihat pakah minat itu benar-benar ada pada siswa saat mengikuti pelajaran yang disampaikannya untuk berhasilnya semua itu tentu sangat terkait dengan merode pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru dalam menyampaikan pelajaran.

2. Prinsip-prinsip Pendidikan Taman Kanak-kanak

a. Berorientasi pada kebutuhan anak. Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak untuk mendapatkan layanan pendidikan, kesehatan dan gizi yang dilaksanakan secara integratif dan holistik. b. Belajar melalui bermain. Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan anak usia dini, dengan menggunakan strategi, metode, materi bahan dan media yang menarik agar mudah diikuti oleh anak. 26 Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi penjajakan, menemukan dan memanfaatkan benda-benda di sekitarnya. c. Kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal baru. d. Lingkungan yang kondusif. Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan, dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain. e. Menggunakan pembelajaran terpadu. Model pembelajaran terpadu yang beranjak dari tema yang menarik anak center of interest dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. f. Mengembangkan keterampilan hidup. Mengembangkan keterampilan hidup melalui pembiasaan-pembiasaan agar mampu menolong diri sendiri mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi dan memperoleh bekal keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya. g. Menggunakan berbagai media dan sumber belajar. Media dan sumber belajar dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan. 27 h. Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak. 1 Anak belajar dengan sebaik-baiknya, apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tenteram secara psikologis. 2 Siklus belajar anak selalu berulang, dimulai dari membangun kesadaran, melakukan penjelajahan eksplorasi, memperoleh penemuan untuk selanjutnya anak dapat menggunakannya. 3 Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan teman sebayanya. 4 Minat anak dan keingintahuannya memotivasi belajarnya. 5 Perkembangan anak harus memperhatikan perbedaan individual. 6 Anak belajar edngan cara dari sederhana ke rumit, dari konkrit ke abstrak, dari gerakan ke verbal dan dari keakuan ke rasa sosial. i. Stimulasi terpadu. Pada saat anak melakukan suatu kegiatan, anak dapat mengembangkan beberapa aspek pengembangan sekaligus. Contoh: ketika anak melakukan kegiatan makan, kemampuan yang dikembangkan antara lain; bahasa mengenal kosa-kata tentang jenis sayuran, dan peralatan makan, motorik halus memegang sendok, menyuap makanan ke mulut, daya pikir membandingkan makan sedikit dan banyak, sosial emosional duduk rapih dan menolong diri sendiri dan moral berdoa sebelum dan sesudah makan. Depdiknas, 2007:2. 28

3. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak