Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Budi Pekerti

15 Sementara itu, di Indonesia kajian tentang budi pekerti dipelopori oleh Ki Hajar Dewantara, ia berpendapat bahwa budi pekerti mendukung perkembangan hidup anak-anak, lahir dan batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah peradaban dalam sifatnya yang umum. Menganjurkan dan kalau memerintahkan anak-anak untuk duduk yang baik dan manis, jangan berteriak-teriak agar tidak mengganggu anak-anak lain, bersih badan dan pakaiannya, hormat terhadap ibu-bapak dan orang tua lainnya, menolong teman yang perlu ditolong, demikian seterusnya Nurul Zuriah, 2007:125. Sementara itu, negara Indonesia sebagai organisasi puncak sangat berkepentingan untuk tumbuhnya public cultur, yaitu perangkat kebudayaan yang bisa diterima oleh seluruh bangsa serta dapat digunakan untuk kelangsungan hidupnya yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, negara kita telah menetapkan pula suatu kawasan nilai-nilai budaya cultural value, yaitu tujuan pendidikan nasional dan keseluruhan isi pancasila, UUD 1945, GBHN, Propenas dan serangkaian perundangan negara sebagai tujuan yang akan dicapai oleh pendidikan budi pekerti moral Nurul Zuriah, 2007:21.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Budi Pekerti

a. Politik Di dalam pelaksanaan kehidupan bernegara tindakan budi pekerti moral tidak akan selamanya berjalan secara mulus. Masyakat 16 yang terus tumbuh dan berkembang, kondisi kehidupan serta relasi antar manusia semakin berkembang dan semakin kompleks. Dengan demikian nilai-nilai budi pekerti moral akan terus berkembang di dalam pelaksanaannya. Bukan suatu hal yang mustahil akan terjadi politisisasi dan pergesaran makna dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti moral yang telah disepakati. Nilai-nilai tersebut akan mengalami konflik dan justru hal tersebut menunjukkan adanya perkembangan dan dinamika kebudayaan Nurul Zuhriah, 2007:1. b. Pendidikan Moral Pendidikan moral berusaha untuk mengembangkan pola perilaku seseorang sesuai dengan kehendak masyarakatnya. Kehendak ini berwujud moralitas atau kesusilaan yang berisi nilai-nilai dan kehidupan yang berada dalam masyarakat. Kehendak tersebut menyangkut dua aspek, yaitu a nilai-nilai, dan b kehidupan nyata, maka pendidikan moral lebih banyak membahas masalah dilema seperti makan buah simalakama yang berguna untuk mengambil keputusan moral yang terbaik bagi diri dan masyarakat Nurul Zuhriah, 2007:1. c. Norma Masyarakat Norma masyarakat merupakan dasar kebiasaan masyarakat untuk mencapai cita-cita dalam hidupnya, keinginan dan kemauan bekerja sama dengan orang lain dalam masyarakat. 17 Norma masyarakat ini mengikat sikap dan minatnya untuk mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan itu tidak bersifat umum, melainkan terukur untuk diri sendiri yang bersifat unik dan tidak ternilai harganya sepanjang selaras dengan norma moral masyarakat Nurul Zuhriah, 2007:2. d. Sosial Pengalaman tentang dunia nyata serta lingkungan hidup sangat berperan terbentuknya kehidupam sosial masyarakat. Tanpa pengalaman tersebut, akan berakibat kurang terpenuhinya fungsi hidup sosialnya dengan akibat lebih jauh kurang berkembangnya budi pekerti seseorang Nurul Zuhriah, 2007:2. Kehidupan masyarakat yang beraspek budi pekerti merupakan kehidupan yang terus-menerus berkembang dan tidak dapat dibuat-buat sehingga kehidupan nyata lingkungan seseorang sangat besar pengaruhnya bagi peran budi pekertinya dalam kelompok untuk mau bekerja sama bersosialisasi.

5. Metode Pembelajaran Budi Pekerti