Sejarah Kemenyan di desa Hutajulu.

17

BAB II KEMENYAN

2.1. Sejarah Kemenyan di desa Hutajulu.

Petani desa Hutajulu mempercayai bahwa awal mulanya pohon kemenyan ini adalah jelmaan seorang perempuan. Perempuan tersebut selalu dimarahi oleh orang tuanya karena sangat malas bekerja di ladang dan di rumah, maka suatu hari ibunya mengajak anak perempuan tersebut ke hutan tombak. Hal yang sama juga terjadi ketika di dalam hutan anak perempuan tersebut sangat malas bekerja sehingga membuat orang tuanya marah dan meninggalkan anak perempuan mereka dengan sengaja di dalam hutan sendiri didekat gubuk sopo. Selama ditinggalkan di hutan perempuan tersebut terus menagis tanpa berhenti sehingga, lama kelamaan anak perempuan tersebut berubah menjadi sebuah pohon. Pada keesokan harinya orang tua perempuan tersebut kembali ke hutan. Kemudian mereka melihat terdapat sebuah pohon tumbuh di dekat gubuk sopo tersebut, dan mereka belum pernah melihat pohon seperti itu sebelumnya. Dengan perasaan heran dan panik, orang tua tersebut langsung mencari-cari anak perempuannya. Setelah lama mencari mereka tidak menemukannya juga, kemudian orangtuanya teringat bahwa mereka meninggalkan anak perempuannya di dekat gubuksopo tepat dimana pohon tersebut tumbuh. Orang tua dari anak perempuan merasa sangat sedih, menyesal dan sudah sangat lama waktunya mereka juga tidak menemukan hingga akhirnya mereka menyerah. Sementara pohon tersebut tumbuh semakin besar dan mengeluarkan banyak getah, orangtua itu tersadar bahwa pohon itu adalah putrinya yang hilang. Mereka beranggapan bahwa getah itu adalah air mata putri mereka yang memang sangat sedih saat mereka tinggal. Kemudian mereka menamai pohon tersebut “Haminjon” 7 . 7 Haminjon adalah sebutan petani pada pohon kemenyan atau bahasa batak toba dari kemenyan. Universitas Sumatera Utara 18 Pohon tersebut terus mengeluarkan getah, dan pada akhirnya orang tua tersebut menampungnya dan mulai berpikir bagaimana mempergunakan atau mengelolanya . Sejak saat itu, orang tua tersebut mempergunakan dan mengelola getah tersebut untuk kemudian dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, dan sebagian juga dapat dijual. Sehingga, orang tua tersebut mulai mengembangkannya dan menjual sebagian. Itulah cerita peristiwa awal ditemukannya pohon kemenyan. Sejak saat itu masyarakat desa tersebut Hutajulu mulai mengembangkan dan membudidayakannya hingga terus berkembang sampai saat ini. Hasil tani kemenyan menjadi sumber mata pencaharian di desa Hutajulu.

2.2. Budidaya Kemenyan