Peralatan Untuk Memperoduksi Kemenyan Parangpisau Sugi Guris Pabbuat Pangarit Bakkul
41 maka yang harus dibayarkan kepada pemilik kebun kemenyan sebanyaj 1 jt dan selebihnya
milik yang mengelola atau yang mengerjakan lahan tersebut atau bisa saja sistem pembayarannya bisa berdasarkan peraturan yang telah dibuat oleh kedua belah pihak.
Dalam budidaya pohon kemenyan petani Hutajulu tidak banyak mengeluarkan biaya, karena di desa ini petani tidak ada sistem membeli bibit melainkan memanfaatkan lata
haminjon atau biji pohon kemenyan. Petani hanya mengeluarkan biaya ketika berangkat ke hutan misalnya biaya untuk mengisi minyak motorkereta yang dikendarai petani untuk
setengah perjalanan menuju hutan kemenyan. Bekerja di dalam hutan kemenyan petani harus selalu membawa bekal makanan, petani akan mengeluarkan biaya dalam membeli makanan
misalnya gula, kopi, ikan asin, minyak tanah. Biaya untuk membeli makanan untuk bekal petani di hutan dikeluarkan petani dari pendapatan penjualan getah kemenyan, bisa juga dari
pendapatan penjualan biji kopi jika hasil dari kopi cukup untuk membeli bahan makanan tersebut.
Pengeluaran untuk memperbaiki alat-alat kerja di hutan jarang dilakukan petani, karena petani mengatakan bahwa mereka memperbaikimengganti peralatan mereka sesekali
saja. Petani mengeluarkan biaya ketika mereka melakukan penyewaan tenaga petani lain misalnya dalam pengambilan getah kemenyan. Petani akan membayar tenaga petani lain
seharga Rp. 50.000hari, membeli rokok, membawa makanan petani yang diupah selama 5 hari, karena di desa Hutajulu petani yang disewa akan bekerja selama 5 hari dan tinggal
didalam hutan bersama petani yang menyewa tenaga. Petani akan membayar petani upahan selama 5 hari Rp.2.50000,00 setelah mereka sudah sampai di desa.