58 pertama. Selain itu petani dapat menahan hasil pertanian mereka sampai beberapa hari untuk
melihat harga yang lebih tinggi lagi. Tidak jarang juga petani selalu mempunyai beberapa penggumpul untuk tempat menjual kopinya walapun mereka sudah mempunyai memiliki
ikatan ke penggumpul lainnya. Jika petani bigung ingin menjual kemana karena petani memiliki lebih dari satu penggumpul, petani akan membagi dua hasil kopinya atau petani
akan menjual hasil panen kopi kepada penggumpul yang membayar hasil kopinya lebih tinggi.
3.5.2. Penentuan Harga Kopi
Dalam penentuan harga antara penggumpul yang satu dengan yang lainnya saling memiliki ketergantungan. Demikian halnya dalam penentuan komisi ditentukan oleh toke
yang bersangkutan sesuai dengan besar kecilnya kopi yang diperoleh oleh penggu mpul. Penggumpul yang membeli kopi dari petani akan kembali menjualnya ke toke kota yang ada
di onan di Doloksanggul. Toke yang ada di onan akan kembali menjual ke toke besar yang mungkin datang dari Medan atau dari daerah lain.
Berdasarkan informasi dari informan, pemasaran selanjutnya setelah dari toke yang besar adalah menggirimkannya ke Medan atau ke kota lainnya. Selanjutnya kopi akan diolah
misalnya bubuk kopi. Kopi yang dijadikan bubuk bermanfaat bagi masyarakat misalnya sebagai obat penurunan panas, mengobati luka tergores benda tajam, luka bakar, sampai luka
koreng yang sudah terinfeksi
15
. Selain itu kopi ini juga dapat diolah dalam bentuk makanan, minuman, permen dan lain sebagainya.
Harga kopi di Humbang Hasundutan tidak menentu yang artinya bisa turun bisa naik. Harga kopi perliter saat penulis melakukan penelitian adalah Rp.20.000-25.000 dimana pada
saat ini kopi tidak panen raya, tetapi pada saat panen raya tiba harga kopi akan naik dari
15
http:iklanbarisgratis.infosearchmanfaat+kopi .
Universitas Sumatera Utara
59 harga biasanya yaitu Rp. 25.000-28.000. Karena ketika panen raya kopi tiba maka harga kopi
akan kembali naik.
Foto 21 : Penjualan kopi kepada penggumpul tingkat desa
Sumber : Dokumentasi pribadi
3.6.
Konsumsi Terhadap Kopi Ateng
Petani desa Hutajulu hampir semua menanam “kopi ateng” walapun dalam cangkupan yang tidak terlau luas. Namun dalam hal mengkonsumsi kopi hampir semua petani desa
Hutajulu. Sehingga disetiap rumah bubuk kopi selalu disediakan oleh petani. Bubuk kopi yang disediakan di rumah petani desa Hutajulu ada yang berasal dari olahan kopi petani
sendiri dengan cara menumbukknya, atau membeli bubuk kopi dari di onan. Kopi tidak hanya dikomsumsi oleh petani tetapi kopi juga menjadi minuman khas di desa ini, jika petani
kedatangan tamu di rumahnya maka minuman seperti kopi akan disungguhkan kepada tamu.
3.7. Kondisi Sosial Ekonomi Petani