Peternakan Dan Perunggasan SUMBER MATA PENCAHARIAN LAINNYA

80

BAB V SUMBER MATA PENCAHARIAN LAINNYA

5.1. Peternakan Dan Perunggasan

Peternakan dan perunggsan adalah mata pencaharian tambahan yang penting bagi para petani di desa Hutajulu. Peternakan misalnya bukan saja dilakukan untuk menambah sumber keuagan suatu rumah tangga tetapi juga membantu, merabuki tanah perladangan dan beberapa tanah yang dipersawahan masyarakat yang dipergunakan untuk menarik baja. Binatang yang diternakan di desa Hutajulu adalah kerbau, babi, ayam, dan lain sebagainya. Jenis kerbau yang dipelihara petani adalah kerbau yang berwarna keabu-abuan. Ciri khas dari kerbau yang ada di desa Hutajulu itu mempunyai badan besar dan mempunyai ekor yang panjang dan dan mempunyai tanduk. Untuk memelihara kerbau diperlukan tenaga kerja yang banyak, oleh karenanya banyak pemilik kerbau yang tidak mempunyai anak laki-laki akan menitipkan kerbaunya kepada anak laki-laki kerabatnya yang sudah besar untuk merawatnya. Upahnya adalah dengan cara papahatton, yaitu perjanjian bahwa bila kerbau tersebut setelah dewasa dan dijual, hasilnya akan dibagi dua; separuh untuk pemiliknya dan separuh lagi bagi perawatnya. Dan itu tidak berlaku pada kerbau betina yang dipelihara petani. Jika kerbau tersebut betina dan hendak dipelihara, maka anak pertama untuk pemilik, anak kedua untuk perawat, anak ke tiga untuk pemilik dan anak ke empat untuk perawatnya dan demikian seterusnya. Memelihara kerbau cukup berat, karena setiap hari perawatannya harus memotong rumput dua kali sehari untuk diberikan ke kerbau sebagai makanannya. Pemotongan rumput dilakukan petani di benteng-benteng persawahan, diladang. Selain pemotongan rumput petani setiap harinya harus membawa kerbau ke sungai-sungai untuk meminumkannya atau memandingkannya tetapi jika petani tidak sempat membawa kerbau tersebut, petani bisa Universitas Sumatera Utara 81 memberikan minuman yang di bawah dari rumah atau minuman diambil petani dari sungai dengan memakai ember. Orang yang diserahi memelihara kerbau biasanya adalah anak laki-laki petani yang masih sekolah dasar SD dan sekolah menegah pertama SMP. Anak-anak perempuan biasanya hanya disuruh untuk membawa rumput-rumput yang sudah dipotong anak laki-laki. Tetapi jika di dalam satu rumah tangga petani tidak ada lagi anak laki-lakinya yang sekolah dasar SD dan sekolah menegah pertama SMP maka anak perempuan keluarga tersebut yang turun tangan untuk mengerjakan pemotongan rumput dan membawanya ke tempat kerbau. Hal yang berbeda terdapat pada pemeliharaan babi. Pemeliharaan babi lebih banyak dikerjakan oleh para wanita karena pemeliharaan babi ada kaitannya dengan memasak. Makanan babi harus diolah terlebih dahulu dengan cara memasak. Makanan dasar babi yang dipelihara desa Hutajulu adalah umbi-umbian beserta dedauanannya, daun talas, jipang, singkong. Semua jenis tanaman ini akan dimasak petani secara bersamaan. Sebelum dimasak semua bahan-bahan tersebut dipotong kecil-kecil oleh petani dan dimasak hingga sampai matang dan lembut. Ketika makanan tersebut sudah masak maka makanan dimasukkan petani ke ember untuk didinginkan. Setelah dingin makanan tersebut akan dicampurkan kembali dengan dedak bekas penggilingan padi dan sisik-sisik ikan yang sengaja dibeli petani dari pasar onan. Babi diberi makan dua kali sehari; yaitu pagi hari dan sore hari. Yang memberikan babi makan ke kandang biasanya adalah anak perempuan atau ibu rumah tangga tetapi ketika petani perempuan tidak dirumah yang mungkin masih bekerja diladang atau ada kegiatannya diluar dan anak perempuan petani pergi ke sekolah maka diganti dengan anak laki-laki atau kepala rumah tangga. Kandang babi di desa Hutajulu terletak di belakang rumah petani yang berjarak 10 meter kurang lebih. Kandang kerbau dengan babi dibuat petani terpisah. Untuk Universitas Sumatera Utara 82 pemiliharaan babi, petani desa Hutajulu tidak ada membedakannya seperti ; harus lebih banyak memelihara babi jantan daripada babi bertina. Para petani akan memelihara secara bersamaan baik babi betina dan babi jantan. Babi yang dipelihara masyarakat desa Hutajulu adalah babi hitam polos yang ukuran tubuhnya dapat mencapai satu meter, kupingnya kecil, ekornya kira-kira 30 cm. Binatang seperti babi mempunyai arti ekonomi untuk petani karena ketika babi sudah memiliki berat 100 kg maka petani sudah siap melakukan penjualan untuk mendapatkan pendapatan tambahan. Babi yang dipelihara petani juga dianggap petani menjadi tabungan misalnya ketika di dalam sebuah keluarga ingin mengadakan sebuah pesta baik kelahiran, kematian, pernikahan dan pesta lainnya, maka babi yang dipelihara petani ini menjadi daging yang disajikan untuk masayarakat yang menghadiri pesta tersebut. Sehingga dapat memperkecil biaya pengeluaran petani untuk membeli daging. Tidak semua masyarakat Hutajulu memelihara binatang seperti kerbau dan babi karena memelihara binatang seperti ini tidak keharusan masyarakat desa ini. Petani melakukan peternakan kerbau dan babi sebagian didasari kesenangan saja. hal yang sama juga dikemukakan oleh Op. Rida Bakara 70 mengatakan berupa: Ahu dang manggula tu hauma alana haumaku ungga diula anakku, jadi ahu holan manggula di ladang nama dohot mamahatton babi di pudinijabunami on. Boasa mamahatton babi ahu, nahubereng dona seang akka gadong dohot ador nadi kopian makana jadi hu tuhor anak ni babi sian onan baru hu patton ma sahat tu sainari. saya tidak lagi melakukan pertanian di sawah karena sawah saya sudah kuserahkan kepada anak-anaknya saya, saya hanya melakukan pekerjaan di ladang sama memelihara babi di belakang rumah saya, lagian kenapa saya melakukan pemeliharaan babi karena di ladang saya ada banyak umbi-umbian singkong sayang jika dibuang saja gara-gara itu saya membeli anak babi di pasar untuk di pelihara Unggas yang paling banyak dipelihara di desa Hutajulu adalah ayam kampung. Hampir semua masyarakat Hutajulu memiliki ayam dirumahnya tetapi dengan jumlah yang sedikit. Ayam yang dipelihara petani tersebut juga jarang dijual petani ke pasar onan melainkan hanya untuk dimakan saja, sama seperti telurnya ayam tersebut diperuntukkan Universitas Sumatera Utara 83 untuk dikonsumsi oleh keluarga petani. Ayam kampung yang dipelihara petani biasanya akan diberikan makanan berupa nasi sisa yang tidak dimakan lagi dan jagung jika petani memilikinya dan paling sering diberikan petani untuk ayam adalah beras-beras yang kecil dimana beras tersebut merupakan sisa-sisa pembersihan beras yang dikomsumsi keluarga petani monis. Sedangkan binatang peliharaan lainnya adalah anjing. Sebenarnya binatang ini adalah binatang yang berguna bagi keamanan desa terutama rumah masyarakat dan ladang petani karena binatang ini yang menjaga rumah dan ladang majikannya dari ganguan pencuri, baik manusia maupun hama. Anjing juga akan diberikan pemiliknya makan seperti nasi, ikan,daging dan yang lainnya. Anjing akan dimakan masyarakat jika mereka mengginginkanya. Kucing juga bisa ditemukan di desa ini karena ada beberapa masyarakat masih memelihara kuncing sampai sekarang. Alasan masyarakat desa Hutajulu memelihara kucing ialah untuk mencegah tikus datang kerumah masyaraka

5.2. Membuka Warung Berjualan