Parlemen Negara Federal Sistem Kameralisme Dalam Parlemen Indonesia (Kajian Hukum Normatif Terhadap Kedudukan DPD RI)

sistem perwakilan, karena konstitusi tidak membatasi lembaga perwakilan rakyat sebagai mana di atur dalam konstitusi suatu negara, apakah mengunakan sistem satu kamar atau sistem dua kamar. Menurut Anthony Mughan dan Samuel C. Patterson bahwa suatu upper houses kamar kedua atau majelis tinggi dibutuhkan karena suatu alasan dan bikameralisme penting untuk teori dan praktek dalam pemerintahan yang demokraris. Karena kepentingan lembaga parlemen bermacam-macam dan secara potensial meliputi alat pertimbangan, seperti mempengaruhi pada proses legislasi, dan sebagai simbol untuk mempertinggi legitimasi demokratis dengan memeriksa gerakan mayoritas dari pemerintahan berpartai tunggal. Dan juga senat kamar kedua atau mejelis tinggi cenderung mempunyai pengaruh yang penting dalam mempertajam output dari kebijakan yang dikeluarkan oleh legislatif. 76 Untuk mengetahui apa yang menjadi latar belakang lahirnya kameralisme dalam parlemen suatu negara dan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem parlemen tersebut, berikut dapat dilihat dari sistem parlemen pada negara federal seperti Amerika Serikat, dan sistem parlemen pada pada negara kesatuan seperti Filipina.

1. Parlemen Negara Federal

Negara Federal adalah suatu negara yang otoritas legislatifnya dibagi antara kekuasaan pusat dengan atau kekuasaan federal dengan unit-unit yang lebih kecil, 76 Samuel Patterson and Anthony Mughan, dalam Tim Peneliti, Struktur Organisasi dan Kerangka Prosedural bagi Penyempurnaan Rancangan Kelembagaan DPD RI…, ibid, h. 37-38 Universitas Sumatera Utara atau suatu alat politik yang dimaksudkan untuk merekonsiliasikan kekuasaan dan persatuan nasional dengan pemeliharaan hak-hak negara. Kekuasaan negara terbagi antara negara bagian dan pemerintahan federal. 77 Kekuasaan asli ada pada negara bagian sebagai badan hukum negara yang bersifat sendiri-sendiri yang secara bersama membentuk negara federal dengan batas- batas kekuasaan yang di sepakati bersama. Dalam perkembangannya negara federal justru mengarah pada sentraslisasi kekuasaan pada pemerintahan federal sehingga peran negara federal lebih dominan. 78 Dalam negara federal terdapat otoritas negara federal dalam federasi dalam hubunganya dengan otoritas federal, diamana otoritas negara bagian memiliki hak- hak yang tidak dapat ditambah atau dikurangi oleh otoritas federal. Satu-satu kekuasaan yang dapat menambanh dan mengurangi hak-hak negara bagian adalah konstitusi negara bagian itu sendiri yang dilaksanakan melalui amandemen konstitusi negara bagian sesuai dengan ketetapan-ketetapan yang ada dalam konsitusi itu. 79 Dengan demikian dapat dikatan bahwa parlemen di negara federal terdiri dua kamar bikameral yang terdiri dari Senat sebagai perwakilan negara bagian dan House of Representatives sebagai perwakilan seluruh rakyat yang berasal dari negara federal dan seluruh negara bagian. Untuk setiap negara bagian diwakili oleh dua senator yang dipilih melalui pemilihan umum diwilayah negara bagian, setiap dua senator mewakili negara bagian di negara federal, dengan kewenangan yang sama 77 C.F.Strong, ibid, h. 109 78 Charles Simabura, ibid, h. 157 79 C.F.Strong, ibid, h. 116 Universitas Sumatera Utara dengan House of Representatives dalam parlemenlegislatif negara federal. Misalnya Amerika Serikat, dipilihnya sistem bikameral sebagai salah satu dari sejumlah mekanisme untuk menjaga dan menghindari adanya pemusatan kekuasaan oleh pemerintahan federal. Dan konstitusi Amerika serikat, yang telah mengalami amndemen sebanyak 26 kali. 80 Kekuasaan legislatif dalam parlemen kongres diatur dalam konstitusi Amerika Serikat 81 Dalam Article 1 ayat 1 mengyatakan:“All legislatif Powers here in granted shall be vasted in Congress of the united state,which shall consist of a senat haous representatives”. , yakni sebagai berikut berikut; “Semua kekuasaan legislatif yang ditetapkan di sini akan diberikan kepada sebuah Kongres Amerika Serikat, yang akan terdiri dari sebuah Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat”. Di Amerika Serikat, sistem dua kamar merupakan hasil kompromi antara negara bagian yang berpenduduk banyak dengan yang berpenduduk sedikit. House of Representatives mewakili seluruh rakyat. Setiap negara bagian diwakili sesuai dengan 80 Abdi Yuhana, Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945, Bandung: Fokusmedia, 2007, h. 97-98 81 Constitution of America Serikat 1787 adalah hukum tertinggi di Amerika Serikat. Konstitusi ini selesai dibuat pada 17 September 1787 dan diadopsi melalui Konvensi Konstitusional di Philadelphia, Pennsylvania, dan kemudian akan diratifikasi melalui konvensi khusus di tiap negara bagian. Dokumen ini membentuk gabungan federasi dari negara-negara berdaulat, dan pemerintah federal untuk menjalankan federasi tersebut. Konstitusi ini menggantikan Articles of Confederation dan sekaligus memperjelas definisi akan negara federasi ini. Konstitusi ini mulai berlaku pada tahun 1789 dan menjadi model konstitusi untuk banyak negara lain. Konstitusi Amerika Serikat ini merupakan konstitusi nasional tertua yang masih dipergunakan sampai sekarang. http:id.wikisource.orgwikiKonstitusi_Amerika_Serikat diakses pada 20 April 2012 Universitas Sumatera Utara jumlah penduduk. Senat mewakili negara bagian, dimana setiap negara bagian diwakili dua orang Senator tanpa membeda-bedakan negara bagian yang berpenduduk banyak seperti New York atau California dengan yang berpenduduk lebih kecil seperti Alaska, atau Nevada. Selain hasil kompromi, sistem dua kamar Amerika Serikat, diperkirakan tidak terlepas dari gagasan dua kamar oleh Montesquieu. Ada pula negara-negara yang mempergunakan sistem dua kamar mengikuti prinsip check end balances dari Montesqiueu, atau sekedar mengikuti praktek yang telah ada. Perbedaan latar belakang atau tujuan yang hendak dicapai, mempengaruhi juga cara-cara menentukan wewenang masing-masing kamar. 82 Menurut Arend Lijphart, sebagaimana diikuti Reni Dwi Purnomowati, Amerika Serikat dikatagorikan sebagai strong bikameralism, karena mempunyai symmetrical chambers dengan kekuasaan yang diberikan konstitusi sama dengan kamar pertama, dan juga mempunyai legitimasi demokratis karena dipilih secara langsung oleh seluruh rakyat negara bagian dalam federasi, dan juga incongruent karena berada dalam komposisinya House of Representative sebagai perwakilan politik, sedangkan senate sebagai perwakilan negara bagian. 83 Pembuat Undang-Undang Dasar merasa bikameralisme sebagai salah satu dari sejumlah mekanisme untuk menjaga terhadap bahayanya pemusatan kekuasaan. Untuk Senate adalah untuk mengawasi House dan untuk itu harus memiliki kekuasaan yang sama secara substansial dan pembuat Undang-Undang Dasar juga 82 Bagir Manan, Teori dan Politik Konstitusi…,op.cit, h. 37 83 Abdi Yuhana, ibid, h. 97 Universitas Sumatera Utara menbuat itu. Pemeriksaannya akan menjadi sangat efektif jika dua kamar dipisahkan dan dibedakan. 84

2. Parlemen Negara Kesatuan