Lembaga Perwakilan Daerah Senate menurut Konstitusi RIS 1949

- DPRGR : Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong - DPD : Dewan Perwakilan Daerah - Konstituante - Senat - Utusan Daerah B. Perbandingan Lembaga Perwakilan Daerah pada saat berlakunya Konstitusi RIS 1949 dan Pasca Amanademen UUD NRI 1945.

1. Lembaga Perwakilan Daerah Senate menurut Konstitusi RIS 1949

Sebagaimana diatur dalam pasal 188 Konstitusi RIS yang menyatakan bahwa “Konstituante terdiri dari DPR dan Senat dengan jumlah anggota dua kali lipat”. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 188, DPR dan Senat adalah lembaga perwakilan daerah dalam parlemen Konstuante. Adapun tugas dan kewenangan Senat sebagai lembaga perwakilan daerah atau perwakilan negara bagian dalam negara RIS adalah: a. Mewakili daerah-daerah bagiannegara-negara bagian 98 b. Mengundang menteri-menteri untuk meminta keterangan atau pun menyampaikan masukan serta penerangan berkaitan dengan tugas dan kewajibannya. 99 98 Pasal 80 ayat 1 Konstitusi RIS, lihat juga Subardjo, H, Dewan Perwakilan Daerah DPD MenurutUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 …, ibid, h.59-61 99 Pasal 96 Konstitusi RIS , lihat juga Subardjo, H, ibid Universitas Sumatera Utara c. Bersama DPR dan Pemerintah memiliki kekuasaan dalam peraturan perundang-undangan 100 d. Menindaklanjuti atas usulan suatu RUU yang diajukan pemerintah yang berkaitan dengan hubungan antara RIS dengan daerah-daerah bagiannegara-negara bagian 101 e. Mengajukan usulan RUU kepada DPR yang berkaitan dengan hubungan antara RIS dengan daerah-daerah bagiannegara-negara bagian. 102 f. Membentuk UU yang berkaitan dengan hubungan antara RIS dengan daerah-daerah bagiannegara-negara bagian 103 g. Menolak Usulan RUU oleh Pemerintah 104 h. Menerima pemberitahuan usulan RUU yang diajukan Pemerintah oleh DPR. 105 i. Memberitahukan kepada Pemerintah atas usulan RUU yang disepakati bersama DPR untuk disyahkan dihadapan DPR. 106 Dengan melihat Konstitusi Amerika Serikat, terdapat kewenangan atau kekuasan khusus yang diberikan kepada senate Amerika Serikat, yaitu: 100 Pasal 127 ayat 1 Konstitusi RIS, lihat juga Subardjo, H, ibid 101 Pasal 128 ayat 1 Konstitusi RIS , lihat juga Subardjo, H, ibid 102 Pasal 128 ayat 2 Konstitusi RIS, lihat juga Subardjo, H, ibid 103 Pasal 131 Konstitusi RIS, lihat juga Subardjo, H, ibid 104 Pasal 132 ayat 1 Konstitusi RIS, lihat juga Subardjo, H, ibid 105 Pasal 133 Konstitusi RIS, lihat juga Subardjo, H, ibid 106 Pasal 135, 136 Konstitusi RIS, lihat juga Subardjo, H, ibid Universitas Sumatera Utara a. Senat merupakan kekuasaan satu-satunya untuk mencoba semua impeachment. Ketika dalam keadaan ini, mereka harus disumpah atau dengan penguatanaffirmasi. Ketika Presiden Amerika Serikat diadili, yang mengetuai pengadilan tersebut adalah Ketua Mahkamah Agung: dan tidak ada seorangpun yang dapat dihukum tanpa persetujuan dua pertiga dari anggota yang hadir Article I, Section 3, Par. 6. b. Keputusan dalam kasus Impeachment harus tidak memperpanjang lebih jauh dengan pemecatan dari jabatan dan diskualifikasi untuk menangani dan menikmati jabatan, kepercayaan atau keuntungan dibawah Amerika Serikat: tetapi Hukuman Partai harus, meskipun begitu dapat dikenakan dan tunduk pada dakwaan, pengadilan, keputusan dan hukuman menurut hukum Article I, Section 3, Par. 7. c. Harus memberi persetujuan dengan suara setuju 23 dari seluruh suara kepada setiap perjanjian yang diadakan oleh Amerika Serikat, sebelum perjanjian itu dapat berlaku. 107 d. Mempunyai hak untuk menyetujui atau tidak pengangkatan-pengangkatan duta-duta besar, para menteri kabinet dan konsul, hakim Mahkamah Agung dan lain-lain pegawai U.S. A. yang masih akan ditetapkan dengan Undang-Undang. 108 107 S. Pamudji, Perbandingan Pemerintahan, Cet. Ke-III, Jakarta: Bumi Aksara, 1994, h. 95 108 The Constitution of The United States of America, Article II Section 3, al. 2 Universitas Sumatera Utara

2. Lembaga Perwakilan Daerah DPD menurut UUD NRI 1945