Sistem Parlemen dalam Sejarah Konstitusi Indonesia 1. UUD NRI 1945 di awal kemerdekaan

BAB III PELAKSANAAN SISTEM BIKAMERAL

DALAM SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA Sejarah menggariskan adanya peran yang dilakukan oleh lembaga parlemen dalam institusi negara yang selama ini ada. Secara teoritik, keberadaan lembaga parlemen serta peranannya dapat ditarik ke beberapa hal. Salah satunya adalah semangat demokrasi. Semangat demokrasi menjadi alasan bagi keberadaan lembaga parlemen karena salah satu prasyarat mutlak demokrasi adalah kebutuhan akan partisipasi yang baik dalam menjalankan prinsip kedaulatan rakyat. 89

A. Sistem Parlemen dalam Sejarah Konstitusi Indonesia 1. UUD NRI 1945 di awal kemerdekaan

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, pada tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI mengesahkan dua agenda pokok ketatanegaraan Indonesia, yaitu membentuk dan menetapkan UUD NRI 1945 dan memilih Presiden dan Wakil Presiden. Dengan demikian UUD NRI 1945 sebagai staats fundamental norm menjadi hukum dasar bagi terbentuknya negara Indonesia dan yang mengatur tata kehidupan berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia. 90 89 Saldi Isra dan Zainal Arifin Mochtar, ibid, h. 118 90 Charles Simabura, ibid, h. 47 Universitas Sumatera Utara Terbentuknya UUD NRI 1945 oleh PPKI, untuk pertama kalinya Indonesia memiliki pemerintahan yang terbentuk dari semangat perjuangan bangsa. Terbentuknya lembaga kepresidenan, mengawali lahirnya lembaga pemerintahan yang baru, yaitu lembaga-lembaga negara yang dibentuk oleh Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP. KNIP merupakan lembaga yang dibentuk oleh UUD NRI 1945, yang anggotanya berasal dari anggota-anggota PPKI. Tugas KNIP adalah membantu Presiden dalam menjalankan tugas pemerintahan negara dan membentuk lembaga-lembaga negara baru. Terpilihnya Soekarno dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, maka oleh UUD NRI 1945 membentuk lembaga-lembaga negara untuk membantu lembaga kepresidenan yang telah terbentuk pertama kali. Lembaga- lembaga negara yang dibentuk oleh UUD NRI 1945 yaitu MPR, DPR, Presiden, MA, BPK, dan DPA. Keenam lembaga negara yang fundamental tersebut merupakan pilar utama dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia. Sistem ketatanegaraan Indonesia tidak terlepas dari pelaksanaan sistem parlemen Indonesia yang digunakan dalam menjalankan pemerintahan, untuk itu MPR dan DPR sebagai parlemen Indonesia yang anggotanya berasal dari KNIP, memiliki tugas untuk menetapkan dan mengubah UUD 1945, menetapkan Garis- Garis Besar Haluan Negara GBHN dan membentuk UU, yang akan dilaksanakan oleh Presiden dalam menjalankan pemerintahan negara. Sistem parlemen yang digunakan belum jelas apakah mengunakan sistem satu kamar atau dua kamar, karena pada pasal 2 ayat 1 UUD NRI 1945, menyatakan Universitas Sumatera Utara bahwa “MPR terdiri atas anggota-anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang”. Keberadaan utusan daerah dan golongan disamping DPR, mengisyarakat bahwa parlemen terdiri dari tiga lembaga perwakilan yang berbeda atau tiga kamar trikameral dalam parlemen MPR, namun kenyataannya bawah yang dikatakan legislatif adalah lembaga negara yang memiliki kewenangan membentuk UU. Untuk kewenangan tersebut utusan daerah dan utusan golongan menyerahkan sepenuhnya pada DPR, maka pelaksanaan sistem parlemen di awal kemerdekaan dapat dikatakan, bahwa parlemen Indonesia menganut unikameral.

2. Kostitusi Republik Indonesia Serikat 1949 Konstitusi RIS 1949