Ia dibuat untuk suatu waktu tertentu atau sampai diakhiri oleh salah satu pihak.

3. Ia dibuat untuk suatu waktu tertentu atau sampai diakhiri oleh salah satu pihak.

Di antara larangan-larangan perlu diketahui larangan untuk mengadakan apa yang dinamakan "nering-beding," yaitu suatu perjanjian di mana si pekerja diwajibkan menggunakan upah atau gajinya menurut petunjuk atau peraturan yang ditetapkan oleh majikan.

Selanjutnya ditetapkan, bahwa suatu perjanjian khusus yang mengandung hukuman-hukuman (strafbeding) hanya diperbolehkan apabila perjanjian perburuhan dibuat tertulis.

Diperbolehkan apa yang dinamakan suatu "concurrentiebe- ding," di mana diperjanjikan bahwa si pekerja, bila ia sudah berhenti bekerja dilarang mendirikan suatu perusahaan yang akan menyaingi perusahaan majikannya.

Sebelum waktu yang ditentukan berakhir, salah satu pihak dapat mengakhiri perjanjian seketika, tetapi ia dapat dituntut oleh pihak yang lain untuk memberikan kerugian. Menurut undang- undang ia dapat dibebaskan dari tuntutan itu, apabila ia dapat membuktikan di depan hakim, bahwa pengakhiran itu dilakukan karena suatu sebab yang mendadak dan mendesak (dringen-de redenen), yang menyebabkan pihak tersebut tidak dapat meneruskan perjanjian. Suatu sebab yang demikian, bagi pihak majikan dapat berupa, misalnya karena seorang pekerja sangat buruk kerjanya. Bagi si pekerja, misalnya karena majikan tidak membayar gaji atau upah pada waktu yang diperjanjikan. Jika diadakan suatu waktu percobaan (proeftijd), maka dalam waktu itu masing-masing pihak dapat mengakhiri perjanjian begitu saja dan setiap waktu. Waktu percobaan tidak dibolehkan melebihi tiga bulan. Suatu perjanjian kerja berakhir dengan sendirinya, apabila si pekerja Sebelum waktu yang ditentukan berakhir, salah satu pihak dapat mengakhiri perjanjian seketika, tetapi ia dapat dituntut oleh pihak yang lain untuk memberikan kerugian. Menurut undang- undang ia dapat dibebaskan dari tuntutan itu, apabila ia dapat membuktikan di depan hakim, bahwa pengakhiran itu dilakukan karena suatu sebab yang mendadak dan mendesak (dringen-de redenen), yang menyebabkan pihak tersebut tidak dapat meneruskan perjanjian. Suatu sebab yang demikian, bagi pihak majikan dapat berupa, misalnya karena seorang pekerja sangat buruk kerjanya. Bagi si pekerja, misalnya karena majikan tidak membayar gaji atau upah pada waktu yang diperjanjikan. Jika diadakan suatu waktu percobaan (proeftijd), maka dalam waktu itu masing-masing pihak dapat mengakhiri perjanjian begitu saja dan setiap waktu. Waktu percobaan tidak dibolehkan melebihi tiga bulan. Suatu perjanjian kerja berakhir dengan sendirinya, apabila si pekerja

Pemborongan pekerjaan (aanneming van werk) ialah suatu perjanjian, di mana satu pihak menyanggupi untuk keperluan pihak lainnya, melakukan suatu pekerjaan tertentu dengan pembayaran upah yang ditentukan pula. Dalam pengertian pemborongan pekerjaan ini, tidak saja termasuk hal seorang aannemer yang membuat rumah dan bangunan, tetapi juga seorang penjahit yang membikin pakaian atau seorang tukang reparasi yang memperbaiki sebuah mobil.

Suatu perjanjian untuk melakukan suatu pekerjaan, yang tidak dapat dimasukkan dalam pengertian "arbeids-contract" atau pemborongan pekerjaan, dinamakan perjanjian untuk melakukan suatu pekerjaan terlepas, misalnya hal seorang dokter gigi yang mencabut gigi atau seorang kuli yang mengangkut barang.

Perjanjian-perjanjian yang diterangkan di atas, dinamakan "benoemde overeenkomsten," yaitu semuanya mempunyai nama- nama tertentu (jual beli, sewa menyewa dan sebagainya). Berhubung dengan asas kebebasan untuk membuat perjanjian apa saja, asal tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan atau ketertiban umum, kita merdeka untuk menciptakan perjanjian apa saja yang tidak disebutkan dalam Buku III. Dan memang dalam praktek banyak terdapat perjanjian yang tidak dapat dimasukkan dalam salah satu ruangan dalam Buku III itu. Misalnya saja hal seorang yang menginap di suatu hotel dengan mendapat makanan dan pelayanan. Perjanjian apakah yang ia tutup dengan pemilik hotel? Bukan sewa-menyewa kamar, sebab ia mendapat makanan dan pelayanan; juga bukan jual beli makanan dan minuman, sebab ia menginap juga di situ. Inilah suatu contoh dari suatu "onbenoemde overeenkomst," suatu perjanjian yang tidak bernama.