Harus disebutkan tanggal pengeluaran surat wesel dan tempat di mana surat wesel itu telah dikeluarkan (ditarik).

5. Harus disebutkan tanggal pengeluaran surat wesel dan tempat di mana surat wesel itu telah dikeluarkan (ditarik).

6. Harus dibubuhi tanda tangan orang yang mengeluarkan surat wesel.

Perikatan wesel baru lahir dengan pernyataan si berhutang bahwa ia sanggup membayar wesel itu. Pernyataan itu dilakukan dengan membubuhi tanda tangannya pada surat wesel di bawahnya suatu catatan yang berbunyi: "mengakseptir" surat wesel tersebut. Tiap pemegang surat wesel berhak untuk memintakan akseptasi tersebut. Dalam praktek, suatu surat wesel lazimnya dimintakan akseptasi dahulu sebelum ia diedarkan, agar ia lebih mudah dapat diperdagangkan. Berdasarkan hutangnya kepada si penarik wesel, hutang mana lazim dinamakan "fonds" ("dana") si berhutang diwajibkan mengakseptir. Jika ia menolak, ia melakukan wanprestasi dengan akibat-akibatnya yang merugikan baginya.

Surat wesel oleh si penarik, dapat ditetapkan supaya dibayar pada waktu ia dipertunjukkan, tetapi juga dapat ditetapkan ia harus dibayar setelahnya lewat suatu waktu (misalnya 3 bulan) terhitung mulai tanggal ia dikeluarkan atau terhitung mulai tanggal ia ditunjukkan kepada si berhutang. Dalam hal yang belakangan ini, yang dianggap sebagai tanggal penunjukan ialah tanggal dimintanya akseptasi. Memang dalam kalangan perdagangan, suatu wesel telah memperoleh peranan yang penting sebagai suatu alat untuk memberikan kredit atau kelonggaran waktu kepada seorang yang berhutang, karena orang itu tidak diharuskan membayar hutangnya seketika, tetapi diperbolehkan membayar setelah lewat suatu waktu. Bagi seorang pemegang wesel, jika ia membutuhkan uang tunai atau harus membayar hutangnya, ia dapat menjual surat wesel atau membayarkannya kepada orang yang menghutangkan itu.

Sebagaimana diterangkan, suatu wesel dapat secara mudah dipindahkan kepada orang lain, yaitu dengan hanya memberikan suatu catatan di balik surat wesel, yang berbunyi, "untuk saya kepada si X atas order," membubuhkan tanda tangannya di bawah catatan tersebut dan menyerahkan surat weselnya kepada orang lain itu. Cara memindahkan hak ini dinamakan endossement. Orang yang memindahkan haknya dinamakan endossant. Orang yang menerima hak dinamakan geendosseerde. Jadi pemindahan hak di sini, dilakukan dengan suatu cara yang khusus, berlainan dengan cara yang berlaku bagi suatu pemindahan piutang biasa (cessie), yang harus dilakukan dengan suatu akte tersendiri, dan diberitahukan kepada si berhutang.

Menurut undang-undang, adalah mungkin seorang lain yang tidak bersangkutan dengan hutang piutang wesel, menanggung pembayaran wesel itu. Penanggungan ini dinamkaan "aval" dan ia dapat diberikan untuk siapa saja yang tersangkut dalam perikatan wesel, baik untuk si penarik, maupun untuk salah seorang Menurut undang-undang, adalah mungkin seorang lain yang tidak bersangkutan dengan hutang piutang wesel, menanggung pembayaran wesel itu. Penanggungan ini dinamkaan "aval" dan ia dapat diberikan untuk siapa saja yang tersangkut dalam perikatan wesel, baik untuk si penarik, maupun untuk salah seorang

Berlainan dengan suatu penanggungan hutang biasa (borgtocht) menurut B.W., suatu aval tetap sah, meskipun perjanjian yang ditanggung sendiri mungkin dapat dibatalkan lantaran sesuatu sebab, asal saja pembatalan ini tidak lantaran suatu pelanggaran syarat tentang bentuk dan cara (pasal 131 W.v.K.). Jadi, misalnya, meskipun orang yang ditanggung ternyata di bawah umur sehingga perjanjiannya dapat dibatalkan, si penanggung tetap terikat.

Seperti seorang penanggung hutang biasa, seorang penanggung hutang wesel menggantikan hak-hak dari orang yang ditanggungnya, apabila ia telah membayar hutangnya.

Jika si berhutang tidak suka melakukan akseptasi atau menolak penagihan pembayaran, si penagih surat wesel (pemegang terakhir) berhak untuk menuntut pembayaran dari si penarik atau dari endossant (yaitu orang dari siapa ia menerima surat wesel itu), ataupun dari siapa saja yang pernah memegang surat wesel itu terlebih dahulu, ataupun dari si penanggung (avalist).

Penuntutan tanggung jawab ini dinamakan "regres." Bahwa orang- orang itu semuanya mempertanggungjawabkan, memang sudah pada tempatnya, karena baik seorang penarik wesel maupun seorang endossant, dapat dianggap menanggung bahwa wesel itu akan dibayar jika waktunya tiba. Mereka seolah-olah telah menerbitkan suatu kepercayaan terhadap surat wesel yang mereka keluarkan atau edarkan itu, sehingga sudah sepatutnya mereka dipertanggungjawabkan, jika penagihan kepada si berhutang menemui kegagalan. Dan penanggungan itu, masing-masing untuk sepenuhnya atas dasar tanggung menanggung (hoofdelijke aan- sprakelijkheid).

Menurut undang-undang, jika si berhutang menolak melakukan akseptasi atau pembayaran, haruslah itu dinyatakan secara resmi, yaitu dengan suatu proses-verbal dari seorang jurusita atau notaris. Pernyataan resmi itu dinamakan "protes" dan peristiwa penolakan akseptasi atau pembayaran itu harus dengan segera diberitahukan pada si penarik wesel dan si endossant. Pemberitahuan ini dinamakan "notificatie."

Hak regres dapat dilakukan dengan menuntut salah seorang yang dipilih (penarik, salah seorang endossant atau avalist) di depan hakim atau dengan menarik lagi suatu wesel terhadap orang tersebut. Wesel semacam ini dinamkaan wesel ulangan (her-wissel).

Jika salah seorang endossant membayar atas tuntutan regres tersebut, maka ia memperoleh juga suatu hak regres terhadap orang-orang lainnya yang telah sama menanda tangani surat wesel itu.

Ada juga suatu kemungkinan, bahwa seorang yang tidak tersangkut dalam perikatan wesel, pada suatu ketika di mana si pemegang wesel sudah berhak melakukan hak regresnya (jadi pada waktu penagihan kepada si berhutang sudah menemui kegagalan), menyatakan bersedia membayar wesel itu, dengan maksud untuk mencegah pelaksanaan hak regres itu dan dengan demikian mempertahankan kepercayaan terhadap wesel tersebut. Peristiwa ini dinamakan "intervensi."

Suatu hutang wesel hapus menurut cara-cara yang berlaku untuk hapusnya perikatan-perikatan pada umumnya. Selain dari itu ada pula beberapa cara khusus untuk wesel :

1. Penagihan terhadap seorang yang telah mengakseptir suatu wesel hapus, karena lewatnya waktu tiga tahun, terhitung mulai hari dan tanggal wesel itu dapat ditagih (vervaldag).

2. Pelaksanaan hak regres oleh seorang pemegang surat wesel hapus, setelah lewat waktu satu tahun terhitung mulai hari dan tanggal protes dilakukan.

3. Hak regres di antara para endossant dan terhadap si penarik wesel hapus, dengan lewatnya waktu enam bulan, terhitung mulai hari dan tanggal di mana salah seorang endossant telah membayar wesel ulangan atau digugat di depan hakim.

Dalam praktek terdapat berbagai macam wesel, misalnya :

1. Jika belum terdapat seorang yang suka mengambil suatu wesel, adakalanya seorang berpiutang menarik suatu wesel terhadap si berhutang, atas ordernya si penarik sendiri.