Pandrecht harus disertai dengan penyerahan kekuasaan atas barang yang dijadikan tanggungan, hypotheek tidak.

1. Pandrecht harus disertai dengan penyerahan kekuasaan atas barang yang dijadikan tanggungan, hypotheek tidak.

2. Pandrecht hapus, jika barang yang dijadikan tanggungan berpindah ke tangan orang lain, tetapi hypotheek tetap terletak sebagai beban di atas benda yang dijadikan tanggungan meskipun benda ini dipindahkan pada orang lain.

3. Lebih dari satu pandrecht atas satu barang meskipun tidak dilarang oleh undang-undang, di dalam praktek hampir tak pernah terjadi, tetapi beberapa hypotheek yang bersama- sama dibebankan di atas satu rumah adalah suatu keadaan yang biasa.

Hypotheek seperti halnya dengan pand bersifat accessoir, artinya diadakan sebagai buntut belaka dari suatu perjanjian pokok, yaitu perjanjian pinjam uang. Yang dapat dijadikan obyek hypotheek, hanyalah benda yang tak bergerak yang bukan milik orang yang menghutangkan sendiri. Suatu hypotheek, hanya dapat diberikan oleh pemilik benda tersebut (pasal 1168 B.W.). Di dalam akte, hypotheek harus diterangkan untuk jumlah berapa hypo-theek itu diberikan. Semua perjanjian yang menetapkan, bahwa orang yang menghutangkan akan dapat memiliki benda tanggungan adalah batal (pasal 1178 B.W.).

Perjanjian hypotheek, harus diletakkan dalam suatu akte authentiek, yaitu suatu akte notaris. Supaya ia mempunyai kekuatan terhadap orang pihak ketiga, hypotheek harus didaftarkan pada pegawai pengurusan pembalikan nama (overschrijvingsambte-naar) yang wilayahnya meliputi tempat di mana terletak persil atau rumah yang dipertanggungkan. Pegawai pengurusan pembalikan nama tersebut lazim juga dinamakan pegawai penyimpan hypotheek (hypotheekbewaarder). Untuk pendaftaran tersebut di atas, yang dilakukan atas permintaan orang yang menghutangkan, harus diserahkan suatu petikan dari akte hypotheek — petikan mana dinamakan "borderel" — yang harus memuat : nama orang yang menghutangkan, nama orang yang berhutang, jumlah hutang, penunjukan persil yang dijadikan tanggungan menurut keterangan Perjanjian hypotheek, harus diletakkan dalam suatu akte authentiek, yaitu suatu akte notaris. Supaya ia mempunyai kekuatan terhadap orang pihak ketiga, hypotheek harus didaftarkan pada pegawai pengurusan pembalikan nama (overschrijvingsambte-naar) yang wilayahnya meliputi tempat di mana terletak persil atau rumah yang dipertanggungkan. Pegawai pengurusan pembalikan nama tersebut lazim juga dinamakan pegawai penyimpan hypotheek (hypotheekbewaarder). Untuk pendaftaran tersebut di atas, yang dilakukan atas permintaan orang yang menghutangkan, harus diserahkan suatu petikan dari akte hypotheek — petikan mana dinamakan "borderel" — yang harus memuat : nama orang yang menghutangkan, nama orang yang berhutang, jumlah hutang, penunjukan persil yang dijadikan tanggungan menurut keterangan

Orang yang memberi tanggungan, lazim dinamakan pemberi hypotheek. Pihak yang menerimanya dinamakan pengambil atau pemegang hypotheek. Jika ada beberapa orang pemegang hypotheek atas satu persil, mereka itu diberikan nomor urut menurut tanggal pendaftaran masing-masing hypotheek. Sebagaimana telah diterangkan, suatu hypotheek yang tidak didaftarkan tidak mempunyai kekuatan apapun. Nomor urut para pemegang hypotheek juga lazim dinamakan tingkatan (rang) dan menunjukkan kedudukan masing-masing apabila diadakan pembagian pendapatan lelangan persil yang dipertanggungkan.

Hak-hak yang menurut undang-undang boleh diperjanjikan ("bedingen") dalam suatu perjanjian hypotheek, ialah :

*) Menurut PP 10/1961 pembebanan tanah dengan hypotheek harus dilakukan di hadapan Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Agraria. Pejabat tersebut dinamakan Ppiahat. Ppmhnflt Akt.p Tanah fPPATV

penjualan benda-benda itu harus dibagi di antara para penagih menurut perimbangan jumlah piutang masing-masing, kecuali jikalau di antara mereka itu ada sementara yang oleh undang-undang telah diberikan hak untuk mengambil pelunasan lebih dahulu dari pada penagih-penagih yang lainnya. Menurut pasal 13 mereka ini ialah penjualan benda-benda itu harus dibagi di antara para penagih menurut perimbangan jumlah piutang masing-masing, kecuali jikalau di antara mereka itu ada sementara yang oleh undang-undang telah diberikan hak untuk mengambil pelunasan lebih dahulu dari pada penagih-penagih yang lainnya. Menurut pasal 13 mereka ini ialah

Apa yang dimaksudkan dengan privilege, ini diterangkan oleh pasal 1134, yaitu suatu kedudukan istimewa dari seorang penagih yang diberikan oleh undang-undang melulu berdasarkan sifat piutang. Piutang-piutang semacam ini dinamakan "bevoor-rechte schulden." Pand dan hypotheek mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada privilege, kecuali jika oleh undang-undang ditentukan lain. Pand dan hypotheek tidak pernah bertentangan satu sama lain, karena pand hanya dapat diberikan atas barang-barang yang bergerak, sedangkan hypotheek sebaliknya hanya mungkin atas benda-benda yang tak bergerak.

Meskipun privilege mempunyai sifat-sifat yang menyerupai pand atau hypotheek, tetapi kita belum dapat menamakannya suatu hak kebendaan, karena privilege itu barulah timbul apabila suatu kekayaan yang telah disita ternyata tidak cukup untuk melunasi semua hutang dan karena privilege itu tidak memberikan sesuatu kekuasaan terhadap suatu benda. Seorang penagih yang mempunyai privilege pun tidak dapat menyita sesuatu benda jika ia tidak memegang suatu titel eksekutorial, misalnya suatu putusan hakim. Dapat diperingatkan bahwa privilege itu diberikan oleh undang- undang sendiri kepada beberapa macam penagihan atau piutang berhubung dengan sifat piutang-piutang itu. Sedangkan pand dan hypotheek selalu harus semata-mata diperjanjikan oleh pihak yang berkepentingan.

Menurut undang-undang ada dua macam privilege. Pertama, yang diberikan terhadap suatu benda tertentu. Kedua, yang diberikan terhadap semua kekayaan orang yang berhutang. Privilege semacam yang pertama itu, mempunyai kedudukan lebih tinggi

daripada yang diberikan terhadap semua kekayaan orang yang berhutang.

Piutang-piutang yang diberikan privilege terhadap barang- barang tertentu ialah :