2.5. Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : H
1
: Terdapat pengaruh yang signifikan dari iklim sosial keluarga terhadap orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan dan karir
H
2
: Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel lain terhadap orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan dan karir
BAB 3
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun penjelasan mengenai metode dimulai dengan deskripsi
mengeai populasi dan sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, serta metode analisis data.
Pada penelitian ini, yang hendak diteliti adalah apakah ada pengaruh dari iklim sosial keluarga terhadap orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan dan karir
pada remaja. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut adalah pendekatan kuantitatif, dimana temuan
penelitian merupakan hasil kesimpulan statistik beserta analisisnya.
3.1. Populasi dan Sampel Penelitian
3.1.1. Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah remaja. Remaja adalah masa diantara 12-21 tahun dengan perincian 12-15 tahun merupakan masa remaja
awal, 15-18 tahun merupakan masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun merupakan masa remaja akhir. Remaja yang dimaksud dalam penelitian ini dan akan dijadikan
sebagai populasi adalah remaja pertengahan dengan rentang usia 15-18 tahun. Hal ini
dikarenakan remaja yang berada pada kategori usia tersebut adalah remaja yang sedang bersekolah di SMA sekolah menengah atas, dengan asumsi bahwa remaja
tersebut berada pada masa untuk mempersiapkan diri untuk memasuki masa depan khususnya dalam bidang pekerjaan dan karir.
Populasi ini dipilih karena penelitian ini melihat adanya hubungan antara iklim sosial keluarga dengan orientasi masa depan, dimana orientasi tentang
pekerjaan dan karir di masa depan merupakan salah satu tugas perkembangan remaja. Seperti teori yang dikemukakan oleh Havighurst 1976, dalam Monks Knoers,
2002 bahwa salah satu tugas perkembangan remaja adalah persiapan diri secara ekonomis atau persiapan memasuki dunia pekerjaan serta pemilihan dan latihan
jabatan. Selain itu, orientasi masa depan atau gagasan seseorang mengenai perencanaan, motivasi dan perasaan tentang masa depannya merupakan persoalan
yang terjadi pada masa remaja McCabe Bernett, 2000. Greene 1986, dalam McCabe Bernett, 2000 mengatakan bahwa masa remaja merupakan waktu dimana
orientasi masa depan dapat tumbuh dengan cepat serta dapat membedakan dan mengembangkannya. Dengan kata lain orientasi masa depan sangat erat kaitannya
dengan masa remaja. Selain itu remaja yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah remaja
yang tinggal di wilayah Jakarta Utara. Pemilihan wilayah ini dikarenakan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut heterogen. Kategori heterogen di sini terlihat dari
kondisi sosioeconomi masyarakatnya yang terdiri dari masyarakat berstatus sosial
ekonomi rendah, menengah dan tinggi dan juga kultur atau etos budayanya yang berbeda-beda.
Kondisi seperti inilah yang secara otomatis membuat karakter yang cenderung berbeda-beda pada setiap warganya khususnya pada masing-masing keluarga.
Dimana karakter yang berbeda-beda ini nantinya akan membentuk suatu iklim di dalam keluarga yang nantinya akan mempengaruhi orientasi masa depan pada remaja
yang tinggal di dalamnya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurmi 1987, dalam McCabe Barnett, 2000, bahwa iklim dalam keluarga
merupakan salah satu faktor dan prediktor yang penting dalam orientasi masa depan
pada anak. Oleh karena itu, kecenderungan-kecenderungan inilah yang membuat peneliti mengambil remaja yang tinggal di wilayah tersebut sebagai populasi.
3.1.2. Sampel
Penelitian dilakukan di Kotamadya Jakarta Utara dengan sampel penelitian adalah remaja SMA dan SMK berusia 15 – 18 tahun. Selain itu, remaja yang menjadi
sampel pada penelitian ini adalah remaja yang tinggal di dalam sebuah keluarga atau memiliki keluarga yang terdiri dari orang tua lengkap atau orang tua tidak lengkap
ayah saja atau ibu saja dan memiliki saudara kandung kakak dan adik atau salah satu. Hal ini dikarenakan penelitian ini terfokus pada salah satu konteks keluarga
yaitu iklim sosial keluarga.
3.1.3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel akan dilakukan dengan menggunakan cluster random sampling, dimana cluster sampling digunakan untuk pemilihan wilayah dan random
sampling digunakan dalam dua tahap, yaitu tahap memilih sekolah dan tahap memilih kelas.
3.2. Variabel Penelitian
Definisi variabel menurut Jahja Umar, Ph.D 2009 adalah sesuatu yang bervariasi dari satu kasus ke kasus yang lain. Dalam penelitian ini variabel yang
menjadi fokus pertanyaan adalah orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan dan karir, yang selanjutnya disebut sebagai variabel terikat dependent variabel DV.
Sedangkan variabel yang diasumsikan dapat mempengaruhinya dan tidak menjadi fokus pertanyaan dalam penelitian ini adalah iklim sosial keluarga, yang selanjutnya
disebut sebagai variabel bebas independent variabel. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai variabel-variabel tersebut :
3.2.1. Orientasi Masa Depan Dalam Bidang Pekerjaan dan Karir
Definisi konseptual dari variabel orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan dan karir adalah sekumpulan skemata, atau sikap dan asumsi dari
pengalaman masa lalu, yang berinteraksi dengan informasi dari lingkungan untuk membentuk ekspektansi mengenai masa depan, membentuk tujuan dan aspirasi serta
memberikan makna pribadi pada kejadian di masa depan Nurmi, 1991 dalam McCabe Bernett, 2000.
Sedangkan definisi
operasional dari variabel ini adalah skor yang diperoleh dari responden melalui instrumen dalam bentuk skala yang mengukur sikap dan
asumsi mengenai pekerjaan dan karir yang terbentuk dari pengalaman masa lalu, yang berinteraksi dengan informasi dari lingkungan untuk membentuk ekspektansi
mengenai masa depan, membentuk tujuan dan aspirasi serta memberikan makna pribadi pada kejadian di masa depan.
3.2.2. Iklim Sosial Keluarga
Definisi konseptual dari variabel iklim sosial keluarga adalah suatu deskripsi yang dibuat berdasarkan persepsi anggota keluarga mengenai ciri-ciri, kejadian-
kejadian dan proses-proses yang terjadi dalam suatu organisasi atau lingkungan Kozlowski dan Doherty, 1989. Dalam hal ini yang dimaksud dengan organisasi
adalah keluarga. Sedangkan definisi operasional iklim sosial keluarga merupakan skor yang
diperoleh dari responden melalui instrumen dalam bentuk skala yang mengukur deskripsi berdasarkan persepsi responden mengenai ciri-ciri, kejadian-kejadian dan
proses-proses yang terjadi di dalam keluarga.
3.3. Metode Pengumpulan Data
3.3.1. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan 3 macam kuisioner yang dapat membantu menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. Kuisioner dipilih karena
sifatnya yang efisien, dimana kuisioner dapat diberikan pada banyak responden dalam waktu singkat. Kuisioner yang pertama adalah kuisioner mengenai data pribadi yang
di dalamnya terdiri dari biodata responden serta beberapa pertanyaan pendukung penelitian. Kedua adalah kuisioner orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan dan
karir berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Nurmi 1989. Ketiga adalah kuisioner iklim sosial keluarga berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Moos
2002. Kuisioner mengenai data pribadi berbentuk pertanyaan terbuka-tertutup.
Sedangkan kuisioner orientasi masa depan dan iklim sosial keluarga berbentuk skala, dan skala yang digunakan adalah skala model Likert. Item-item pada skala model
Likert disusun berdasarkan keharusan bahwa semua item di dalamnya mengukur hal yang sama. Dalam skala ini subyek diharuskan memilih jawaban yang paling
menggambarkan dirinya sendiri, bukan pendapat orang lain. Skala ini mengukur derajat persetujuan dan ketidaksetujuan strongly agree-strongly disagree yang
menggambarkan kadar sikap positif dan negatif subyek terhadap objek sikap.
Tabel 3.1 Bobot Skor Pernyataan
Skala 1 Favorable
Unfavorable
Sangat Sesuai SS 6
1 Sesuai S
5 2
Agak Sesuai AS 4
3 Agak Tidak Sesuai ATS
3 4
Tidak Sesuai TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1 6
Selanjutnya skor subjek pada setiap pernyataan dijumlahkan dan nilai totalnya menjadi skor untuk setiap subjek.
3.3.1.1. Kuisioner Mengenai Data Pribadi
Dalam penelitian diperlukan data mengenai identitas pribadi agar tidak tertukar antara sampel responden yang satu dengan yang lain. Selain itu, diperlukan
juga data serta pertanyaan-pertanyaan pendukung yang diperlukan untuk mendapatkan informasi mengenai variabel-variabel lain yang akan dikontrol.
Adapun data-data yang diperlukan adalah nama inisial, kelas, jenis kelamin, usia, sekolah untuk mengetahui jalur pendidikannya, agama, suku bangsa dan
pengeluaran tiap bulan untuk mengetahui status sosioekonominya. Selain data-data tersebut juga terdapat pertanyaan-pertanyaan singkat mengenai teman sebaya,
lingkungan tempat tinggal serta keterlibatannya dalam organisasi.
3.3.1.2. Kuisioner Orientasi Masa Depan
Alat ukur orientasi masa depan dibuat berdasarkan teori orientasi masa depan yang dikemukakan oleh Jari-Erik Nurmi 1989. Penelitian ini akan difokuskan pada
prospective life domain dari orientasi masa depan, yaitu domain pekerjaan dan karier. Dalam penelitian ini alat ukur orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan
dan karir yang digunakan merupakan adaptasi dari Nurmi 1989. Dikarenakan alat ukur yang digunakan tersebut adalah berbentuk teks wawancara, maka pada
penelitian ini peneliti mengadaptasinya ke dalam bentuk skala model Likert. Berikut ini adalah gambaran domain dan subdomain orientasi masa depan Nurmi, 1991 :
a. Motivasi Motivational yaitu suatu dorongan yang terdapat dalam diri individu
untuk mencapai tujuannya. • Tujuan karir yang ingin dicapai
• Waktu pencapaian tujuan karir • Dorongan atau motif pencapaian tujuan
b. Perencanaan Planning yaitu strategi yang disusun untuk merealisasikan
tujuan. Perencanaan dapat tercapai melalui : • Pengetahuan mengenai bidang yang dicita-citakan
• Kompleksitas perencanaan tujuan • Tingkat realisasi atau pelaksanaan rencana
c. Evaluasi Evaluation yaitu penilaian individu tentang sejauh mana tujuan yang
ditetapkan dapat direalisasikan. Evaluasi dapat tergambarkan melalui kontrol yang dimiliki oleh individu control, evaluasi emosi Nurmi, 1989 dan
kemungkinan pencapaian tujuan pekerjaan dan karir optimisme. • Keyakinan diri untuk dapat mengontrol realisasi dari harapan dan tujuan
• Perkiraan terhadap kemungkinan pencapaian tujuan • Kondisi emosi yang mengikuti individu ketika mengevaluasi apa yang
dilakukannya untuk masa depan.
3.3.1.3. Kuisioner Iklim Sosial Keluarga
Alat ukur iklim sosial keluarga dibuat berdasarkan dimensi-dimensi iklim sosial keluarga dari teori yang dikemukakan oleh Moos 2002. Berikut ini adalah
domain dan subdomain dari iklim sosial keluarga Moos, 2002 : a.
Dimensi Hubungan Relationship Dimension • Kekompakan cohesion : sejauhmana anggota keluarga secara aktif
berpartisipasi dalam kegiatan keluarga dan secara emosional memperhatikan keluarga.
• Keterbukaan Expressiveness : sejauhmana anggota keluarga memiliki kebebasan untuk secara terbuka mengemukakan pendapat, masalah maupun
perasaannya. • Konflik Conflict : sejauhmana terdapat pertentangan-pertentangan pendapat
maupun kepentingan antar anggota keluarga. b.
Dimensi Pengembangan Pribadi Personal Growth Dimension • Kemandirian Independence, yaitu sejauhmana anggota keluarga didorong
untuk dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan mengambil keputusan sendiri • Orientasi Berprestasi Achievement Orientation, yaitu sejauhmana anggota
keluarga mendapat tekanandorongan untuk dapat menunjukkan prestasi dalam suatu hal
• Orientasi Rekreasional Recreational Orientation, yaitu sejauhmana melakukan kegiatan keluarga, bepergian bersama-sama, melakukan
permainan dianggap penting bagi keluarga • Orientasi Intelektual-Budaya Intelectual-Cultural Orientation, yaitu
seberapa jauh diskusi-diskusi antar anggota keluarga tentang masalah-masalah politik, sosial dan budaya dianggap penting
• Penekanan pada nilai-nilai Moral dan Keagamaan Moral and Religious Emphasis, yaitu seberapa jauh masalah-masalah dan nilai-nilai etika serta
religi dianggap berarti bagi keluarga c.
Dimensi Pemeliharaan dan Perubahan Sistem System Maintanance and Change Dimensions
• Peraturan Organization, yaitu jumlah dari struktur formal seperti aturan- aturan, jadwal-jadwal dan sebagainya yang berlaku dalam keluarga
• Pengawasan Control, yaitu sejauh mana suatu hal boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh anggota keluarga
3.3.2. Prosedur Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, karena data tersebut belum tersedia dan harus dicari terlebih dahulu. Untuk mendapatkan dan
mengumpulkan data tersebut maka dilakukan penelitian lapangan dengan instrumen
penelitian berupa kuisioner. Adapun tahapan pengumpulan datanya adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, peneliti mulai mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam proses mempersiapkan alat ukur ini, peneliti sambil
mengkaji kembali teori-teori yang akan digunakan. Selanjutnya peneliti melakukan konstruksi alat ukur dengan cara mengadaptasi alat ukur yang telah ada.
Setelah itu, peneliti membuat penyesuaian-penyesuaian yang perlu pada kalimat-kalimat aitem agar mudah dipahami responden. Berikut ini adalah kisi-kisi
alat ukur iklim sosial keluarga sebelum diuji coba.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Alat Ukur Iklim Sosial Keluarga Sebelum Diuji Coba
No. Item No Domain
Indikator Favourable Unfavourable
1. 2.
3. Dimensi
Hubungan Dimensi
Pengembangan Pribadi
Dimensi Pemeliharaan
a. Kekompakan
b. Keterbukaan
c. Konflik
a. Kemandirian
b. Orientasi
berprestasi c.
Orientasi Rekreasional
d. Orientasi
Intelektual-budaya e.
Penekanan pada nilai-nilai moral
dan keagamaan
a. Peraturan
b. Pengawasan
1, 13, 25, 38, 52, 61, 90
2, 14, 39, 44, 62, 71, 87
3, 16, 27, 78 4, 17, 34, 45,
53, 73, 85 12, 18, 29, 49,
56, 59, 80 6, 21, 35, 42,
74, 84 7, 24, 37, 43,
69, 76 8, 23, 32, 48,
54, 65, 68, 82 9, 19, 30, 50,
58, 67 11, 22, 31, 47,
57 15, 46, 77, 86
26, 70, 91 33, 41, 55, 60,
72, 88 28, 79
5, 64, 89 36, 81
51, 83 40
10, 75 20, 66
Selanjutnya adalah kisi-kisi alat ukur orientasi masa depan sebelum diuji coba.
Tabel 3.3. Kisi-kisi Alat Ukur Orientasi Masa Depan Sebelum Diuji Coba
No. Item No Domain
Indikator Favorable Unfavorable
1. 2.
3. Motivasi
Perencanaan Evaluasi
a. Tujuan dari pekerjaan dan
karir yang ingin dicapai b.
Waktu pencapaian tujuan dari pekerjaan dan karir
c. Dorongan atau motif
pencapaian tujuan
a. Pengetahuan mengenai
pekerjaan dan karir yang dicita-citakan
b. Kompleksitas perencanaan
tujuan c.
Tingkat realisasi tujuan atau pelaksanaan rencana
a. Keyakinan diri untuk
mengontrol realisasi dari harapan dan tujuan
b. Perkiraan terhadap
kemungkinan pencapaian tujuan
c. Kondisi emosi yang
mengikuti individu ketika mengevaluasi apa yang
dilakukannya untuk masa depan
1, 8, 28, 46, 56, 76
9, 19, 35, 50, 85
11, 20, 41, 45, 53, 68, 78, 83,
89 3, 24, 34, 42,
54, 66, 72, 79 12, 21, 37, 47,
55, 61, 71, 87 17, 25, 38, 48,
74 5, 26, 33, 49,
58 6, 23, 31, 52,
59, 65, 82 14, 32, 39, 43,
29, 63 27, 36, 77
2, 90 10, 51, 84
7, 30, 67, 80 4, 57, 62, 69,
73 13, 44, 88
15, 60, 86 40, 18, 75
16, 22, 64, 70, 81
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa alat ukur ini memiliki rentang jawaban sangat tidak sesuai hingga sangat sesuai dalam rentang 1-6. Setelah
alat ukur selesai dipersiapkan, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan uji coba alat ukur tersebut atau dilakukannya pilot test.
2. Tahap Uji Coba Alat Ukur
Setelah alat ukur telah siap untuk digunakan, tahapan selanjutnya adalah melakukan uji coba alat ukur pilot test. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas dari item-item pada kuisioner tersebut. Hasil dari uji coba tersebut, nantinya akan diketahui aitem-aitem mana saja yang valid dan tidak valid,
yang nantinya aitem-aitem yang valid tersebut dianalisa untuk diperbaiki atau tidak digunakan kembali pada penelitian yang sesungguhnya field test.
Pada uji coba alat tes ini, peneliti dengan dibantu oleh 1 orang peneliti lain mulai menyebarkan kuisioner kepada 40 responden yang dianggap representatif dan
sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Adapun jumlah item pada kuisioner ini adalah 179 item. Kemudian setelah data uji coba didapatkan barulah
diukur validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan software SPSS 16. Dari hasil uji coba tersebut didapat 87 item valid dan 92 item tidak valid.
Dikarenakan banyaknya item yang tidak valid, maka dilakukan perbaikan terhadap item-item yang digunakan pada alat ukur ketika uji coba. Adapun perbaikan yang
dilakukan adalah membagi kategori pernyataan ke dalam dua bentuk yaitu sangat sesuai – tidak sesuai dan sangat setuju – tidak setuju.
Tabel 3.4
Bobot Skor Pernyataan Kedua
Skala 1 Skala II
Favorable
Sangat Sesuai SS Sangat Setuju SS
6 Sesuai S
Setuju S 5
Agak Sesuai AS Agak Setuju AS
4 Agak Tidak Sesuai ATS
Agak Tidak Setuju ATS 3
Tidak Sesuai TS Tidak Setuju TS
2 Sangat Tidak Setuju STS
Sangat Tidak Setuju STS 1
Selain itu juga dilakukan perbaikan pada item-item yang digunakan dalam penelitian, yaitu dengan cara memperbaiki kalimat-kalimat yang tidak mudah
dimengerti dan membuang item-item yang memiliki maksud dan tujuan yang sama. Kemudian merubah item-item yang sebelumnya unfavorable menjadi favorable,
sehingga seluruh item pernyataan bersifat favorable, hal ini dilakukan agar item pernyataan memiliki banyak variasi dan juga memudahkan peneliti dalam proses
skoring. Setelah alat ukur selesai diperbaiki maka dilakukan uji coba kembali. Berikut ini adalah tabel spesifikasinya.
Uji coba kedua dilakukan di SMA Taman Harapan, Bekasi dengan jumlah responden sebanyak 80 orang. Setelah data uji coba diolah, maka didapat jumlah item valid
sebanyak 117 item dari 123 item untuk selanjutnya dilakukan penelitian sebenarnya.
3. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 4 sekolah, yaitu SMA Negeri 13 Jakarta, SMA Yappenda, SMK Negeri 12 Jakarta dan SMK Barunawati. Dari masing-masing
sekolah, peneliti hanya mengambil 2 kelas sebagai sampel, dimana kelas – kelas tersebut telah ditentukan sebelumnya secara acak. Penelitian akan dilaksanakan pada
tanggal yang ditentukan oleh pihak sekolah. Penyebaran kuisioner dilakukan dengan dibantu oleh 1 orang peneliti lain.
Pada tahap ini akan disebarkan kembali kuisioner yang telah diperbaharui. Maksud dari diperbaharui disini adalah, item-item yang digunakan pada kuesioner ini hanya
item-item yang dianggap valid dari hasil uji coba alat tes, sedangkan item-item yang tidak valid atau validitasnya rendah tidak dipergunakan kembali pada tahapan ini
field test.
3.3.3. Desain Penelitian
Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain ex post facto field studies, dimana variabel bebas tidak dapat secara langsung dikontrol
karena merupakan sesuatu yang sudah terjadi. Hal ini dikarenakan kondisi keluarga responden tidak memungkinkan untuk dimanipulasi karena kehidupan di dalam
keluarga merupakan kejadian di masa lalu. Namun dikarenakan banyak variabel bebas lain yang akan mempengaruhi
orientasi masa depan, maka diperlukan pula pengukuran terhadap variabel-variabel tersebut, yang nantinya akan didapat hasil penelitian yang lebih banyak dan beragam.
Selain itu, pengukuran ini juga dimaksudkan untuk mengontrol variabel-variabel bebas tersebut, agar nantinya mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian yang
akurat dan signifikan. Adapun variabel-variabel bebas lain yang akan diukur adalah jenis kelamin, usia, jenis sekolah, status sekolah, status sosioekonomi, lingkungan
tempat tinggal, teman sebaya dan keterlibatan dalam organisasi.
3.4. Metode Analisis Data
Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian yaitu apakah terdapat pengaruh dari iklim sosial keluarga terhadap orientasi masa depan dalam bidang
pekerjaan dan karir, penulis menggunakan metode statistika karena datanya berupa angka-angka yang merupakan hasil pengukuran atau perhitungan. Dalam hal ini
berdasarkan hipotesis yang akan diukur peneliti menggunakan teknik analisis multiple regression atau analisis regresi berganda. Adapun persamaan umum analisis
regresi berganda ini adalah :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ …… + b
p
X
p
+ e
dimana : Y
: Dependent variable DV yang dalam hal ini adalah orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan dan karir
X
1
, X
2
, ......, X
p
: Independent variable IV yang jumlahnya p
p : Jumlah independent variable IV
a : Intercept konstan
b
1
, b
2
, ......, b
p
: Koefisien regresi untuk masing-masing IV e
: Residu sisa IV yang tidak termasuk dalam persamaan
Dalam analisis
multiple regression ini dapat diperoleh beberapa informasi, yaitu :
1. R
2
yang menunjukkan proporsi varian presentase varian dari dependent variable DV yang bisa diterangkan oleh independent variable IV.
2. Uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien regresi.
Koefisien yang signifikan menunjukkan dampak yang signifikan dari independent variable IV yang bersangkutan.
3. Persamaan regresi yang ditemukan bisa digunakan untuk membuat prediksi
tentang berapa harga Y jika nilai setiap independent variable IV diketahui. Khusus dalam penelitian ini melalui analisis multiple regression dapat
diketahui dampak murni dari iklim sosial keluarga X
1
terhadap orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan dan karir dalam kondisi dimana pengaruh dari semua
independent variable IV lainnya dibuat konstan secara statistika.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian baik secara deskriptif sampel maupun dari uji hipotesis.
4.1. ANALISIS DESKRIPTIF