Sedangkan definisi
operasional dari variabel ini adalah skor yang diperoleh dari responden melalui instrumen dalam bentuk skala yang mengukur sikap dan
asumsi mengenai pekerjaan dan karir yang terbentuk dari pengalaman masa lalu, yang berinteraksi dengan informasi dari lingkungan untuk membentuk ekspektansi
mengenai masa depan, membentuk tujuan dan aspirasi serta memberikan makna pribadi pada kejadian di masa depan.
3.2.2. Iklim Sosial Keluarga
Definisi konseptual dari variabel iklim sosial keluarga adalah suatu deskripsi yang dibuat berdasarkan persepsi anggota keluarga mengenai ciri-ciri, kejadian-
kejadian dan proses-proses yang terjadi dalam suatu organisasi atau lingkungan Kozlowski dan Doherty, 1989. Dalam hal ini yang dimaksud dengan organisasi
adalah keluarga. Sedangkan definisi operasional iklim sosial keluarga merupakan skor yang
diperoleh dari responden melalui instrumen dalam bentuk skala yang mengukur deskripsi berdasarkan persepsi responden mengenai ciri-ciri, kejadian-kejadian dan
proses-proses yang terjadi di dalam keluarga.
3.3. Metode Pengumpulan Data
3.3.1. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan 3 macam kuisioner yang dapat membantu menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. Kuisioner dipilih karena
sifatnya yang efisien, dimana kuisioner dapat diberikan pada banyak responden dalam waktu singkat. Kuisioner yang pertama adalah kuisioner mengenai data pribadi yang
di dalamnya terdiri dari biodata responden serta beberapa pertanyaan pendukung penelitian. Kedua adalah kuisioner orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan dan
karir berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Nurmi 1989. Ketiga adalah kuisioner iklim sosial keluarga berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Moos
2002. Kuisioner mengenai data pribadi berbentuk pertanyaan terbuka-tertutup.
Sedangkan kuisioner orientasi masa depan dan iklim sosial keluarga berbentuk skala, dan skala yang digunakan adalah skala model Likert. Item-item pada skala model
Likert disusun berdasarkan keharusan bahwa semua item di dalamnya mengukur hal yang sama. Dalam skala ini subyek diharuskan memilih jawaban yang paling
menggambarkan dirinya sendiri, bukan pendapat orang lain. Skala ini mengukur derajat persetujuan dan ketidaksetujuan strongly agree-strongly disagree yang
menggambarkan kadar sikap positif dan negatif subyek terhadap objek sikap.
Tabel 3.1 Bobot Skor Pernyataan
Skala 1 Favorable
Unfavorable
Sangat Sesuai SS 6
1 Sesuai S
5 2
Agak Sesuai AS 4
3 Agak Tidak Sesuai ATS
3 4
Tidak Sesuai TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1 6
Selanjutnya skor subjek pada setiap pernyataan dijumlahkan dan nilai totalnya menjadi skor untuk setiap subjek.
3.3.1.1. Kuisioner Mengenai Data Pribadi
Dalam penelitian diperlukan data mengenai identitas pribadi agar tidak tertukar antara sampel responden yang satu dengan yang lain. Selain itu, diperlukan
juga data serta pertanyaan-pertanyaan pendukung yang diperlukan untuk mendapatkan informasi mengenai variabel-variabel lain yang akan dikontrol.
Adapun data-data yang diperlukan adalah nama inisial, kelas, jenis kelamin, usia, sekolah untuk mengetahui jalur pendidikannya, agama, suku bangsa dan
pengeluaran tiap bulan untuk mengetahui status sosioekonominya. Selain data-data tersebut juga terdapat pertanyaan-pertanyaan singkat mengenai teman sebaya,
lingkungan tempat tinggal serta keterlibatannya dalam organisasi.
3.3.1.2. Kuisioner Orientasi Masa Depan
Alat ukur orientasi masa depan dibuat berdasarkan teori orientasi masa depan yang dikemukakan oleh Jari-Erik Nurmi 1989. Penelitian ini akan difokuskan pada
prospective life domain dari orientasi masa depan, yaitu domain pekerjaan dan karier. Dalam penelitian ini alat ukur orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan
dan karir yang digunakan merupakan adaptasi dari Nurmi 1989. Dikarenakan alat ukur yang digunakan tersebut adalah berbentuk teks wawancara, maka pada
penelitian ini peneliti mengadaptasinya ke dalam bentuk skala model Likert. Berikut ini adalah gambaran domain dan subdomain orientasi masa depan Nurmi, 1991 :
a. Motivasi Motivational yaitu suatu dorongan yang terdapat dalam diri individu
untuk mencapai tujuannya. • Tujuan karir yang ingin dicapai
• Waktu pencapaian tujuan karir • Dorongan atau motif pencapaian tujuan
b. Perencanaan Planning yaitu strategi yang disusun untuk merealisasikan
tujuan. Perencanaan dapat tercapai melalui : • Pengetahuan mengenai bidang yang dicita-citakan
• Kompleksitas perencanaan tujuan • Tingkat realisasi atau pelaksanaan rencana
c. Evaluasi Evaluation yaitu penilaian individu tentang sejauh mana tujuan yang
ditetapkan dapat direalisasikan. Evaluasi dapat tergambarkan melalui kontrol yang dimiliki oleh individu control, evaluasi emosi Nurmi, 1989 dan
kemungkinan pencapaian tujuan pekerjaan dan karir optimisme. • Keyakinan diri untuk dapat mengontrol realisasi dari harapan dan tujuan
• Perkiraan terhadap kemungkinan pencapaian tujuan • Kondisi emosi yang mengikuti individu ketika mengevaluasi apa yang
dilakukannya untuk masa depan.
3.3.1.3. Kuisioner Iklim Sosial Keluarga
Alat ukur iklim sosial keluarga dibuat berdasarkan dimensi-dimensi iklim sosial keluarga dari teori yang dikemukakan oleh Moos 2002. Berikut ini adalah
domain dan subdomain dari iklim sosial keluarga Moos, 2002 : a.
Dimensi Hubungan Relationship Dimension • Kekompakan cohesion : sejauhmana anggota keluarga secara aktif
berpartisipasi dalam kegiatan keluarga dan secara emosional memperhatikan keluarga.
• Keterbukaan Expressiveness : sejauhmana anggota keluarga memiliki kebebasan untuk secara terbuka mengemukakan pendapat, masalah maupun
perasaannya. • Konflik Conflict : sejauhmana terdapat pertentangan-pertentangan pendapat
maupun kepentingan antar anggota keluarga. b.
Dimensi Pengembangan Pribadi Personal Growth Dimension • Kemandirian Independence, yaitu sejauhmana anggota keluarga didorong
untuk dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan mengambil keputusan sendiri • Orientasi Berprestasi Achievement Orientation, yaitu sejauhmana anggota
keluarga mendapat tekanandorongan untuk dapat menunjukkan prestasi dalam suatu hal
• Orientasi Rekreasional Recreational Orientation, yaitu sejauhmana melakukan kegiatan keluarga, bepergian bersama-sama, melakukan
permainan dianggap penting bagi keluarga • Orientasi Intelektual-Budaya Intelectual-Cultural Orientation, yaitu
seberapa jauh diskusi-diskusi antar anggota keluarga tentang masalah-masalah politik, sosial dan budaya dianggap penting
• Penekanan pada nilai-nilai Moral dan Keagamaan Moral and Religious Emphasis, yaitu seberapa jauh masalah-masalah dan nilai-nilai etika serta
religi dianggap berarti bagi keluarga c.
Dimensi Pemeliharaan dan Perubahan Sistem System Maintanance and Change Dimensions
• Peraturan Organization, yaitu jumlah dari struktur formal seperti aturan- aturan, jadwal-jadwal dan sebagainya yang berlaku dalam keluarga
• Pengawasan Control, yaitu sejauh mana suatu hal boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh anggota keluarga
3.3.2. Prosedur Pengumpulan Data