BAB 4
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian baik secara deskriptif sampel maupun dari uji hipotesis.
4.1. ANALISIS DESKRIPTIF
Pada sesi ini, peneliti akan mendeskripsikan distribusi skor orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan dan karir berdasarkan kriteria sampel.
Untuk yang pertama akan dideskripsikan distribusi skor orientasi masa depan berdasarkan jenis kelamin. Responden dalam penelitian ini berjumlah 243
orang yang terdiri dari 197 81 orang perempuan dan 46 19 orang laki- laki. Untuk nilai rata-rata orientasi masa depan pada laki-laki 286,33 lebih
besar daripada perempuan 277,83 dengan perbedaan nilai sebesar 8,5. Sedangkan bila dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t dengan
nilai t sebesar 1,696 dan nilai probabilitas 0,091 lebih besar dari alpha 0,05. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perempuan
dan laki-laki dalam orientasi masa depan. Berikut adalah ringkasannya :
Tabel 4.1 Distribusi Skor Orientasi Masa Depan Berdasarkan Jenis Kelamin
OMD Jenis Kelamin
N Presentase
Mean
SD
Perempuan 197 81
277,83 30,190
Laki-laki 46 19
286,33 32,246
Jumlah 243 100
Berikutnya adalah distribusi skor orientasi masa depan berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. 2 Distribusi Skor Orientasi Masa Depan Berdasarkan Usia
OMD Usia N
Presentase
Mean
SD 18 7 3
264,29 39,949
17 48 20 275,96
32,579 16 129 53
281,93 28,144
15 59 24 278,58
33,364 Jumlah 243 100
Responden dalam penelitian ini berasal dari usia yang berbeda, mulai dari usia 15 tahun sampai dengan 18 tahun. Responden yang berusia 15 tahun sebanyak 59
orang 24, usia 16 tahun sebanyak 129 orang 53, usia 17 tahun sebanyak 48 20 dan usia 18 tahun sebanyak 7 orang 3.
Dilihat dari skor rata-rata orientasi masa depan remaja pada usia 16 tahun 281,93 adalah yang paling besar, yang kedua adalah remaja usia 15 tahun 278,58,
kemudian remaja usia 17 tahun 275,96 dan yang terkecil adalah remaja usia 18 tahun 264,29. Pada kriteria usia tidak dapat dilakukan perbandingan karena tidak
seimbangnya jumlah sampel untuk masing-masing usia. Selanjutnya adalah distribusi skor orientasi masa depan berdasarkan jenis
sekolah. Responden penelitian ini terdiri dari siswa SMA sebanyak 123 orang 51 dan siswa SMK sebanyak 120 orang 49. Untuk nilai rata-rata orientasi masa
depan pada siswa SMA lebih besar 283,89 daripada siswa SMK 274,88. Bila dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t didapat nilai t
sebesar 2,306 dan nilai probabilitas 0,022 lebih kecil dari alpha 0,05. Hal ini berarti bahwa
antara siswa SMA dengan SMK terdapat perbedaan yang signifikan terhadap orientasi masa depan, dimana siswa SMA memiliki orientasi masa depan yang secara
signifikan lebih tinggi daripada siswa SMK. Berikut adalah ringkasannya :
Tabel 4.3 Distribusi Skor Orientasi Masa Depan Berdasarkan Jenis Sekolah
OMD Jenis Sekolah
N Presentase
Mean
SD SMA
123 51
283,89 28,226
SMK 120
49 274,88
32,540 Jumlah 243 100
Untuk distribusi skor orientasi masa depan berdasarkan status sekolah dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 4.4 Distribusi Skor Orientasi Masa Depan Berdasarkan Status Sekolah
OMD Status Sekolah
N Presentase
Mean
SD
Negeri 137 56 277,53
29,083 Swasta 106 44 281,91
32,652 Jumlah 243 100
Dari tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa, remaja yang menjadi sample penelitian ini berasal dari jenis pendidikan yang berbeda yaitu, remaja yang bersekolah di
Sekolah Negeri berjumlah 73 orang 30, sedangkan remaja yang bersekolah di sekolah swasta berjumlah 64 orang 26. Berdasarkan nilai rata-rata orientasi masa
depan didapat bahwa, remaja yang bersekolah di sekolah swasta memiliki nilai rata- rata orientasi masa depan yang lebih tinggi 281,91 daripada remaja yang bersekolah
di sekolah negeri 281,91. Bila dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t didapat nilai t
sebesar 1,101 dan nilai probabilitas 0,272 lebih besar dari alpha 0,05. Hal ini berarti bahwa antara remaja yang bersekolah di sekolah negeri dengan
remaja yang bersekolah di sekolah swasta tidak terdapat perbedaan orientasi masa depan yang signifikan.
Berikutnya adalah distribusi skor orientasi masa depan berdasarkan teman sebaya. Berikut adalah deskripsinya :
Tabel 4.5 Distribusi Skor Orientasi Masa Depan Berdasarkan Teman Sebaya
OMD Teman Sebaya
N Presentase
Mean
SD
Ada Pengaruh 152
63 275,81
30,799 Tidak Ada Pengaruh
91 37
285,51 29,764
Jumlah 243 100
Adapun hasil yang didapat adalah 152 orang 63 remaja dipengaruhi oleh teman sebaya, sedangkan 91 orang 37 remaja tidak dipengaruhi oleh teman
sebaya. Bila dilihat berdasarkan nilai rata-rata orientasi masa depan, remaja yang tidak dipengaruhi teman sebaya memiliki nilai rata-rata lebih besar yaitu 285,51,
sedangkan remaja yang dipengaruhi teman sebaya memiliki nilai rata-rata 275,81. Kemudian untuk hasil perhitungan uji t didapatkan nilai t sebesar 2,406 dan nilai
probabilitas 0,017 lebih kecil dari alpha 0,05. Hal ini berarti bahwa antara remaja yang dipengaruhi oleh teman sebaya dengan yang tidak dipengaruhi terdapat
perbedaan orientasi masa depan yang signifikan. Responden dalam penelitian ini berada pada status sosioekonomi yang
beragam, berikut adalah distribusi skor orientasi masa depan berdasarkan status sosioekonomi. Untuk remaja dengan status ekonomi tinggi sebanyak 11 orang 5,
remaja dengan status ekonomi cukup tinggi sebanyak 28 orang 12, sedangkan remaja dengan status ekonomi sedang sebanyak 118 orang 49, demikian halnya
dengan remaja yang berstatus ekonomi rendah sebanyak 86 orang 35.
Bila dilihat berdasarkan nilai rata-rata orientasi masa depan, remaja dengan status ekonomi kategori tinggi memiliki nilai rata-rata paling besar yaitu 285,27,
kemudian disusul oleh remaja dengan status ekonomi kategori sedang yaitu sebasar 281,45. Sedangkan untuk remaja dengan status ekonomi kategori cukup tinggi
memiliki nilai rata-rata 277,61 dan yang paling kecil adalah remaja dengan status ekonomi kategori rendah yaitu 276,53. Sebagaimana telah ditunjukkan dari tabel
berikut ini :
Tabel 4.6 Distribusi Skor Orientasi Masa Depan Berdasarkan Status Sosioekonomi
OMD Status
Sosioekonomi N
Presentase
Mean
SD
Rendah 86 35 276,53
32,365 Sedang 118 49
281,45 27,512
Cukup Tinggi 28
11 277,61
38,231 Tinggi 11 5
285,27 30,647
Jumlah 243 100
Berikut ini adalah tabel distribusi skor orientasi masa depan berdasarkan keterlibatan dalam organisasi :
Tabel 4.7 Distribusi Sampel Berdasarkan Keterlibatan Dalam Organisasi
OMD Organisasi N
Presentase
Mean
SD
Mengikuti 198 81
281,37 29,939
Tidak Mengikuti 45
19 270,96
32,882 Jumlah 243
100
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diuraikan bahwa remaja yang mengikuti organisasi sebanyak 198 orang 81, sedangkan remaja yang tidak mengikuti
organisasi sebanyak 45 orang 19. Bila dilihat dari nilai rata-rata orientasi masa depan, remaja yang mengikuti organisasi memiliki rata-rata yang lebih besar yaitu
281,37. Sedangkan remaja yang tidak mengikuti organisasi memiliki nilai rata-rata lebih kecil yaitu 270,96. Berdasarkan hasil perhitungan uji t, didapat nilai t
2,068 dan nilai probabilitas 0,04 lebih kecil dari alpha 0,05. Hal ini berarti bahwa antara
remaja yang mengikuti organisasi dengan yang tidak mengikuti organisasi terdapat perbedaan orientasi masa depan yang signifikan.
Berikutnya adalah distribusi skor orientasi masa depan berdasarkan tempat tinggal. Untuk remaja yang tinggal di perumahan sebanyak 52 orang 21,
sedangkan remaja yang tidak tinggal di perumahan sebanyak 191 orang 79. Berdasarkan nilai rata-rata orientasi masa depan, remaja yang tinggal di perumahan
lebih tinggi 280 daripada remaja yang tidak tinggal di perumahan 279,29. Untuk melihat seberapa besar perbedaannya maka dilakukan perhitungan uji t. Adapun nilai
yang didapat t sebesar 0,148 dan nilai probabilitas 0,882 lebih besar dari alpha
0,05. Hal ini berarti bahwa antara remaja yang tinggal di perumahan dengan yang bukan perumahan tidak terdapat perbedaan orientasi masa depan yang signifikan.
Berikut ini adalah ringkasannya :
Tabel 4.8 Distribusi Skor Orientasi Masa Depan Berdasarkan Tempat Tinggal
OMD Tempat Tinggal
N Presentase
Mean
SD
Perumahan 52 21 280,00
31,874 Bukan Perumahan
191 79
279,29 30,461
Jumlah 243 100
Berikutnya adalah distribusi skor orientasi masa depan berdasarkan pernah atau tidaknya mengalami bencana alam. Berikut adalah deskripsinya :
Tabel 4.9 Distribusi Skor Orientasi Masa Depan Berdasarkan Bencana Alam
OMD Bencana Alam
N Presentase
Mean
SD
Tidak Pernah Mengalami 165
68 281,84
29,931 Pernah Mengalami
78 32
274,37 31,878
Jumlah 243
100
Dari tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa, remaja yang tidak pernah mengalami bencana alam berjumlah 165 orang 68, sedangkan remaja yang pernah
mengalami bencana alam berjumlah 78 orang 32. Apabila dilihat berdasarkan nilai rata-rata orientasi masa depan, remaja yang
tidak pernah mengalami bencana alam memiliki nilai rata-rata lebih besar 282,70 daripada remaja yang pernah mengalami bencana alam 274,37. Berdasarkan hasil
uji t didapat nilai t sebesar 1,777 dan nilai probabilitas 0,077 lebih besar dari alpha 0,05. Hal ini berarti bahwa antara remaja yang pernah mengalami bencana alam
dengan yang tidak pernah mengalami bencana alam tidak terdapat perbedaan orientasi masa depan yang signifikan.
Selanjutnya peneliti bermaksud membuat kategorisasi dari variable orientasi masa depan dan iklim sosial keluarga berdasarkan tingkatannya. Untuk
itu terlebih dahulu peneliti mengetahui skor terendah dan skor tertinggi untuk masing-masing variabel.
Untuk variabel dependen yaitu orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan dan karir, nilai kategorisasi ditentukan dengan menggunakan skala
orientasi masa depan dengan 61 item pernyataan dengan 6 kategori jawaban skor 1 sampai dengan 6. Untuk mengetahui tingkatannya penulis
menggunakan kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun skor
minimumnya adalah 61 dan maksimumnya 366, sehingga luas sebarannya adalah 305. Dikarenakan dalam penelitian ini variabel orientasi masa depan
dibagi ke dalam 3 kategori, maka luas sebaran dibagi 3 dan didapat rentangan sebesar 101,7. Berikut adalah penjelasannya :
• Rendah : Skor minimum 61 + rentangan 101,7 = 163 dibulatkan • Sedang : Skor terendah 163 + rentangan 101,7 = 265 dibulatkan
• Tinggi : Skor sedang 265 + 1 = 266
Penggunaan cara ini dimaksudkan agar masing-masing kategori memiliki proporsi yang sama, sehingga didapatkan hasil yang adil dan tidak memihak.
Adapun tingkat kategorisasi orientasi masa depan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10 Tabel Kategorisasi Orientasi Masa Depan
Kategori Nilai N
Tinggi - 266
174 71,6
Sedang 164 - 265
69 28,4
Rendah - 163
Jumlah 243 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat orientasi masa depan remaja dalam bidang pekerjaan dan karir berada pada kisaran tinggi sebanyak
174 orang 71,6, untuk kategori sedang sebanyak 69 orang 28,4, sedangkan untuk kategori rendah tidak ada 0. Dengan demikian dapat
diambil kesimpulan bahwa, sampel pada penelitian ini sebagian besar berada pada rentang orientasi masa depan kategori tinggi.
Untuk mengetahui tingkatan iklim sosial keluarga penulis menggunakan kategorisasi rentang yang dibagi ke dalam tiga interval dengan kategori sangat
harmonis, harmonis, dan tidak harmonis. Adapun jumlah item pada skala iklim sosial keluarga adalah sebanyak 54 item pernyataan, dengan 6 kategori jawaban
skor 1 sampai dengan 6. Adapun skor minimumnya adalah 54 dan
maksimumnya 324, sehingga luas sebarannya adalah 270. Dikarenakan dalam penelitian ini variabel iklim sosial keluarga dibagi ke dalam 3 kategori, maka
luas sebaran dibagi 3 dan didapat rentangan sebesar 90. Berikut adalah penjelasannya :
• Tidak Harmonis : Skor minimum 54 + rentangan 90 = 144 • Harmonis
: Skor tidak harmonis 144 + rentangan 90 = 234 • Sangat Harmonis : Skor harmonis 234 + 1 = 235
Adapun tingkat kategorisasi iklim sosial keluarga dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. 11 Tabel Kategorisasi Iklim Sosial Keluarga
Kategori Nilai N
Sangat Harmonis - 235
115 47,3
Harmonis 145 - 234
126 51,9
Tidak Harmonis - 144
2 0,8
Jumlah 243 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat iklim sosial keluarga berada pada kisaran sangat harmonis sebanyak 115 orang 47,3,
harmonis sebanyak 126 orang 51,9 dan tidak harmonis sebanyak 2 orang 0,8. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sampel pada penelitian ini
sebagian besar berada pada rentang iklim sosial keluarga harmonis sampai dengan sangat harmonis.
4.2. UJI HIPOTESIS