Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

penerapan metode bercerita di kelas IIA SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 20132014.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan masalah yang dijadikan fokus penelitian, masalah pokok dalam penelitian ini adalah “bagaimana peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas IIA SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 20132014?”

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita siswa kelas IIA SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 20132014.

2. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain: a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata pelajaran Bahasa Indoneisa. b. Bagi guru, sebagai sumber referensi untuk mengetahui strategi pembelajaran yang tepat dalam upaya memperbaiki dan menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. c. Bagi siswa, menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran, siswa berani dalam mengungkapkan pendapat dan mengajukan pertanyaan, serta mudah memahami materi pelajaran khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. 6

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI

TINDAKAN A. Kajian Teoretik 1. Hakikat Keterampilan Menyimak Menurut Rober dalam Muhibin Syah “keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga pengejawantahan fungsi mental yang bersifat kognitif”. 1 Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa “keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti kecakapan, cekatan maksudnya adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas ”. 2 Jadi, dapat disimpulkan keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan berbagai aktivitas dalam usahanya untuk menyelesaikan tugas. Keterampilan perlu dilatihkan kepada anak sejak dini supaya di masa yang akan datang anak akan tumbuh menjadi orang yang terampil dan cekatan dalam melakukan segala aktivitas. Berdasarkan dua pengertian tersebut, maka peneliti menjelaskan bahwa keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik, cepat, dan tepat. Pekerjaan-pekerjaan yang dimaksud berupa perbuatan, cara berfikir, berbicara, melihat, mengamati dan mendengar. Keterampilan akan dapat dicapai atau ditingkatkan dengan latihan tindakan secara berkesinambungan. Keterampilan yang akan dibahas dalam teori ini adalah keterampilan menyimak. Keterampilan menyimak perlu dipupuk dan dikembangkan sedini mungkin kepada anak-anak termasuk anak usia sekolah dasar, karena keterampilan menyimak memegang peranan penting 1 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, Cet.V, hlm. 117. 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, hlm. 1447. dalam kehidupan sehari-hari yang erat kaitannya dengan kemampuan berbahasa. Henry Guntur Tarigan menyebutkan enam hakikat menyimak, yaitu: “menyimak sebagai sarana; menyimak sebagai keterampilan berkomunikasi, menyimak sebagai seni; menyimak sebagai proses; menyimak sebagai response; dan menyimak sebagai pengalaman kreatif”. 3 Hakikatnya, menyimak merupakan satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai setiap orang, karena keterampilan itu sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dalam pengajaran bahasa, terutama pengajaran keterampilan berbahasa lisan sering kita jumpai istilah mendengar, mendengarkan dan menyimak. Ketiga istilah tersebut secara semantik memiliki makna yang berbeda . “Mendengar diartikan sebagai menangkap bunyi suara dengan telinga. Mendengarkan berarti mendengar sesuatu dengan sungguh- sungguh. Sedangkan menyimak berarti mendengarkan memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang, menyimak diartikan juga kemampuan menangkap pesan yan g disampaikan melalui bahasa lisan”. 4 Sementara itu dalam pengertian yang lain dijelaskan bahwa “Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengar, mengidentifikasi, menginterpretasi bunyi bahasa kemudian menilai hasil interpretasi makna dan menanggapi pesan yang tersirat di dalam wahana bahasa tersebut”. 5 Senada dengan pendapat tersebut Jauharoti Alfin menjelaskan bahwa “Menyimak merupakan proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian dan pemahaman untuk memperoleh informasi yang disampaikan secara lisan dan dapat memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau 3 Henry Guntur Tarigan, Menyimak Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 1986, hlm. 28. 4 Djago Tarigan, Materi Pokok Pendidikan Keterampilan Berbahasa 1-12, Jakarta: Universitas Terbuka, 2005, Cet. XVII, hlm. 2.5. 5 Ibid., hlm. 2.7. bahasa lisan tersebut”. 6 Sedangkan, Clark Clark dan Richards mengartikan “menyimak sebagai pemrosesan informasi yang didapat oleh pendengar melalui pandangan dan pendengaran yang mencakup perintah untuk menyatakan apa yang akan dituju dan diekspresikan oleh pembicara”. 7 Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dijelaskan di atas maka menyimak disebut suatu kegiatan mendengarkan dengan teliti dan hati-hati bunyi bahasa yang disampaikan pembicara, kegiatan menyimak juga menuntuk penyimak untuk aktif memahami pesan atau bunyi bahasa yang disampaikan oleh pembicara agar memahami apa makna yang di tuju oleh pembicara tersebut. Menyimak mempunyai peranan yang penting sekali bagi kehidupan manusia, dengan menyimak seseorang dapat mengenal bunyi bahasa. “Menyimak juga berperan penting sebagai dasar seseorang belajar berbahasa, penunjang keterampilan berbicara, membaca dan menulis, pelancar komunikasi lisan, dan penambah informasi atau pengetahuan. Menyimak sebagai proses yang diawali dengan kegiatan mendengarkan, mengenal, menginterpretasikan lambang- lambang lisan, menilai dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.” 8 Menurut Henry Guntur Tarigan , “menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian pemahaman apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan ”. 9 Berbeda dengan pendapat Tarigan, Kundharu Saddhono dan St. Y Slamet berpendapat bahwa “menyimak dikatakan sebagai kegiatan berbahasa 6 Jauharoti Alfin, dkk, Bahasa Indonesia 1, Surabaya: Learning Assistance Program For Islamic Schools PGMI, 2008, hlm. 9-10. 7 Ibid. 8 Novi Resmini, dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi, Bandung: UPI Press, 2007, hlm. 37. 9 Henry Guntur Tarigan, op.cit., hlm. 31.

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menulis karangan dengan penerapan metode permainan susun gambar dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tangerang Selatan

3 24 93

Peningkatan kemampuan menyimak melalui penerapan metode permainan bisik berantai pada siswa kelas III MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 14 172

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain peran pada siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 Depok

1 6 93

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

Peningkatan keterampilan bercerita dengan menggunakan media boneka tangan pada siswa Kelas VII MTS YANUSA Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 18 145

Pengaruh penerapan metode menulis berantai terhadap keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun ajaran 2013/2014

0 14 165

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Peningkatan keterampilan menulis paragraph deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas V MI Al-Khoeriyah, Leuwisadeng, Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014

0 7 91

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126