Pembatasan Fokus Penelitian PENDAHULUAN

bahasa lisan tersebut”. 6 Sedangkan, Clark Clark dan Richards mengartikan “menyimak sebagai pemrosesan informasi yang didapat oleh pendengar melalui pandangan dan pendengaran yang mencakup perintah untuk menyatakan apa yang akan dituju dan diekspresikan oleh pembicara”. 7 Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dijelaskan di atas maka menyimak disebut suatu kegiatan mendengarkan dengan teliti dan hati-hati bunyi bahasa yang disampaikan pembicara, kegiatan menyimak juga menuntuk penyimak untuk aktif memahami pesan atau bunyi bahasa yang disampaikan oleh pembicara agar memahami apa makna yang di tuju oleh pembicara tersebut. Menyimak mempunyai peranan yang penting sekali bagi kehidupan manusia, dengan menyimak seseorang dapat mengenal bunyi bahasa. “Menyimak juga berperan penting sebagai dasar seseorang belajar berbahasa, penunjang keterampilan berbicara, membaca dan menulis, pelancar komunikasi lisan, dan penambah informasi atau pengetahuan. Menyimak sebagai proses yang diawali dengan kegiatan mendengarkan, mengenal, menginterpretasikan lambang- lambang lisan, menilai dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.” 8 Menurut Henry Guntur Tarigan , “menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian pemahaman apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan ”. 9 Berbeda dengan pendapat Tarigan, Kundharu Saddhono dan St. Y Slamet berpendapat bahwa “menyimak dikatakan sebagai kegiatan berbahasa 6 Jauharoti Alfin, dkk, Bahasa Indonesia 1, Surabaya: Learning Assistance Program For Islamic Schools PGMI, 2008, hlm. 9-10. 7 Ibid. 8 Novi Resmini, dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi, Bandung: UPI Press, 2007, hlm. 37. 9 Henry Guntur Tarigan, op.cit., hlm. 31. reseptif dalam suatu kegiatan bercakap-cakap talking dengan medium dengar aural maupun medium pandang visual ”. 10 Dalam pendapat yang lain dikemukakan bahwa “menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif reseptif. Artinya, dalam kegiatan menyimak seseorang harus mengaktifkan pikirannya untuk dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa, memahaminya dan menafsirkan maknanya sehingga tertangkap pesan yang disampaikan pembicara”. 11 Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu pemahaman bahwasanya yang disebut menyimak adalah suatu kegiatan mendengarkan lambang-lambang, bunyi-bunyi, suara, informasi atau pesan dengan seksama dan penuh penafsiran agar mampu memahami, menilai dan memperoleh makna dari informasi yang disampaikan. Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Tahapan-tahapan dalam proses menyimak tersebut, dapat dijabarkan sebagai berikut: 1 Tahap mendengar, dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Jadi, kita masih berada dalam tahap hearing. 2 Tahap memahami, setelah kita mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk mmengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh sang pembicara. Maka sampailah kita ke dalam tahap understanding. 3 Tahap menginterpretasi, penyimak yang baik, yang cermat, dan teliti, belum puas kalau hanya mendengar atau memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu, dengan demikian maka sang penyimak telah tiba pada tahap interpreting. 4 Tahap mengevaluasi, setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasikan isi pembicaraan, sang penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan sang 10 Kundharu Saddhono dan St. Y Slamet, Meningkatkan keterampilan Berbahasa Indonesia, Bandung: Karya Putra Darwati, 2012, hlm. 9. 11 Bustanul Arifin, dkk, Menyimak, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, hlm. 1.13.

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menulis karangan dengan penerapan metode permainan susun gambar dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tangerang Selatan

3 24 93

Peningkatan kemampuan menyimak melalui penerapan metode permainan bisik berantai pada siswa kelas III MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 14 172

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain peran pada siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 Depok

1 6 93

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

Peningkatan keterampilan bercerita dengan menggunakan media boneka tangan pada siswa Kelas VII MTS YANUSA Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 18 145

Pengaruh penerapan metode menulis berantai terhadap keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun ajaran 2013/2014

0 14 165

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Peningkatan keterampilan menulis paragraph deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas V MI Al-Khoeriyah, Leuwisadeng, Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014

0 7 91

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126