Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
reseptif dalam suatu kegiatan bercakap-cakap talking dengan medium dengar aural maupun medium pandang visual
”.
10
Dalam pendapat yang lain dikemukakan bahwa “menyimak
merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif reseptif. Artinya, dalam kegiatan menyimak seseorang harus mengaktifkan pikirannya untuk
dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa, memahaminya dan menafsirkan maknanya sehingga tertangkap pesan yang disampaikan pembicara”.
11
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu pemahaman bahwasanya yang disebut menyimak adalah suatu kegiatan
mendengarkan lambang-lambang, bunyi-bunyi, suara, informasi atau pesan dengan seksama dan penuh penafsiran agar mampu memahami, menilai dan
memperoleh makna dari informasi yang disampaikan. Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses.
Tahapan-tahapan dalam proses menyimak tersebut, dapat dijabarkan sebagai berikut:
1 Tahap mendengar, dalam tahap ini kita baru mendengar segala
sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Jadi, kita masih berada dalam tahap
hearing.
2 Tahap memahami, setelah kita mendengar maka ada keinginan
bagi kita untuk mmengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh sang pembicara. Maka
sampailah kita ke dalam tahap understanding.
3 Tahap menginterpretasi, penyimak yang baik, yang cermat, dan
teliti, belum puas kalau hanya mendengar atau memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan isi, butir-butir
pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu, dengan demikian maka sang penyimak telah tiba pada tahap
interpreting.
4 Tahap mengevaluasi, setelah memahami serta dapat menafsir
atau menginterpretasikan isi pembicaraan, sang penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan sang
10
Kundharu Saddhono dan St. Y Slamet, Meningkatkan keterampilan Berbahasa Indonesia, Bandung: Karya Putra Darwati, 2012, hlm. 9.
11
Bustanul Arifin, dkk, Menyimak, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, hlm. 1.13.
pembicara, dimana keunggulan dan kelemahan, dimana kebaikan dan kekurangan sang pembicara, maka dengan
demikian sang penyimak sudah sampai pada tahap evaluating.
5 Tahap menanggapi, merupakan tahap terakhir dalam kegiatan
menyimak, sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang
pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya, sang penyimak pun sampailah pada tahap menanggapi responding.
12
Menurut Jauharoti Alfin, dkk. dalam bukunya menjelaskan tiga tahap dalam proses menyimak,
yaitu proses menerima, proses pemusatan perhatian, dan proses pembentukan makna melalui proses asimilasi dan akomodasi. Pada
tahap menerima pendengar menerima stimulus lisan dan visual yang dihadirkan oleh pembicara. Pada tahap pemusatan perhatian
pendengar memfokuskan diri pada stimulus, karena banyak sekali stimulus yang ada, maka pendengar memfokuskan pada informasi
yang paling penting dalam pesan yang disimak. Pada tahap pemahaman makna, pendengar membentuk makna atau memahami
pesan pembicara.
13
Berdasarkan pendapat mengenai tahapan-tahapan menyimak yang telah dipaparkan tersebut dapat dikatakan bahwa menyimak merupakan
suatu proses. Seseorang dikatakan telah memiliki kemampuan menyimak yang baik apabila dalam kegiatan meyimaknya telah melakukan lima
tahapan yang dimulai dengan mendengarkan informasi yang mereka simak, memahami apa yang disampaikan, menafsirkan atau memaknai
informasi tersebut, memberikan penilaian terhadap informasi yang disampaikan, dan terakhir mampu memberikan menanggapi dan
menyerap informasi yang mereka simak.