Pengujian Daya Pengembangan Film

Tabel 4.3 Data keutuhan film integrity properties Formula Ratio waktu hancur alginat:kitosan A B c rata-rata F1 1:00 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam F3 1:03 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam F4 1:02 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam F5 2:03 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam F6 1 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam F7 1,5 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam F8 2 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam F9 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam F10 2 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam F11 2 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam F12 2 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam

4.4 Pengujian Daya Pengembangan Film

Daya pengembangan sediaan film dilakukan dengan dua pendekatan yaitu berdasarkan penambahan luas dan penambahan berat, ditunjukan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Daya pengembangan sediaan film Formula Spesifikasi waktu menit 10 15 30 60 120 180 240 300 F3 swelling berat 210,319 243,296 266,217 265,686 265,86 256,594 238,584 223,55 swelling luas 103,108 117,658 133,247 142,792 140,954 131,474 122,761 111,792 F4 swelling berat 194,982 227,114 254,579 249,913 249,913 241,43 220,751 205,375 swelling luas 91,87 107,376 122,622 128,402 128,754 119,063 108,593 99,829 F5 swelling berat 171,293 203,323 230,701 226,05 226,05 217,593 196,98 181,653 swelling luas 81,354 90,716 110,262 118,659 118,501 108,273 101,272 92,585 F6 swelling berat 157,755 189,516 216,665 212,053 212,053 203,667 183,227 168,028 swelling luas 72,905 82,122 101,515 109,864 109,693 99,105 92,64 84,036 F7 swelling berat 155,708 182,664 183,721 184,249 183,192 181,078 172,752 160,817 swelling luas 66,305 89,415 95,999 103,435 96,151 83,508 75,85 69,445 F8 swelling berat 140,312 168,001 169,087 169,63 168,544 166,372 159,314 145,199 swelling luas 58,067 80,994 91,433 95,14 87,821 79,796 69,6 61,047 F10 swelling berat 121,757 149,697 150,793 151,34 150,245 148,053 140,931 126,687 swelling luas 52,651 75,076 85,49 89,185 81,923 73,958 63,86 55,392 F11 swelling berat 100,82 126,797 127,815 128,325 127,306 125,269 118,647 105,405 swelling luas 46,971 68,863 79,264 82,949 75,743 67,835 57,833 49,447 F12 swelling berat 99,17 115,97 116,93 117,41 116,45 114,53 108,29 95,81 swelling luas 40,899 62,049 72,555 76,268 69,078 61,178 51,234 42,896 Universitas Sumatera Utara Dari kedua pendekatan dapat dilihat bahwa terjadi pengembangan baik penambahan luas maupun penambahan berat. Formula yang memiliki daya pengembangan dari yang terendah ke yang tertinggi secara berurutan adalah F3, F4, F5, F6, F7, F8, F10, F11, F12. Semakin besar jumlah kitosan yang digunakan dalam sediaan film maka daya pengembangannya semakin tinggi, dan sebaliknya semakin besar jumlah alginat yang digunakan maka daya pengembangannya semakin rendah. Hal ini karena alginat merupakan polimer yang tidak larut dalam asam sehingga cenderung menjadi lebih keras dan lebih kaku, sedangkan kitosan merupakan polimer yang mempunyai sifat menarik cairan dan akan mengembang dalam suasana asam Felt, et al., 1998. a b 50 100 150 200 250 300 -30 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 swe ll in g b e rat waktu menit F3 F4 F5 F6 F7 F8 F10 20 40 60 80 100 120 140 160 -30 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 sw e ll in g l u as waktu menit F3 F4 F5 F6 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Grafik daya pengembangan film metronidazol dalam medium lambung buatan pH 1,2 a berdasarkan pertambahan berat b berdasarkan penambahan luas Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa pada menit ke-120 film mengalami penurunan berat dan luas, hal ini disebabkan karena film mengalami erosi. Erosi yang terjadi pada permukaan matriks merupakan proses degradasi polimer yang terjadi pada medium asam lambung buatan pH 1,2. Kemampuan film untuk mengembang dalam larutan asam dapat membantu dan menunjang suatu sediaan gastroretentif metronidazol yang dirancang. Dengan penambahan luas, maka film akan tetap tertahan dalam waktu yang lebih lama di dalam lambung karena tidak dapat melewati pilorus. Contoh sifat pengembangan luas sediaan film dapat dilihat pada Gambar 4.6. 0 menit 60 menit 120 menit 300 menit Gambar 4.6 Contoh daya pengembangan sediaan film yang mengandung metronidazol dalam medium lambung buatan pH 1,2 Universitas Sumatera Utara

4.5 Uji Pelepasan Metronidazol secara I n Vitro