Penentuan konsentrasi hambar minimum KHM metronidazol Uji aktivitas antibakteri aliquot disolusi

Gambar 4.11 Hasil pengujian diameter daerah hambat larutan standar metronidazol

4.6.2 Penentuan konsentrasi hambar minimum KHM metronidazol

Konsentrasi Hambat Minimum KHM dari metronidazol di dapat berdasarkan persamaan berikut: ln KHM = ln c – x 2 …………………. 1 4Dt KHM konsentrasi hambat minimum  konsentrasi larutan; x  diameter daerah hambat; D  koefisien difusi; t  waktu difusi. Persamaan 1 kemudiaan diturunkan menjadi: ln c = ln KHM + x 2 …………………. 2 4Dt Dari persamaan 2 dibuat plot ln c vs x 2 yang dapat dilihat pada Gambar 4.12. Intersept dari persamaan garis tersebut merupakan ln KHM yang kemudiaan digunakan untuk mencari nilai Konsentrasi Hambat Minimum KHM larutan standar metronidazol. 0 ppm 20 ppm 40ppm 60 ppm 120ppm 140ppm 100ppm 80 ppm 140 ppm 180 ppm 200 ppm 1 ppm 2 ppm 0,5 ppm 0 ppm 10ppm 5 ppm 4ppm 3ppm Universitas Sumatera Utara Gambar 4.12 Plot ln c vs x 2 larutan standar metronidazol terhadap S.aureus Dari Gambar 4.12 plot garis yang didapat memiliki koefisien korelasi sebesar 0,994, hal ini menunjukkan hubungan lineritas yang baik. Harga intersept dari persamaan garis ln KHM adalah -0,292, maka KHM metronidazol adalah 0,75 ppm.

4.6.3 Uji aktivitas antibakteri aliquot disolusi

Hasil pengujiaan daya hambat film F12 terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan metode difusi agar ditunjukkan pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Pengujian aliquot disolusi terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang diinkubasi pada suhu 37 o C selama 18 jam waktu jam Diameter Daerah Hambat mm 0,000 0.5 1,400 1 1,650 2 1,760 3 1,890 4 2,060 5 2,179 6 2,230 7 2,239 8 2,240 9 2,241 10 2,242 11 2,243 12 2,247 y = 2,5184x - 0,2923 R² = 0,9949 -1 1 2 3 4 5 6 0,5 1 1,5 2 2,5 ln c x 2 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.11 terlihat bahwa pada film metronidazol menunjukkan potensi lemah dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan diameter daerah hambat 1,4 – 2,247. Melki, et al., 2011 menyatakan bahwa apabila zona hambat yang terbentuk pada uji difusi agar berukuran kurang dari 5 mm, maka aktivitas penghambatannya dikategorikan lemah. Apabila zona hambat berukuran 5-10 mm dikategorikan sedang, 10-19 mm dikategorikan kuat dan 20 mm atau lebih dikategorikan sangat kuat. Gambar 4.13 Hasil pengujian diameter daerah hambat aliquot disolusi Gambar 4.14 Grafik diameter daerah hambat vs waktu 0,0 2,0 4,0 5 10 15 D iam e te r D ae rah Ham b at m m Waktu jam 1 jam 0,5 jam 2 jam 0 jam 5 jam 4 jam 6jam 3 jam 9 jam 8jam 10jam 7 jam 12jam 11 jam Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.14 dapat dilihat bahwa diameter daerah hambat dari aliquot disolusi terus naik sampai pada jam ke-7 lalu kemudian menjadi lebih konstan. Gambar hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.13. 4.6.4 Korelasi diameter daerah hambat aliquot disolusi dan diameter daerah hambat larutan standar hitung Korelasi diameter daerah hambat aliquot disolusi dengan diameter daerah hambat larutan standar dapat dilihat pada Tabel 4.12 dan Gambar 4.15. Tabel 4.12 Korelasi pengujian diameter derah hambat aliquot disolusi dan diameter daerah hambat larutan standar hitung Aliquot Disolusi Larutan Standar hitung waktu jam Diameter Daerah Hambat mm Konsentrasi c ppm ln c x 2 Diameter Daerah Hambat x mm 0,000 0.5 1,400 25,638 3,244076 1,40431915 1,18504 1 1,650 54,538 3,998898 1,70408964 1,305408 2 1,870 88,138 4,478904 1,89471953 1,376488 3 2,050 124,013 4,820386 2,03033614 1,424899 4 2,160 156,063 5,05026 2,12162819 1,456581 5 2,230 189,438 5,244062 2,19859483 1,482766 6 2,230 202,913 5,312777 2,22588456 1,49194 7 2,239 211,625 5,354816 2,24257976 1,497525 8 2,240 211,75 5,355406 2,24281427 1,497603 9 2,241 212,888 5,360766 2,24494289 1,498313 10 2,242 213,1 5,361762 2,24533818 1,498445 11 2,243 213,163 5,362057 2,24545557 1,498484 12 2,247 213,2 5,362231 2,2455245 1,498507 Cara mencari diameter daerah hambat hitung adalah dengan memasukkan konsentrasi aliquot disolusi c ke dalam persamaan garis lurus yang didapat pada Gambar 4.12, yaitu: y = 2,518 x – 0,292 dimana y adalah ln c dan x adalah x 2 . Pada Gambar 4.15 dapat dilihat bahwa terdapat lineritas yang baik dari hasil pengujian Universitas Sumatera Utara diameter daerah hambat aliquot disolusi dengan diameter daerah hambat larutan standar hitung metronidazol dengan koefisien korelasi sebesar 0,988. Gambar 4.15 Hubungan antara pengujian diameter daerah hambat aliquot disolusi dengan diameter daerah hambat hitung

4.7 Pengujian Mukoadhesif