77
Sumber : Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui signifikansi 0,774 atau lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varian skor keterampilan
menyimak cerita siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen.
4.1.3 Uji Perbedaan Rata-Rata Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Setelah melakukan analisis uji normalitas dan homogenitas data awal, selanjutnya peneliti melakukan uji perbedaan rata-rata data awal untuk
mengetahui perbedaan skor keterampilan menyimak siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji perbedaan rata-rata data awal sangat penting dilakukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa kelas V SD Gugus Sunan Ampel dalam menyimak cerita. Kemampuan awal yang dimiliki siswa merupakan variabel yang
dikontrol dalam penelitian ini. Uji perbedaan rata-rata menggunakan independent sample t-test dengan menggunakan program SPSS Statistic 20, disajikan dalam
tabel sebagai berikut.
Tabel 4.3
Uji Perbedaan Rata-rata Data Awal Keterampilan Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD Gugus Sunan Ampel
Kelas Std. Error
Mean t hitung
t tabel df
Sig. 2 tailed
Eksperimen 2,10
1,259 2,000
54 0,214
Kontrol
2,54
Sumber : Data Primer diolah, 2016
78
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa harga t-hitung yaitu 1,259 lebih kecil dibandingkan dengan harga t-tabel yaitu 2,000 1,259 2,000 dan
signifikansi 0,214 0,05, artinya Ho diterima. Ho diterima artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata skor keterampilan menyimak cerita antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Nilai t-hitung positif menunjukkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata kelas kontrol dengan perbedaan rata-
rata 4,125. Uji independent sample t-test menunjukkan bahwa sebelum
pelaksanaan perlakuan model pembelajaran paired storytelling kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama yaitu keterampilan
menyimak cerita berdistribusi normal, memiliki varians yang homogen, serta tidak memiliki perbedaan rata-rata pada skor awal keterampilan menyimak cerita.
Hasil prates ini digunakan sebagai acuan bahwa kemungkinan perbedaan hasil pascates tidak diakibatkan oleh perbedaan kemampuan awal siswa, namun
diakibatkan karena adanya pemberian perlakuan yang berbeda.
4.1.4 Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol