Kadar Air Kadar Lemak Kadar Protein

37 Tabel 4.1. Informasi yang diperoleh dari produsen mengenai penambahan zat gizi pada produk bihun instan Fortifikasi No Zat gizi Area Cara Fortifikan Jumlah awal 1 Zat besi Fe Keping bihun Langsung Ferronil 0,0240 g kemasan g 2 Seng Zn Keping bihun Langsung ZnSO 4 0,0288 g kemasan g 3 Iodium I Keping bihun Langsung KIO 3 0,0003 g kemasan g 4 Vitamin A Serbuk bumbu Langsung Vitamin A +10 dari yang dibutuhkan 5 Asam folat Serbuk bumbu Langsung Asam folat +10 dari yang dibutuhkan 6 Vitamin C Serbuk bumbu Langsung Asam askorbat +10 dari yang dibutuhkan Tabel 4.2. Kandungan gizi makro dan mikro pada bihun dan bumbu bihun non fortifikasi NF, fortifikasi F, bihun fortifikasi setelah dimasak FM, klaim produsen dan standar bihun berdasarkan SNI. Bihun Serbuk Bumbu No Zat gizi Satuan NF F NF F Bihun+ Bumbu FM Klaim produsen SNI Metode analisis 1 Energi Kkal 399,17 398,92 - - 405,96 443,84 - Perhitungan 2 Air g bb 9,83 11,23 - - 58,18 8,65 Maks 13 Oven 3 Lemak g bk 0,14 0,16 - - 2,65 7,84 - Soxhlet 4 Protein g bk 3,08 3,66 - - 3,04 5,24 Min 4 Mikro-Kjeldahl 5 KH g bk 96,42 95,80 - - 92,60 88,08 - By difference 6 Abu g bk 0,38 0,46 - - 1,84 - Maks 1 Oven 1 Vit A IU bb - - 105,50 1484,72 854,56 12472,00 - HPLC 2 Asam folat μg bb - - 25,32 159,56 144,83 105,80 - HPLC 3 Vit C mg bb - - 3,79 512,34 52,15 172185,00 - Total Vit C 4 Fe mg bb - - 1,53 11,89 12,40 16,93 - AAS 5 Zn mg bb - - 0,52 2,80 3,47 5,18 Maks 4.0 AAS 6 Iod μg bb - - 2,00 18,13 37,07 TTD - HPLC Analisis pada bihun masak yang telah dicampur dengan bumbu

1. Kadar Air

Kadar air pada bihun non fortifikasi NF dan bihun fortifkasi F tidak jauh berbeda yaitu 9,83 NF dan 11,23 F. Dapat diketahui bahwa fortifikasi tidak meningkatkan kadar air bihun namun peningkatan ini tidak signifikan, seperti yang dinyatakan pada uji stasistik pada Lampiran 2. Kadar air bihun NF dan F sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia SNI yang menyatakan bahwa jumlah air yang terdapat dalam bihun maksimal 13. Kadar air bihun fortifikasi setelah melalui proses pengolahan FM mengalami peningkatan yang sangat signifikan menjadi 58. Hal ini terjadi karena proses pemasakan dilakukan dengan cara memasak bihun dalam air, air rebusan terserap dalam bihun sehingga kadar meningkat. 38

2. Kadar Lemak

Kadar lemak bihun NF adalah 0,14 dan kadar lemak bihun F adalah 0,16 . Fortifikasi meningkatkan kandungan lemak dalam bihun namun peningkatan yang terjadi tidak signifikan seperti yang dinyatakan pada uji statistik dalam Lampiran 3. Kadar lemak bihun fortifikasi yang telah dimasak FM adalah 2,65. Sedangkan peningkatan kadar lemak pada bihun FM disebabkan oleh adanya penambahan minyak yang berasal dari minyak bumbu. Namun, Angka- angka tersebut masih jauh dibawah angka yang diklaim oleh produsen yang menyatakan nilai lemak bihun sebesar 7,84. Standar Nasional Indonesia SNI tentang bihun tidak menetapkan jumlah minimum atau maksimum lemak yang terkandung dalam bihun.

3. Kadar Protein

Jumlah protein yang terdapat pada bihun NF, F, FM berada dibawah standar yang ditetapkan oleh SNI yaitu minimal 4. Kandungan protein NF adalah 3,14 dan meningkat menjadi 3,66 setelah bihun difortifikasi F namun kandungan protein menurun kembali setelah bihun dimasak menjadi 3,04 FM. Penurunan nilai protein pada bihun FM ini dapat disebabkan oleh pemanasan saat pemasakan yang menyebabkan protein menjadi terdenaturasi. Menurut Winarno 1992, denaturasi protein dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain oleh panas, pH, bahan kimia dan mekanik dan setiap cara mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap denaturasi protein. Protein yang terdenaturasi dapat ikut terbuang bersama air pada saat penirisan sehingga mengurangi jumlag protein dalam bihun.

4. Kadar Karbohidrat